16# Minggu menyebalkan

107 23 1
                                    

Happy reading

_________


Hari ini hari minggu, hari dimana semua kegiatan sekolah berhenti. Menyisakan sisa tugas rumah yang menumpuk, kalau orang yang nikahan bakalan jadi raja dan ratu dalam sehari. Berarti yang libur hari minggu bakalan jadi babu dalam sehari.

Tapi hal itu justru tidak berlaku untuk gadis yang bernama Violetta Rinjani. Di jam setengah sepuluh menjelang siang ini, gadis itu justru masih bergelung dengan alam mimpi juga dengan kasur dan selimutnya.

Berguling kesana kemari saat mendengar suara bising mamanya dari luar, ia mencari posisi tidur yang terbaik sebelum akhirnya suara mamanya menggema di seisi kamar.

kalau ibu-ibu luar negeri membangunkan anaknya.

Mengetuk pintu terus bicara dengan nada lembut. "Good morning big baby, come on wake up darling... Blablablablabla..."

Kalau ibu-ibu Indonesia membangunkan anaknya.

Menggedor-gedor pintu terus teriak. "VIOOOOO!!! BANGUUNNN!! MAU JADI APA KAMU JAM SEGINI BELUM BANGUNNN!! BURUAN BANGUNNNN!!!"

ck. Mengapa Ibunya berbeda?

"Hmm..." Vio mengerang kecil, berdecak lagi saat suara mamanya kembali menggema memenuhi kamarnya.

Dengan mata terpejam, gadis itu melangkah turun dari atas kasur kemudian membuka pintu. Menampilkan wajah sangar mamanya yang sudah mengeruh total.

"Anak perawan jam segini baru bangun. Mau jadi apa kamu. Kamu gak liat, anaknya Bu Rini sana udah bantuin mamanya bersih-bersih rumah. Kamu yang udah gede malah baru bangun. Ck, gak habis fikir mama liat kamu."

Vio hanya mendengus mendengar omelan pagi mamanya. Ia mengucek matanya, tak lama menatap malas sang mama. "Aku kalo bangun pagi, kasian liat mama bersih-bersih sendiri. Makanya aku bangun siang biar gak ngeliat mama. Biar pas bangun, rumah udah bersih." sahutnya enteng, kemudian menguap lebar.

"Heh." mamanya menggertak, melangkah kemudian menjewer telinga gadis itu keras. Matanya yang tadi masih tertutup langsung membelalak lebar.

Vio meringis, "eh mama baperan. Itu becanda doang mah, aduduh mamahhh!!" rengeknya mendapat delikan sinis mama.

"Kamu ini, sana. Buruan mandi, cuci tuh belek di mata. Rambutnya udah kayak sarang burung aja. Sana cepetan," suruh mamanya mengomel.

Dengan langkah kaki menyeret, Vio menutup pintu lalu melangkah menuju kamar mandi. Ia menguap lebar berupaya mengumpulkan setengah nyawanya yang masih tertinggal di alam mimpi.

"VIO!! CEPETAN MANDINYA!! KASIAN DAMAR UDAH NUNGGUIN KAMU DARI TADI."



What the fu–?


________

Damar menghembuskan nafasnya kasar. Cowok itu melirik ke arah jam dinding yang ada di depannya, merapatkan bibirnya jadi menghela nafas gusar.

Sudah hampir setengah jam dia di sini, di rumah Vio menunggu cewek itu yang belum keluar-keluar.

Sudah hampir dua hari sejak kejadian dimana Vio meminta putus kepadanya, dan ini adalah masa ngambek cewek itu yang paling lama setelah mereka berpacaran enam bulan terakhir.

||Broken And Cure|| ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang