Berawal dari sesuatu yang indah ketika kau isyaratkan suatu hal yang membuatku lupa segalanya
Aku menunggu, berharap, pudar, dan akhirnya aku menghilang..
Menunggu kekosongan?
Aku menunggu satu hal
Hanya kata yang singkat yang biasa orang katakan.
Saat aku yakin pada hatiku,
Saat aku jujur dengan perasaanku begitupun denganmu.
Semuanya hampa.
Seperti angin gemuruh tanpa tujuan.
Samar.
Empat tahun berlalu, aku masih berdiri dititik ini..
Sampai rasanya terlalu sulit untuk menunggu lebih lama lagi..
Perlahan kita menjauhi titik tersebut,
Berjalan..
dan semangkin lama aku ingin berlari
Harapan?
Kebohongan?
Nyatakah ini?
Fana?
Atau abu-abu?
Akhirnya aku pergi..
dari sebuah titik yang aku inginkan, tak sempurna tapi sangat berarti.
Sekarang kita melangkah berbeda arah
Meninggalkan sebuah titik tanpa jawab.
Terkadang kau berpaling memandangku?
Apa yang kau fikirkan?
Aku tak bisa membaca fikiranmu..
Dua pilihan, berpalinglah dan kejar diriku, atau aku akan melangkah lebih jauh dari jangkauanmu. Sampai suatu saat kau menyesali
Dan merutuki dirimu karena kehilangan diriku
Kembali dan mengisi titik tersebut. Atau pergi dan biarkan titik tersebut perlahan mati sampai akhirnya ia menghilang.
Tiada lagi titik dirimu dan diriku
Yang ada hanya titik dengan kosong

KAMU SEDANG MEMBACA
Lost
AcakBila seisi dunia ku tumpahkan dalam tulisan. Maka seluas samudra pun aku takkan mampu memenuhinya. Karsaku Aksaraku.