Sudah hampir tiga jam lamanya dia hanya berjalan mondar-mandir mengelilingi toko buku ini. Saking banyaknya novel yang ingin ia baca, dan tidak mungkin dia membeli semua itu. Bisa-bisa tugas-tugas sekolahnya akan ia abaikan.
Chika, gadis itu menarik napas panjang kemudian mengambil dua buah novel dan cepat-cepat membawanya ke kasir sebelum ia berubah pikiran lagi.
Setelah membayar, ia segera berjalan keluar. Tangannya merogoh sling bagnya, mengambil ponselnya yang sedari tadi bergetar. Hanya pesan-pesan dari grup kelasnya yang terpampang disana. Jam di ponselnya masih menunjukkan pukul 4 sore, masih terlalu pagi untuk pulang ke rumahnya yang sudah pasti sepi. Karena orang tuanya sibuk bekerja di luar negeri.
"Makan dulu kali ya," gumamnya pelan, sembari berjalan ke arah salah satu restoran yang berada di dalam mall.
Hari minggu seperti ini pasti mall akan ramai dengan banyak pengunjung yang ingin menghilangkan penat setelah satu minggu sibuk dengan kegiatan masing-masing. Chika mengedarkan pandangannya, mencari tempat kosong yang mungkin bisa ia duduki.
Hanya tersisa satu kursi kosong, ia berhenti sejenak, menimang-nimang apakah ia harus duduk di sana atau keluar dari sini dan mencari restoran lain.
Kriuk
Suara perutnya sendiri membuat Chika mau tak mau berjalan ke arah kursi kosong itu. Ia sudah terlalu malas untuk mencari restoran lain, kakinya pun rasanya sudah pegal akibat mondar-mandir di dalam toko buku selama tiga jam.
"Em, maaf mbak, saya boleh duduk di sini gak?" tanyanya sopan.
Gadis yang sedang bermain ponselnya itu mendongak, detik berikutnya kedua bola mata Chika melebar, kaget dengan siapa yang ia temui.
"Kak Mira? Ngapain di sini?"
"Mancing."
"Ha?"
Mira menghela napas, kemudian menggeleng pelan. "Duduk aja Chik."
Hening.
Tidak ada yang mengeluarkan suara lagi, hanya terdengar suara orang-orang disekitar yang menghiasi keheningan mereka berdua.
"Permisi mbak." Seorang pelayan datang membawa sepiring nasi goreng dengan jus alpukat yang baru saja Chika pesan.
"Makasih ya mas."
Setelah pelayan itu pergi, Chika segera melahap nasi goreng itu, sesekali melirik ke arah Mira yang lagi-lagi fokus pada ponselnya.
"Kak Mira gak makan?"
"Udah tadi," jawabnya tanpa mengalihkan pandangan. Chika mengangguk.
"Kak Mira apa kabar?"
Kali ini Mira menghentikan jari-jarinya yang sedang menari di atas layar ponsel, kemudian menatap Chika. "Baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled | Chika-Mira [END]
Fanfiction"Katanya kalau gak sengaja ketemu seseorang sampai tiga kali, berarti jodoh lho, Kak." CERITA INI HANYA KARANGAN DAN FIKSI SEMATA. JADI TOLONG JANGAN BAWA CERITA INI KE DUNIA NYATA. [Warning : GxG]