~Forever~

29 2 0
                                    

Lelaki tua itu terus berjalan.

Bersama dengan tubuhnya yang ringkih.

Berjalan dibawah teriknya matahari yang seolah membakar sampai ke ubun-ubun.

Jalannya semangkin berat.

Dengan hatinya yang berat.

Menahan setiap amarahnya yang terus bertambah.

Setiap kata yang keluar dari mulut orang orang itu merobek hatinya.

Namun celaan mereka lagi-lagi ia telan dengan mentah. Dengan susah payah.

Rela dipandang rendah.

Rela merendah.

Setiap derap langkah yang ia ambil

Langkah demi langkah untuk seseorang.

Hanya demi seorang wanita.

Demi cintanya yang bahkan tak pernah berkurang se inchi pun.

Ia mampu melewati semua rintangan ya ada.

Meski benteng kokoh nan tinggi dihadapannya.

Hanya demi satu hal yang ia perjuangkan sepenuh hidupnya.

Hidup seorang wanita.

ISTRINYA.

Ia bahkan tak peduli.

Meski difonis nyaris tertelan bumi

Yang bahkan kakinya gemetar untuk berdiri.

Yang senyumnya luput hari demi hari, waktu demi waktu, detik demi detik.

Yang sekarang membenci akan waktu, karena terus berjalan dengan cepat, menggores setiap masa hidupnya yang terbilang terhitung.

Namun pria itu, memberikan segalanya, apapun itu.

Hatinya, hartanya, fikirannya.

"Kamu adalah wanita ku. Wanita yang selalu membuatku tersenyum setiap hari. Yang bahkan suaramu memberikanku kekuatan untuk hidup. Maafkan aku sayang, aku tidak abadi dan bisa selalu ada untukmu selamanya. Aku mencintaimu, kekasihku. Saat ini dan selamanya"

Dan wanita itu jatuh tersungkur dilantai.

Memeluk sehelai surat yang terus menyayat hatinya.

Berharap waktu kan berbaik hati, dan mengulang waktu kembali.

Agar ia bisa membongkarnya seperti puzzle.

Untuk membuat puzzle yang lebih indah lagi.

Membuat banyak kenangan hangat dan indah bersama dirinya.

Pahlawannya. Selamanya.

LostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang