Chapter 21

64 4 1
                                    

Pagi ini seperti biasa Gabriel berangkat sekolah setelah memasak sarapan.

Hari ini tidak ada yang spesial, setelah pulang sekolah dia dan semua sahabat nya menuju Caffe.

"Lino! Lo ngapain malah grepe grepe tembok" Tanya Kelvin yang bingung melihat Lino sedang menempel di tembok

Laki-laki yang ditegur itu hanya cengengesan, dia menjauhkan dirinya dari tembok lalu melangkah pergi.

"Punya dosa apa gua bisa sahabatan sama dia" Gumam Kelvin

Gabriel sibuk membersihkan meja, tiba-tiba lengan nya di pegang. Dia membalikkan badan nya, ternyata Andre.

"Clara di depan" Setelah itu dia meninggalkan Gabriel.

Gabriel beranjak. Setelah sampai di depan dia melihat Clara sedang melambaikan tangan nya. Lalu dia pun mendekati perempuan itu.

"Halo!" Sapa Clara.

"Halo juga"

Mereka duduk di bangku. Clara menyodorkan minuman yang masih utuh kepada Gabriel.

Gabriel menerima minuman itu, "makasi"

Setelah melihat Gabriel meminun itu Clara mulai berbicara, "gua ganggu gak?"

"Ngga kok, malah gua seneng"

Pipi Clara bersemu. "Apa sih!"

Gabriel terkekeh melihat itu, tangan nya memainkan botol minuman. Pandangan nya menatap langit yang biru. Hari ini tidak panas tapi tidak mendung juga.

"Clara"

Clara menatap Gabriel, "iya?"

Gabriel membalikkan badan nya, sekarang dia dan Clara berhadapan. Tangan yang tadinya memegang botol sekarang beralih memegang tangan perempuan dihadapan nya.

"Mau jadi pacar gua?"

Clara terkejut, dia menggigit bibir dalam nya. Lalu dia menatap mata Gabriel, apaka laki-laki ini bercanda. Tapi dia tidak melihat ada nya candaan.

Dengan pasti, dia mengangguk.

Anggukan yang di beri Clara mampu membuat Gabriel senang. Saking senang nya dia melompat-lompat sambil berteriak.

"Akhirnya gua gak jomblo lagi!"

Tawa Clara pecah begitu saja. Tangan nya terangkat untuk menutup muka nya, dia malu. Siapa yang tidak malu coba, gara-gara kelakuan Gabriel sekarang semua orang menatap mereka.

"Orang gila!" Pekik Lino yang mengintip di balik pohon.

Kelvin yang mendengar itu langsung membekap mulut lemes Lino.

Andre hanya geleng-geleng kepala, malu maluin!.

"Heh! Kalian ngapain?!" Pekik Gabriel yang sekarang sedang melipat tangan nya di dada. Mata nya memicing.

"Lagi ngintip!" Teriakan itu berasal dari mereka. Sedetik kemudian mereka berlari masuk kedalam Caffe.

Clara hanya geleng-geleng kepala, dia heran kenapa teman Gabriel tidak ada yang waras.

"Maafin temen temen aku" Ucap Gabriel sambil mendudukkan dirinya kembali.

"Aku?" Tanya Clara.

Gabriel mengangguk, "ganti ah masa lo-gua mending aku-kamu" Ucap nya sambil menaik naikan alis nya.

"Iya terserah"

Hari ini hari kebahagiaan Gabriel. Dia berharap semoga semuanya baik baik saja. Dia berharap takdir sudah selesai bermain dengan dia.

Tapi nyata nya takdir masih belum puas. Harapannya hanya angin lalu. Tanpa dia tau setelah kejadia ini semuanya bakal dimulai. Permainan yang sesungguhnya akan di mulai.

*****

"Kamu jangan sekali-kali mendekati Gabriel!" Teriak seseorang. Tangan nya menunjuk-nunjuk orang di depan nya yang sedang duduk.

"Saya sebagai om punya hak untuk bertemu keponakan saya"

"Om kamu bilang? Setelah semua yang kamu lakukan kamu masih bisa bilang om?! Otak mu di mana!"

Laki-laki yang duduk itu tersenyum, "bukannya masih ada kesempatan kedua buat saya memperbaiki kesalahan?"

"Kamu tidak pantas mendapatkan kesempatan kedua!" Setelah mengatakan itu dia langsung beranjak pergi.

"Permainan akan di mulai"






Hahhh kayanya bakal jarang momen Gabriel Lino Kelvin sama Andre. Aku mau cepat cepat nyelesain ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gabriel (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang