1.1

7.1K 556 192
                                    

Entah mengapa akhir-akhir ini para fans mereka sering kali mengungkapkan hasrat yang berlebihan jikalau melihat ia dan adiknya bersama.

Mereka menjerit-jerit?

Pokoknya menurut atsumu itu membingungkan banget.

Setelah bantuan dari kemampuan gosip suna, akhirnya atsumu mengetahui kebenarannya. Mereka suka melihat ia dan adiknya bersama dengan fantasi liar mereka bahwa setiap gerak yang mereka lakukan merupakan bentuk sentuhan romantisme yang menggelora.

Dafuq???

Mereka dikira gay nih??? Serius???

"Samu!! Masa mereka ngira kita gay siih??"

"Heh." Osamu menyunggingkan senyum gak niat. "Kalaupun aku gay, seharusnya mereka memilihkan pasangan yang lebih baik kek, misalnya kek suna apa bang kita."

"Cok!!! Bang kita?! Gila lu??" Seru atsumu gak percaya, ya iyala! Sejatinya mereka berdua kan takut banget sama bang kita. Kita tuh ganteng imoed tapi sereeemmm.

Osamu tersenyum meremehkan saudara kembarnya.

"Lu kagak tau gue udah dicium sama bang kita???"

"HAHHHH???!!!" Raut wajah atsumu luar biasa kaget, ia menghentikan langkah kakinya. Rasa keget dan gak percaya yang sulit dijelaskan, saudara kembarnya... di cium orang??? T-tapi osamu kan kembaran dia, ia-lah seharusnya orang yang pertama kali melakukan segala sesuatu bersama osamu. Ini cukup menghentakkan jantungnya.

"Canda babi! Ya ga mungkin la!! Lu kira bang kita mau ngelakuiin hal kek gitu sama gue?!" Osamu kebelet menahan tawa, sumpah ekspresi abangnya kocak banget.

Rasa lega entah mengapa merayapi hati atsumu. Entah mengapa pokoknya seneng banget cuma candaan.

"Aku mau kok." Suara tegas dari seorang lelaki yang berada di belakang mereka membuat keduanya terkesiap, apalagi osamu.

Jantungnya disko.

"A- p-pagi bang kita!" Sapa osamu, dia menunduk dengan wajah memerah padam. Demi apapun woi!!ini malu banget!! Gara gara si asu! Dia jadi ngomong yang enggak enggak tentang bang kita' kan??? Mana ada orangnya lagiii?!

Kenapa juga bang kita harus ngomong kek gitu...?!

"Pagi miya-san." Sapa kita layaknya seorang pangeran yang memukau mereka dengan ke-gantle-an-nya.

"Pagi bang." Sapa atsumu agak gimana gitu, ya masa lu ketemu sama orang yang pengen cium adek lu terus haha-hihi. Gak-lah anying! Gak ikhlas! Tapi itu kan bang kita mana berani dia dongkol.

Seperti dunia hanya milik kita dan osamu seorang, atsumu berasa ngontrak di dunia mereka, 1 jam 1,5 rb rebo, kalo 340 jam berape ye? Dahla males pengen beli truk.

Osamu jugak salting sebenernya, mana ditatap hikmat oleh bang kita. Siapa yang kagak baper sayang?

Bang kita kan suami idaman? Eh seme maksudnya hehe.

'Apaan sih nying?!' Osamu malah nabok diri sendiri, 'halu halu halu.'

Atsumu dan osamu pangling seketika saat suara kecil menyela diam diantara mereka dengan alunan tawa yang menyejukkan. Layaknya sebuah jazz yang diputar di tengah perdesaan eropa, rasanya benar benar adem.

Kita berjalan mendekati osamu, "kalau begitu, aku duluan ya."

Osamu ketar ketir, anget dingin asik tuh badannya. "Ya bang, ati-ati." Osamu menundukkan tubuhnya 90 derajat, kalo di depan kita mah akhlaknya terjamin.

Kita hanya tertawa pelan, lalu mendahului mereka. Sementara osamu memegang dadanya sendiri, pipinya sedikit bersemu merah.

"Gatel banget sih lu sam!" Oceh atsumu.

"Apaan sihh...? Ngiri lu kan yaaa! W tau ya lu juga suka sama bang kita." Samu menjulurkan lidahnya, membalikan tubuhnya lalu berjalan tanpa menghiraukan atsumu.

Atsumu diam, itu memang benar kalau dia juga suka bang kita. Tapi artian suka mereka berdua itu gak sepenuhnya sama. Bang kita baik, peduli sama temen, siapa yang gak suka gitu lho sama dia? Bang kita bahkan dijuluki menantu the year.

Tapi... agak aneh... dia sedikit merasa marah...? Nyesek? Pokoknya perasaannya gak enak lah pas ngeliat interaksi antara adeknya sama bang kita.

Atsumu menggarukkan kepalanya, bodo lah ya! Dia males mikir!!

Mood-nya hanya akan semakin memburuk setiap kali ia memikirkannya. Atsumu melangkah dengan langkah yang berat ke sekolah.

.....



BLUEBERRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang