Haiii setelah libur kembali lagi dengankuu..
sebenernya udah mau dari kemarin2 mau next cerita ini tapi malah sakit, jadi Baru bisa sekarang. Walaupun masi sakit tapi aku bela belain demi beberapa pembaca yg sering ngasi vote hihi😘 Maaf yaa Kalo ceritanya jadi makin gaje gini, udah pusing akutuh😂
Happy Reading jangan lupa tinggalkan jejak♥♥______
Pagi ini sebuah keluarga kecil yang jauh dari kata sederhana itu tengah berkumpul kembali di meja makan. Ketiganya saling melempar gurauan dan saling menggoda. Membuat suasana rumah yang beberapa pekan ini terlihat hening terasa hidup kembali. Entah kenapa selalu saja Ruang makan yang mewakili menjadi saksi bisu keluarga kecil itu di berbagai situasi.
keluarga mereka kini sudah kembali dipenuhi dengan kehangatan, tidak ada rasa canggung atau iri lagi. Clarissa telah sadar bahwa apa yang telah ia lakukan pada putrinya itu Salah. Dengan selalu mengedepankan ego Dan kata cemburu, ia sampai lupa kalau prioritas Utamanya adalah Putrinya. Dan alasan ia berada disini dan tetap bernafas juga demi putrinya.
Clarissa menepikkan segala pola fikir bodoh yang mengotori otaknya. Beberapa hari yang lalu, dirinya sempat bertemu dengan Nicko kakak Ali tanpa sengaja. Nicko yang melihat keadaan clarissa yang nampak termenung sendiri di sebuah coffee shop, mencoba menanyakan permasalahan apa yang sedang ia hadapi sampai ia terlihat begitu kacau.
Clarissa yang sudah lelah membendung sendirian fikiran yang selalu memenuhi kepalanya, akhirnya memilih berbagi cerita pada Nicko. Ternyata ia tidak Salah memilih Nicko sebagai tempat berbagi, pembawaan nicko yang tenang membuat clarissa tak sungkan mengutarakan segala unek uneknya.
Apalagi perkataan nicko mampu membantunya sadar Dan memecahkan inti dari permasalahannya. Sebenarnya inti dari masalah itu adalah diri clarissa sendiri, jadi Nicko meminta agar clarissa selalu mencoba berfikir dengan kepala dingin.
Kata cemburu Dan rasa iri sangat tidak pantas diberlakukan dalam sebuah keluarga, jika yang keluarga itu inginkan adalah sebuah keharmonisan.
sudah kali ketiganya clarissa harus mematung mendapati Ali yang dengan hangatnya memeluk mesra putrinya. Hatinya mencelos sakit melihat hal itu, apalagi sekarang status Ali Adalah suaminya. Tapi harusnya clarissa tak perlu merisaukan itu bukan? harusnya Kan dirinya senang. Karena Ali suaminya akhirnya bisa turut menyayangi prilly meskipun dia hanya anak sambungnya.
Kini clarissa memilih untuk berfikir lebih realistis, jika itu memang untuk kebahagiaan putrinya dia akan merelakan apapun itu.
"anak mommy makin gembil ya pipinya" goda clarissa sembari terus melayangkan suapan demi suapan yang memenuhi mulut prilly.
Prilly hanya mencebik dan sibuk mengunyah nasi goreng yang memenuhi rongga mulutnya
Ali terkikik melihat ekspresi prilly, tangannya terulur mencubit gemas pipi gadis ituu
"iii.... genduth cekali yaa anaknya daddy hihihi" ledek Ali dengan Nada yang di buat seperti anak kecil
"awssh sakit daddy" rajuk prilly dan segera menjauhkan tangan ali dari pipinya
"mommy sama daddy ngeselin banget gimana aku ga gendut Kalo disuruh makhanppmh.." Prilly menghentikan perkataannya ketika merasakan mulutnya yang kembali penuh oleh suapan mommynya
"yeeayy habis" pekik clarissa riang diiringi dengan tawanya sedangkan prilly Hanya diam memasang wajah cemberutnya
"okay daddy harus berangkat ke Kantor dulu ya udah siang nih" Ali beranjak dari kursi disusul dengan Clarissa yang membantu Ali memakaikan jasnya
"Thankyou wife" Ali tersenyum simpul Dan mengecup kening clarissa sekilas
"baik baik dirumah ya putri manja daddy" Ali mengacak puncak rambut prilly lalu mengecupnya singkat.
![](https://img.wattpad.com/cover/45587741-288-k640600.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy is My Husband (On hold)
Lãng mạnCast - Aliavnand Ferald Diego Fiergano - Sisilvana Prilly Thjotson - Clarissa Jay Vellan - Nicko Ferald Alvaro - Gritte Meyralda Fanders - Justin Albert - Renald Anandio Alvaro - Alecya Rebells