Chapter 7

29 7 0
                                    

Langsung aja yoo!

******

Seperti biasa sepulang sekolah Gabriel berjalan kaki menuju rumah nya.

"Dipikir-pikir gue belom ke panti lagi. Ah! Kesana aja deh" Monolog nya

Gabriel memang selalu ke panti asuhan yang berada di dekat komplek perumahan nya. Jika ada waktu luang dia pasti menyempatkan datang ke sana. Sudah dua minggu dia tidak pergi ke panti asuhan itu.

Setelah membeli makanan ringan dia menuju ke panti. Sebenarnya dia sama sahabat nya suka kesini, tapi yang lebih sering hanya Gabriel saja. Walaupun dia membutuhkan uang itu Gabriel akan tetap membelikan makanan bagi orang orang di panti. Kecuali kalau dia tidak punya uang. Pernah sekali waktu itu dia ditanya sama Kelvin.

Flashback.

"Lo kenapa harus bawa makanan sih? Kan lo juga butuh uang nya, lagi pula di sana kan banyak makanan terus ibu panti nya juga sering ngelarang lo buat bawa makanan" Tanya Kelvin di perjalanan menuju panti asuhan.

Dengan santai nya Gabriel menjawab. "Selagi gue bisa kenapa ngga?"

"Kan lo juga butuh Gab. Lo sekolah pake uang itu, gue bukan nya ngelarang tapi ya jangan sering-sering"

"Gue emang butuh tapi sekarang kan lagi gak ada keperluan apa apa"

"Terserah lo aja dah" Final Kelvin

"Lagi pula gue mau nambah pahala, dan juga gue gak mau nanti pas mati gue masuk neraka. Ya walaupun gue udah banyak dosa seenggaknya gue bisa berbuat baik" Jelas Gabriel yang di balas jitakan oleh ke tiga teman nya

Yang dijitak hanya mendengus kasar. "Apaan si! Malah ngejitak kepala gue"

"Yeu! Jangan ngomongin itu dulu lah! Gue juga tau kita semua bakal mati. Di dunia ini gak ada yang sejati. Tapi gue mohon Gab! Jangan nge bahas itu sekarang kita belum liat lo bahagia. Kalo lo gak ada kita bakal putus asa banget. Ini gak berlaku hanya untuk lo doang tapi semua nya" Jelas Andre yang di angguki oleh Kelvin dan Lino

"Walaupun gue rada sinting tapi gue masih mau sama-sama kalian. Gue berharap kita bakal sama-sama terus" Lanjut Lino

"Aihh jadi makin sayang" Ucap Gabriel seraya memeluk semua sahabat nya

"Berpelukann!!!" Pekik mereka

Huft. gak ada yang waras.

Flashback off.

Tak terasa dia sudah sampai di panti asuhan itu. Sama seperti hari hari sebelum nya, selalu saja dia di sambut oleh anak anak yang ada di halaman panti.

"Halo. Bunda ada di dalem kan?" Tanya Gabriel kepada anak laki-laki berumur 7 tahun.

"Ada kak" Jawab anak itu

"Sip. Ini kamu bagiin ya jangan rebutan dan harus adil. Oke?" Tanya Gabriel

"Okee" Jawab anak itu seraya mengambil kresek yang di sodorkan Gabriel

Setelah memberikan makanan, Gabriel menuju kedalam panti untuk bertemu bunda-pemilik sekaligus ibu untuk anak anak panti. Sebenarnya ada Lima pengasuh disana.

Brukk

Akibat tidak memperhatikan jalan Gabriel menabrak seseorang.

"Heh! Lo kalo jalan liat kedepan dong!" Bentak seseorang yang ditabrak oleh Gabriel.

"Eh. Maafin saya mba" Ujar Gabriel

Perempuan itu mendongkakan kepala nya. "Elu lagi?!" Tanya nya sambil melotot

"Hehe maafin ya mba"

"Kenapa sih gue kalo ketemu lo selalu sial! Kemaren kemaren kena kaleng sekarang kena tabrak, besok besok apa lagi!" Sentak nya

"Wehh saya kan udah minta maaf, gak sengaja juga. Terus kalo besok mah kita bakal ketemu baik baik mba. Semoga aja" Ujar Gabriel seraya memelankan akhir kalimat

"Siapa juga yang mau ketemu lo lagi!" Ucap nya sambil membersihkan rok nya yang kotor

"Wih bening coy!" Gumam Gabriel
"Kata orang kalo gak sengaja ketemu artinya kita jodoh. Semoga kita jodoh ya mba. Hehe"

"Dih ogah!" Ujar nya sambil melengos pergi

"Dih cantik cantik galak" Cibir Gabriel
"Tapi menarik juga. Kata orang yang galak lebih menggoda iman. Hahahaha" Pikir Gabriel

"Eh Gabriel kapan datang nak" Sapa ibu panti memotong pikiran Gabriel

"Barusan bun" Ucap nya. "Oh iya tadi ada perempuan kesini pake baju hijau celana panjang. Siapa ya nama nya?" Tanya Gabriel

"Clara. Kenapa emang? Suka ya?" Tanya ibu panti-bunda. Seraya menaik turun kan alis

"Siapa juga yang gak suka bun. Orang bening gitu"

"Hahahaha. Ada ada saja. Ayo masuk capek berdiri terus"

"Iya bun"

******

Di waktu yang sama, ada seorang lelaki yang sedang berjalan menuju supermarket terdekat.

"Astagfirullah orang ganteng belanja sendiri"

Pede amatt

"Teruntuk jodohku, nanti kita pasti bakalan pergi belanja bersama. Kamu yang bawa keranjang belanjaan aku yang duduk di teras sambil ngeliatin kamu nya. Hahahaha" Ngomong sendiri, ketawa sendiri. Stres memang.

Sambil membawa keranjang, pemuda itu memilih makanan ringan dan minuman. Dia itu orang kaya. Kaya monyet.

Bisa saja dia menyuruh pembantu nya untuk membelikan keperluan nya. Tapi dia tidak mau. Waktu di tanya pun dia dengan santai nya menjawab. "Gapapa aku lagi latihan jadi suami yang berbakti. Itung-itung cari jodoh."

"Emm. Permisi mas"

Dia yang sedang memilih makanan terlonjak kaget karena mendengar suara seseorang. "Eh. Manggil siapa ya?"

Eh bening banget. Tunggu, bukan nya dia murid baru itu?. Batinya

"Mas nya" Jawab perempuan itu

"Jangan panggil mas lah panggil aja Lino" Katanya sambil mengulurkan tangan

Yap! Orang itu Lino

"Eh. Iya saya Syeeren" Ucap nya kemudian menyambut uluran tangan Lino

"Ga usah kaku kali. Ngomong-ngomong tadi mau apa?"

"Oh, itu boleh minta tolong ambilin makanan yang di atas?. Ga nyampe soal nya hehe" Pinta Syeeren

"Sip. Yang mana?"

"Itu" Tunjuk Syeeren. "Sebelah kiri"

"Ini?" Tanya Lino sambil menyodorkan makanan nya

"Iya. Emm, makasih"

"Sama-sama"

Lino menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. "Em, boleh minta no hp? Buat jaga-jaga siapa tau pas lamaran gue lupa alamat rumah lo"

Pipi Syeeren blushing. Elahh baperan amat neng!.

"I-iya boleh" Jawab Syeeren kemudian mencari handphone nya. "Nih."

Setelah menerima alat komunikasi itu. Lino buru-buru mengetik no hp nya. Keliatan banget jomblo nya.

"Makasih ya"

"Iya sama sama. Oh iya aku ke kasir dulu" Pamit Syeeren yang di angguki Lino

"Wahai supermarket, tunggu gue oke! Nanti gue kesini bareng Syeeren. Tenang aja bukan sebagai majikan dan pembantu, tapi sebagai suami dan istri. Hohoho" Monolog Lino. Ngarep ya!



Halohaaa saya kombekkk!
Gimana gimana? Part ini gimanaa? Menyenangkan? Menyedihkan? Atau menye-menye? Wkwk canda

Jangan lupa vote!

Tbc.....

Gabriel (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang