Karisa POV
"Mbak put. Kalau orang wisuda gitu biasanya di kasih apa ya?" Tanyaku.
"Bunga mbak. Kan banyak to." Aku mengerucutkan bibir. Bunga cepat layu lagi pun di dekat rumah ku tidak ada yang menjual bunga.
"Haduh apa ya mbak." Aku meletakkan kepalaku di atas meja. Dua puluh menit lagi bel pulang sekolah berbunyi.
"Bikinin ucapan surat atau apa lho mbak."
Sepanjang aku mengayuh sepeda aku terus berpikir. Hadiah apa yang harus kuberikan pada Mas Oscar. Dia baik selama ini. Masa aku tak memberinya hadiah.
"Mbak mampir anjaya ya sebentar." Ucap putri padaku. Kami menepi ke toko alat tulis dan foto copy Anjaya. Bu Yani menyapa kami dengan ramah. Toko ini sudah ada sejak aku di sekolah dasar. Tokonya berkembang lebih besar. Tak jarang Bu Yani sering memberikan diskon untuk kantong pelajar seperti kami.
Aku berkeliling melihat-lihat isi toko. Hingga aku melihat satu buah block note warna Coklat yang begitu menarik perhatian. Mungkin ini jawaban dari pertanyaanku.
Aku membawanya ke Bu Yani dan mengambil dua buah pulpen 0,3 yang ku suka. Dengan pulpen 0,3 ini pasti tulisanku akan lebih bagus. Dan satu lagi akan ku berikan sebagai hadiah wisuda untuk mas Oscar. Ya semoga dia suka.
Sesampainya di rumah aku langsung merebahkan tubuhku. Letih bercampur kantuk menyerang. Huh rasanya seperti ingin tidur untuk waktu yang lama.
Aku beranjak mengambil kertas warna bolong bolong. Beberapa kertas sticky notes warna warni dari Gramedia yang ku beli bersama putri beberapa waktu lalu.
Buat mas Oscar...
Selamat ya mas atas wisudanya.
Maaf tidak bisa kasih kado yang mahal.
Semoga ini bermanfaat.
Jadi Mas Oscar bisa menulis segala lelah dan kebahagiaan di sini. Jadi walaupun jauh aku tetap bisa jadi tempatmu mengeluh lelah ataupun bertukar bahagia...Salam.
Karisa AmandaAku tersenyum melihat tulisan tangan terbaik ku. Kubuat dengan sepenuh hati untuk mas Oscar yang baik hati.
Selamat wisuda Mas Oscar. Sukses selalu dimanapun kakimu berpijak. Dimanapun kakimu akan melangkah. Semoga aku terus menjadi teman baikmu. Menjadi tempatmu melepaskan lelah dan kebahagiaan. Ucapku dalam hati.
✨✨
Piala Oscar
Karisa makasih banyak. Kadonya sudah saya terima. Ini berarti sekali buat saya. Terima kasih banyak ya. Terima kasih. Tunggu pertemuan kita lagi ya sa setelah ini. Setelah buku ini terisi. Kamu harus baca ya semua keluh kesah ku . Bersama pesan ini aku pamit. Aku lanjut pendidikan kecabangan infanteri di Bandung. Paling cepat tiga sampai empat bulan. Sampai ketemu lagi. Semangat belajar ya Karisa. Tuhan berkati🙂Aku tersenyum membaca pesan dari mas Oscar tiga puluh menit yang lalu.
To Piala Oscar
Semangat mas Oscar. Lancar terus ya. Sukses selalu. Sampai jumpa kapan-kapan☺️☺️Aku kembali melakukan aktivitas memotong kacang panjang. Hari hari yang akan terasa sepi karena satu temanku pergi. Tapi tak mengapa pasti juga akan kembali.
✨✨✨
Publish draft yang sudah sejak tahun 2020 gak sih ini mah. Semoga selalu sehat ya teman teman. Di tunggu komen yang banyak 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Intuisi
Teen FictionHatiku berkata, aku ingin mengenalnya. Aku selalu suka semuanya, senyumnya, hidungnya. Apalagi saat jilbabnya tertiup angin dan menutup sebagian wajahnya. Diam-diam aku sering melihatnya saat bersujud dan berdoa pada Tuhannya. Ia akan terlihat semak...