Mau move on itu dijalani dengan ikhlas dan tekad yang kuat.
~Ankanio Gio~
***
Cavilla dan Gio sedang berada di lapangan sambil hormat ke arah bendera merah-putih. Mereka sedang menjalani hukuman karna mereka tidak mengikuti upacara. Teriknya matahari membuat Cavilla merasa tidak tahan dengan panasnya sinar matahari.
"Panas banget ...." keluh Cavilla sambil tangan kirinya mengibas-gibas ke arah wajahnya.
"Matahari kenapa panas sih?" gerutu Cavilla.
"Lo ngelawak?" tanya Gio dengan wajah yang sedikit melirik Cavilla.
"Enggaklah, ngelawak apanya coba?" ujar Cavilla.
"Matahari emang panas, yang dingin cuma Tevan," ujar Gio dan Cavilla malah tersenyum.
"Lo bener, yang dingin cuma Tevan," ucap Cavilla yang setuju dengan pernyataan Gio.
"Gue sebenernya enggak ikhlas harus ngelupain Gavino," ujar Cavilla secara tiba-tiba.
"Mau move on itu harus dijalani dengan ikhlas dan tekad yang kuat," ujar Gio lalu berbalik dan pergi ntah kemana.
"Malah pergi, padahal masih setengah jam lagi," gumam Cavilla.
"Aww," rintih Cavilla saat lehernya ditempel botol air mineral dingin.
"Minum," suruh Tevan sembari memberikan air mineral tersebut.
"Tevan? Ngapain?" tanya Cavilla lalu menerima air mineral tersebut dan meneguknya.
"Gio nyuruh gue buat ngasih minum, dia lagi ke toilet," ujar Tevan tetapi dengan wajah datar.
"Terima kasih," ujar Cavilla lalu menaruh botol air tersebut di dekat tiang bendera dan melanjutkan hukumannya.
Tevan pun pergi ntah kemana, sepertinya kembali ke kelas. Cavilla melirik jam tangan putih miliknya.
"2 menit lagi,"
***
Cavilla membuka pembukus roti dan memakan roti tersebut dengan nikmat. Nadine menatap Cavilla.
"Pulang sekolah anter gue yuk!" ajak Nadine.
"Ngapain?" tanya Cavilla.
"Misi melupakan hari pertama!" jawab Nadine dengan semangat.
"Oh ... Iya," singkat Cavilla.
"Lo kenapa? Enggak ketularan Tevan 'kan?" tanya Nadine yang heran dengan sikap Cavilla.
"Enggak, ini adalah misi move on hari pertama gue, semoga aja enggak gagal," ucap Cavilla, lalu membuka botol minuman dan meneguknya perlahan.
"Gue ngerti ini berat buat lo, tapi ... Ini juga penting buat lo, semangat!" ujar Nadine memberikan semangat kepada sahabatnya.
"TGB! TGB!" teriak para perempuan saat Tevan, Gio, dan Bagas memasuki kantin.
"Nasib punya cowok most wanted," gumam Nadine.
"Bubar ah, ada pelakor," sindir seseorang di meja sebrang dan di meja itu terdapat 3 orang yang hendak bubar saat ada Gavino dan Tarasya yang ingin bergabung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Benci Orang Ketiga! (LENGKAP!)
Novela Juvenil[Part Lengkap] +Slow revisi+ 💠******💠 Bagaimana nasibmu, jika pacarmu digoda oleh orang ketiga? Menyebalkan bukan? Dan apa rasanya jika pacarmu malah merespon godaan tersebut? Kesal? Marah? atau malah biasa saja? Cavilla Syailen Zuhra si perempua...