Stop Bucin dan Move On?

2.2K 78 2
                                    

Lupain masa lalu yang menyakitkan itu perlu dan harus!

~Bagas Aksara~

***

"Apa? move on?" pekik Cavilla.

"Iya, masa kemaren lo terima dia putus terus bilang hubungan sama orang ketiga enggak akan berjalan lama kayak gitulah bisa, sekarang move on doang enggak bisa," ujar Nadine.

"Ta-tapi ... Gue enggak bisa move on," ujar Cavilla lalu merebahkan tubuhnya di kasur miliknya.

"Lupain masa lalu yang menyakitkan itu perlu dan harus!" seru Bagas, lalu mengambil wafer yang ada di atas meja belajar Cavilla.

"Lagian kenapa harus ada pelakor sejenis Tarasya itu sih?" kesal Cavilla, lalu kembali duduk dan menatap teman-temannya.

"Namanya juga hidup, banyak cobaan," ujar Gio yang sedang memakan bolu yang hampir habis olehnya.

"Gila yo! Lo abisin bolunya?" kaget Cavilla.

"Enggak apa-apa kali ... Toh, ibu lo enggak ngelarang," ujar Gio yang masih memakan bolu dengan santainya.

"Seenggaknya lupain beberapa hal tentang Gavino," ujar Nadine.

"Kenapa sih harus move on segala?" keluh Cavilla.

"Berenti bucin sama tuh orang deh ... Lupain!" tegas Nadine.

"Shut! Ibunda jangan sampai tau!" tegur Cavilla lalu mereka mengganguk paham.

"Okay, kalau gue berhasil move on dapet reward enggak?" tanya Cavilla penuh harap agar saat ia melaksanakan acara melupakan Gavino itu dengan semangat.

"Gimana?" tanya Nadine sembari melirik TGB yang sedang berpikir.

"Ada!" seru Gio.

"Apa?" tanya Cavilla.

"Sesuatu pokoknya, berharga banget dan enggak bakal lo sia-siain pokoknya!" ujar Gio lalu terkekeh.

"Seriusan?" tanya Cavilla dengan mata berbinar-binar.

"Seribu rius bahkan," ujar Gio.

"Asikkkkk!" girang Cavilla.

"Lo ngasih apa?" bisik Nadine kepada Gio.

"Nanti juga kalian tau," ujar Gio lalu melahap potongan kue terakhir.

"Boleh gue nanya?" tanya Cavilla dan dibalas anggukan oleh teman-temannya.

"Kalau biar move on biasanya ngapain?" tanya Cavilla dengan polosnya membuat yang ada di kamar menepuk jidat dan geleng-geleng kepala dibuatnya.

"Pokoknya di sekolah ntar lo nurut aja deh sama kita-kita," ujar Nadine sembari mengusap-usap pundak Cavilla.

"Semangat move on!" seru Gio.

"Semangat!" sahut semua kecuali Tevan yang sibuk dengan handphone-nya.

"Eh, tapi ada yang perlu kita lakukan sekarang," ujar Bagas membuat perhatian teralih kepadanya.

Aku Benci Orang Ketiga! (LENGKAP!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang