Haiii Terimakasih untuk readers yang masih setia dengan cerita ini Dan mau meninggalkan vote Dan comment💛💛
Seperti biasa tinggalkan jejak setelah membaca ya, kasih saran gitu juga boleh xixixi happy reading♥----
-------Ali berjalan tergesa dengan tubuh yang menegang. dadanya seperti diremas mendapatkan kabar yang begitu mengejutkan dirinya.
Ia terus melangkahkan kakinya menyisiri koridor bernuansa putih. tercium bau khas semacam alkohol dan obat obatan yang begitu menyengat dan menusuk di indera penciumannya.
Langkahnya terhenti di sebuah ruangan yang bertuliskan Ruang operasi.Ali mengalihkan pandangannya pada dua orang siswa yang tengah berjalan mondar mandir dengan raut wajah cemas di depan ruang operasi. Ali mendekat ke arah siswa itu.
"apa yang terjadi, bagaimana bisa sampai sefatal ini. kalian temannya Kan apakah kalian tidak bisa menjaganya sampai hal seperti ini harus terjadi. kalau tau seperti ini akhirnya saya tidak akan memberi izin pada prilly untuk pulang dengan kalian" bentak Ali yang sedikit tersulut amarahnya yang sedari tadi ia redam, sebenarnya itu bukan amarah tapi sebuah kekhawatiran terhadap putrinya
"Bos tenangin dirilo ini rumah sakit, lo harus kondisikan emosi lo" Bagaskara yang sedari tadi mengikuti Ali mencoba menenangkannya.
Ia adalah sekertaris sekaligus seorang sahabat bagi Ali."gue gabisa bas, prilly sekarat gimana bisa gue tenang" Ali meremas rambutnya Dan berjongkok lemas dengan bersandarkan tembok
Dia tidak menyangka prilly akan mengalami kecelakaan separah ini bagaimana kalau sampai Clarissa tau.
"Li bangun lo jangan kaya gini" Baskara mengangkat tubuh Ali yang melemas "lo harus kuat buat prilly, dia lagi berjuang disana. kita berdoa buat keselamatan dia, lo gaboleh lemah kaya gini" baskara mencoba menenangkan Ali agar ia tak serapuh ini. Ia sangat tau prilly sudah masuk menjadi bagian terpenting dalam hidupnya
"om maafin kita. ki.. kitttaa gabisa jagain prilly om maaf om" itte yang sedari tadi bungkam akhirnya membuka suara diselingi dengan isakannya
"kecelakaan itu terjadi begitu Saja om, Dan saya tau siapa dalangnya saya tidak akan membiarkan dia lolos" ucap lelaki itu yang tak lain adalah Justin. penampilan Justin nampak kacau kali ini, seragam yang ia kenakan penuh dengan darah. Mungkin ia tadi yang membopong prilly.
Ali mencoba menatap keduanya Dan menetralkan emosinya "maafkan saya yang tadi emosi saya sangat khawatir, sekarang kalian pulanglah biar saya yang menunggu prilly. Terimakasih untuk bantuan kalian"
"Tapi om__"
"besok kalian bisa menjenguk prilly lagi" tambah Ali. Lalu baskara mengisyaratkan pada keduanya untuk menurut pada permintaan Ali.
"Baik om kami pamit pulang dulu permisi" ucap Justin yang beranjak meninggalkan Tempat Dan disusul gritte dibelakang ya.
"Kau tunggu Sini aku akan membeli air mineral untukmu" baskara menepuk punggung Ali lalu berlalu meninggalkannya.
-----
Sudah 3 jam berlalu tapi Dokter maupun suster tetap belum keluar dari ruangan terkutuk itu. Rasanya ingin sekali Ali mendobrak pintu itu Dan memaki siapapun yang tidak becus menyelamatkan prillynya. Tapi itu tidak mungkin, dia masih berharap yang terbaik untuk prilly.
Akhirnya sepersekian lama ia menunggu Salah satu dokter itu keluar dari Ruang operasi
Ali segera mendekatkan diri pada dokter tersebut."Bagaimana keadaan putri saya dok, kenapa kalian begitu lama di dalam Sana dia baik baik saja Kan"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy is My Husband (On hold)
RomanceCast - Aliavnand Ferald Diego Fiergano - Sisilvana Prilly Thjotson - Clarissa Jay Vellan - Nicko Ferald Alvaro - Gritte Meyralda Fanders - Justin Albert - Renald Anandio Alvaro - Alecya Rebells