Kalimat Jungkook cukup berpengaruh pada hari-hari Jiyeon setelahnya. Logikanya terus menyangkal jika Taehyung mencintainya. Tapi hatinya malah membenarkan semua, sebab, tanpa Jiyeon sadari, rasa itu turut berkembang seiring waktu yang mereka habiskan bersama.
Betapa menyebalkannya sifat Taehyung tidak membuat perasannya menyangkal jika cinta itu sudah tumbuh tanpa ia tahu sedari kapan.
"Bagaimana penyelidikanmu?"
Jiyeon menolehkan kepalanya, menatap Namjoon yang menghamipiri kubikal. Semenjak berganti target, Jiyeon memang lebih sering menyambangi kantor, penyelidikan pun tidak sesulit saat Taehyung yang menjadi targetnya. Jiyeon lebih terlatih dan Jungkook yang senang hati membantu agar Jiyeon lebih mudah menjalani misi.
"Hanya perlu beberapa hari lagi untuk merampungkan buktinya, Direktur." Gadis itu menyerahkan kameranya pada Namjoon. Membiarkan pria itu melihat beberapa hasil bidikan Jiyeon yang sempurna. Gambar terlihat jelas dan memuaskan.
"Good job, apa yang kurang?"
"Sepertinya, lusa mereka kembali mengadakan pertemuan. Mungkin itu penyelidikan terakhir untuk memperkuat buktinya, Direktur." Jiyeon cukup jelas mendengar percakapan artis pendatang baru bernama Jung Hyena. Artis cantik yang digadang-gadang memiliki hubungan dengan salah satu idol grup populer.
"Baiklah, aku akan menunggu informasi lanjutan darimu. Tetap berhati-hati." Namjoon meninggalkan meja kerjanya dan berjalan menuju ruangannya kembali.
Dan selepas kepergian Namjoon, Jiyeon tidak bisa mengelak lagi jika nama Taehyung terus membayangi. Mengisi setiap celah yang ia coba tutupi.
Tangannya meraih ponsel di atas meja, membuka room chat-nya dengan Jungkook yang tampak sengaja mengirim beberapa foto Taehyung. Jelas sekali diambil sembunyi-sembunyi. Jiyeon tersenyum tipis, bahkan saat melamun pun, ia tidak bisa menolak pesona yang Taehyung miliki.
Begitu rindu, tapi kebusukan menamparnya tepat di wajah. Ia bukanlah seseorang yang bisa dengan seenaknya muncul dengan wajah tanpa dosa. Jika Taehyung tahu siapa Jiyeon sebenarnya, mungkin pria itu tidak akan pernah sudi melihatnya. Bahkan jijik jika menyebutkan namanya. Apalagi mengingat mereka pernah menghabiskan waktu bersama.
Terlalu naif, Jiyeon seharusnya sadar diri dengan posisi, hanya karena Taehyung menyukai bukan berarti ia bisa memanfaatkan situasi. Apalagi berasumsi jika Taehyung menaruh hati dan berharap mereka bisa bersama kembali.
...
"Tunggu sebentar." Taehyung menghentikan langkah Yoongi yang hendak membuka pintu Van. Mata elangnya menatap Jungkook yang baru saja membeli minum di kedai kopi tak jauh dari posisi mereka sekarang.
Tanpa ragu, Taehyung menghampiri Jungkook, pria yang ia ingat sebagai teman Jiyeon. Kakinya semakin dekat dan saat tiba di hadapan Jungkook, Taehyung memaksa seulas senyum untuk menyapa.
"Kau sibuk? Aku ingin berbicara denganmu sebentar," ujar Taehyung.
Jungkook sebenarnya tengah berada dalam misi mengawasi, beruntung ada kedai kopi, hingga benaknya dengan cepat menemukan alibi dan berakhir seperti ini. Matanya melirik pria pucat yang biasa bersama Taehyung tengah duduk tenang di balik kemudi dengan mata yang mengawasi.
Jungkook mengangguk ringan. "Boleh."
Dan kini, keduanya tengah duduk di kursi penumpang Van milik Taehyung. Begitu banyak pakaian yang baru saja selesai di laundry, tergantung di bagian belakang. Belum lagi kotak sepatu yang menumpuk tinggi dan beberapa bantal dengan selimut yang terlipat rapi.
Mereka tentu tidak bisa memilih tempat terbuka untuk berbicara, mengingat pamor Taehyung yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Akan banyak telinga yang bersedia menyerap kata demi kata yang mereka jadikan topik pembahasan. Dan Jungkook tidak terlalu sulit memikirkan topik apa yang akan Taehyung kemukakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Agent Of Despatch✔
Romance[M] mestinya Jiyeon tidak pernah menerima tawaran untuk menjadi agen rahasia.