# 2 ☠️

77 44 15
                                    

Penasaran dengan kisah kita?,boleh aja tapi jangan sampai penasaran kalian berubah menjadi perasaan , memang kita tak pandai membuat kalian jatuh cinta tapi kita pandai mebuat kalian bahagia

Bahagia karena tersiksa!

J A M E T

☠️
_____________________________

Markas mereka sudah tertata rapi , karena sudah dibereskan oleh Ceo si cupu itu.Tapi sekarang tidak markas penuh sisa rokok itu kembali berantkan. Mereka suda beraksi lagi. Asap berterbangan di seluruh ruangan itu. Bayangkan kalian masuk kedalam sana , gue pastikan Lo bakal sesak nafas.

"Ver, kayaknya cewek itu anak baru deh, makanya dia nggak tau siapa kita " ucap Jayden membuang puntung rokok.

"Bener tu den ,kayaknya baru pertama kali lihat dia deh" ucap Taksa Yang sedang bermain ponsel.

"Kurang ajar banget anak baru" tambah Maygen.

"Lo sempet lihat tag name nya nggak ver?" Tanya Jayden.

"Buat apa?" Alver melirik Jayden.

"Ya , biar tau lah" ucap Jayden tak bisa santai. Santai Den orang sabar di sayang yang baca!.

"Ver , apa yang harus kita lakukan biar dia nggak ngelawan kita?" Ezra mulai kesal dengan gadis itu.

"Nggak segampang itu, kayaknya dia bukan cewek biasa deh, lihat aja dia ,udah dibentak sama Alver aja nggak mempan" ucap Jayden cerdik.

"Iya juga sih, berani ngelawan lagi" Ezra rasanya ingin mencekik cewek itu. Walaupun dia tau cewek lugu seperti dia bukan apa apa baginya.

"Kita cari tau dulu namanya nanti dikantin , kita lihat kelakuan dia sekali lagi" Alver memang bukan orang yang suka gercep, tapi sekali gercep langsung ambyar.

"Oke Lo yang mancing ya ver, gue mah ogah berurusan sama cewek , mendingan main sama burungnya pak Jumat" ucap Maygen si pecinta hewan.

"Heh kurang ajar Lo , dimarahin istrinya baru tau rasa Lo" Ezra menonyor kepala Maygen.

"Burung puyuh maksud gue, ya kali gue main burungnya pak Jumat" Maygen memang sangat humoris tapi sedikit gila jika sudah berbicara sama hewan. Sungguh aneh tapi nyata.

☠️

Kantin sudah dipenuhi oleh para murid SMA Mandiri. Semua tiba tiba bubar meninggalkan kantin, karena apa? Karena si J A M E T datang dengan wajah garang. Hanya mereka berlima yang tersisa.

"Pak Jumat pesen kayak biasanya ya!" Teriak Ezra si pembawa rezeki.

"Oke " jawab pak Jumat.

"Pak nanti boleh nggak pinjem burungnya?" Tanya Maygen.

"Kamu mau bunuh saya den?"pak jumat terkejut.

"Burung itu" Maygen menunjuk burung puyuh yang ada di sangkar.

"Ooalah bilang dong" pak jumat-penjual di kantin SMA Mandiri. Entah mengapa namanya begitu unik, kalo penasaran tanya aja sendiri.

Gadis berwajah cantik itu berjalan ke kantin bersama temannya yang ketakutan melihat ada segerombol mencabut nyawa.

"Lyn pergi yuk ada itu" Alsya menunjuk para pencabut nyawa itu.

"Ngapain sih takut sama mereka nggak ada manfaatnya tau" ucap gadis itu tak takut.

"Kantinnya kok sepi banget ya , nggak ada orang" gadis itu duduk disalah satu kursi.

JAMET(Z)  [ On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang