Chapter 20

31 4 0
                                    

Disaat Gabriel sedang beres beres. Dia mendengar suara teriakan papa nya di ruang tengah.

"Ada apa sih?"

Dia buru buru menuju asal suara itu.

Dan ternyata ada papa nya yang sedang berteriak sambil menunjuk nunjuk Gara. Kakak nya berdiri tak jauh dari sana.

"Ini ada apa?" Gabriel meleraikan mereka.

Melihat Gabriel yang mendekat Gavin langsung menuju ke arah Gabriel, lalu dia menahan Gabriel yang ingin mendekati kedua orang tua itu.

"Diam kamu! Kenapa kamu bawa orang ini ke rumah?!" Sentak Papa nya

Gabriel bingung, ada apa sebenarnya.

"Kak"

Gavin tidak menjawab perkataan Gabriel. Dia masih berdiri di depan Gabriel, sambil melihat pertengkaran kakak beradik itu.

"Gio, kamu tidak rindu sama adik kamu ini?"

"Diam kamu!" Nafas Gio tak beraturan.

Gara yang tadi nya sedang duduk, akhirnya dia berdiri.

"Saya sedih, kemana kakak yang dulu menyayangi saya"

Gio tak menjawab apapun, dia hanya menatap nyalang orang di depan nya.

Gara mendekatkan diri, lalu dia membisikkan sesuatu.

"Jika kamu takut saya akan membocorkan semua nya kepada anak mu. Takut saya membocorkan semua perlakuan mu kepada Gabriel. Kamu jangan khawatir, saya tidak akan melakukan itu. Tapi ini tidak gratis. Kamu tau bukan apa yang saya ingin kan?"

Setelah itu dia melangkah kan kaki nya, Tiba-tiba dia berhenti. "Gabriel, nanti kita ketemu lagi ya"

Gabriel yang tidak mengerti apa pun hanya menganggukan kepala nya.

"Kamu" Tunjuk Gio ke arah Gabriel.

"Jangan pernah bertemu dia lagi" Setelah mengatakan itu, dia pergi menuju kamar nya.

Disana tinggal Gavin dan Gabriel.

"Dengarkan apa kata papa" Ucap Gavin sambil melangkahkan kaki nya menuju kamar nya.

Gabriel hanya memperhatikan punggung kakak nya yang menjauh.

*****

Seminggu setelah kejadian itu, Gabriel tidak bertemu Gara lagi.

Dia menurut apa kata kakak dan papa nya.

Saat ini Gabriel sedang ada di cafe tempat dia bekerja. Hari ini sangat ramai. Gabriel dan semua pekerja sibuk kesana kemari.

"Akhirnya istirahat juga" Ucap Lino yang kemudian mendudukan diri nya ke kursi.

Terlihat Kelvin sedang meregangkan otot nya. Andre yang sedang memejamkan mata nya. Dan Gabriel yang sedang meminum air.

"Rame banget ya" Celetuk Lino yang di angguki semua.

"Iya, tumben banget"

"Oh iya, Lin. Gimana sama hubungan lo?"

"Hah? Oh sama Vanya. Ga ada apa apa kok. Cuma satu aja sih"

Semua nya mendekatkan diri ke Lino.

"Apa?"

"Gua udah jadian"

Semua yang ada di situ berteriak.

"Gercep juga ya"

"Harus"

Haris yang mendengar ada keributan pun langsung ke belakang.

"Ada apa sih?"

Gabriel (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang