Hancur Berkeping-Keping

175 37 0
                                    

Baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan...
Kau buat remuk seluruh hatiku....
Seluruh hatiku....

Lirik lagu yang pas untuk penggambaran hatiku ini. Hahaha bodoh bodoh bodoh. Terjebak dalam friendzone yang tahu akhirnya akan begitu menyakitkan. Hahaha

Tetap berusaha tegar walau hati ini Ambyar. Berusaha tesenyum walau semuanya terasa menyakitkan bagi kita.

Tapi setidaknya kita pernah berusaha, walaupun hasilnya Tetep aja sama, Tetep sakit hati. Hahaha

Ketawa terus Karisa Amanda, seakan semua tidak terjadi apa-apa seakan semua perih itu menjadi sebuah tawa di setiap suasana.

Mungkin cara terbaik untuk pergi dari sebuah sakit hati adalah menepi. Menepi dari segala hiruk pikuk hidup bersosial. Hiruk pikuk bersosial media yang membuatku makin Ambyar.

Lihat story Instagram saja hatiku remuk nggak sanggup untuk nggak menangis. Apalagi harus lihat langsung.

Iya, dia yang selama ini ku cinta. Berakhir pada pelabuhan baru sahabatku sendiri. Yang bahkan juga tahu aku memiliki rasa yang begitu besar padanya.

Aku sudah kalah dalam permainan ini. Aku sudah menyerah, mencoba berdamai dengan hatiku yang begitu sulit. Entah bagaimana caranya aku harus bisa.

Beberapa tahun menjadi seorang pengecut sembunyi membuatku sadar. Aku harus melanjutkan hidup ini. Melanjutkan hidup menjadi pribadi yang lebih tegar.

Tapi semenjak hari itu, aku tahu bahwa kadar kepercayaanku dengan sahabat sudah berkurang. Ntah masih bisa di sebut persahabatan atau tidak.

Hampir berbulan- bulan mencari keberanian untuk membuka ponsel lama. Banyak sekali pesan yang masuk.

Piala Oscar

Karisa, Long time No See. Gimana kabarnya? Maaf baru memberi kabar. Saya sudah masuk ke batalyon. Masuk masa orientasi. Jarang bisa pegang HP semoga kamu sehat ya.

Kulihat tanggal pengirimannya. Sudah hampir setahun. Aku tertawa getir. Selama itukah aku menepi dari sekian rasa sakit. Mencoba menjadi wajah baru. Mencoba menjadi orang yang sok tegar.

Aku melihat SMS yang lain. Ada cukup banyak. Membuatku tertawa lagi.

Menghembuskan nafas kasar. Membalas semua pesan yang sudah usang.

To Piala Oscar

Hai mas Oscar. Alhamdulillah baik raganya, tapi tidak dengan hatinya. Gimana kabarnya mas? Semoga sehat selalu ya. Kamu benar, ketika ku genggam makin erat, dia semakin lepas. Tak lagi dalam genggamanku.

Aku jadi ingat kata-kata mas Oscar dulu. Dan aku kini benar-benar kehilangan semuanya.

Hariku-hariku hampir dua tahun ini kuhabiskan dengan sibuk bekerja. Menjalani hari dengan tersenyum palsu. Seakan semua baik-baik saja padahal ambyarnya luar biasa

Aku selalu percaya bahwa akan ada pelangi setelah hujan. Akan ada senyum setelah tangis. Dan ada kebahagiaan setelah kepahitan yang datang.

✨✨✨

Semoga cerita ini kembali diterima temen temen semua. Semoga ya selamat membaca 🤗

IntuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang