RAISA (Kereta ya bukan penyanyi)

653 48 13
                                    

Sebelum ke ff nya aku kasih sedikit pengumuman dulu.

Untuk update ff di akun aku udah aku jadwalin sekarang.

Karena mulai 20 Desember ini aku udah free dari berbagai kesibukan extra.

Jadwalnya
Senin : Nara family
Selasa : Sand siblings

Untuk hari Rabu aku bikin ff baru judulnya Shinki In Konoha. Itu terdiri dari +-10 chapter. Isinya kegiatan Shinki saat liburan ke Konoha mulai dari berangkat, kegiatan di Konoha sampe pulang ke Suna.

Kalau ff nya bagus. (Baik dari sisi kualitas ff dan responnya) setelah ff Shinki tamat ada kemungkinan mau bikin Shikadai in Suna.

Tapi ini masih rencana sih, tentunya itu kalo ff Shinki In Konoha udah tamat.
____-___-___

Shikadai dan Temari memutuskan untuk pergi ke Suna untuk liburan () tahun ini.

Ini merupakan sesuatu yang sangat langka untuk seorang Temari pergi ke Suna untuk berlibur bersama sang anak.

Biasanya Temari pergi ke Suna untuk misi yang mengharuskan nya berhubungan desa Suna tapi saat ini Temari duduk bersama sang anak semata wayangnya di Raisa.

Namun sepertinya wajah Shikadai seolah mengatakan bahwa di tidak bahagia dengan kepergian mereka ini.

(Boruto eps Shikadai dan Temari ottw ke Suna).

Temari tau Shikadai bukan benci pergi ke Suna tapi sebenarnya Shikadai merasa sedih saat tau ayahnya tidak ikut ke Suna.

Shikadai mungkin terlihat dewasa, dia tidak melakukan keonaran demi memperoleh perhatian sang ayah saat sibuk. Shikadai malah berpikir untuk menjaga kehormatan nama baik orang tuanya sejak dini. Tapi dia tetap lah seorang anak-anak, Shikadai masih suka merajuk bahkan saat sudah menjadi Chunnin.

"Heeeeeh, ayah ini kenapa sih selalu tidak mau pergi ke Suna kalau naik Raisa? Apa jangan-jangan ayah trauma dengan Raisa, bahkan sebenarnya ayah menentang transportasi seperti ini?" Tanya Shikadai asal.

Temari tertawa mendengar pertanyaan lucu dari Shikadai.

"Hehehehe Shikadai ayah mu hanya terlalu sibuk bukan alasan lainnya.
Ayah mu itu adalah orang yang paling ngotot untuk membuat Raisa, bahkan hingga ke negara lain." Ucap Temari lembut.

"Emmm, ayah ngotot? Aku rasa itu bukan ayah deh. Aku yakin dia menceritakan kebohongan seperti itu untuk memikat ibu." Ucap Shikadai asal.

"Dasar kau ini mulutnya asal saja. Ayah mu adalah orang yang pertama kali berpikir untuk membangun Raisa hingga ke negeri lain tau. Kakashi-san adalah yang memberi tahu ibu bukan ayahmu yang menceritakan nya." Jawab Temari

"Itu pasti bohong Bu, yang pertama kali membuat Raisa itu perusahaan Kaminarimon milik ayah Denki bukan ayah." Jawab Shikadai.

"Ya itu benar, perusahaan Kaminarimon adalah yang pertama kali membuat Raisa, tapi mereka tidak bisa membuat nya tanpa izin dari hokage." Jawab Temari.

"Lalu." Ucap Shikadai dengan mata yang berbinar-binar.

Temari menyadari perubahan raut wajah sang anak. Kemudian tersenyum lembut.

"Shikadai apa kau tau bagaimana cara mendapatkan persetujuan untuk membuat infrastruktur baru?" Tanya Temari.

"Tentu saja aku tahu Bu, perusahaan akan memasukan proposal ke hokage dan kemudian akan di pilih proposal yang layak untuk dikembangkan. Bila tidak berhasil proposal akan di kembalikan ke perusahaan awal.

Ayah sudah pernah mengajari ku tentang itu." Ucap Shikadai bangga.

"Ya kau benar Shikadai, tapi sebenarnya proposal pembuatan Raisa hampir di tolak oleh Rokudaime." Ucap Temari.

"Haaa..... Mana mungkin." Ucap Shikadai dengan mata terbelalak.

"Bagaimana itu bisa terjadi Bu?" Tanya Shikadai.

"Awalnya di proposal penggunaan Raisa hanya bisa di gunakan untuk di dalam desa saja.
Hal itu dinilai kurang berguna untuk transportasi ninja." Jawab Temari.

"Ya aku yakin kalau aku jadi rokudaime aku pasti tidak akan membuat sesuatu yang kurang berguna seperti itu. Lalu apa yang terjadi hingga saat ini bagaimana Raisa bisa kita gunakan Bu?" Ucap Shikadai.

"Ayah mu membaca ulang proposal dari perusahaan Kaminarimon. Dan bersikeras kalau Konoha harus membuat Raisa yang di usulkan perusahaan Kaminarimon.

Ayah mu berfikir tidak ada teknologi yang lebih tepat dari Raisa untuk menghubungkan setiap desa.

Ayahmu menemui perusahaan Kaminarimon dan berhasil meyakinkan mereka untuk membuat Raisa dengan konsep baru." Ucap Temari.

"Bu aku yakin ayah menceritakannya untuk membuat ibu terpesona saja." Ucap Shikadai asal.

"Kau ini sudah ibu bilang yang menceritakan nya rokudaime bukan ayahmu." Ucap Temari sambil mencewer kuping Shikadai.

"Aduh Bu sakit, hentikan.
Lebih baik ceritakan yang selanjutnya dari pada menyiksa ku seperti ini." Ucap Shikadai sambil memohon di lepaskan dari ceweran sang ibu.

"Baiklah kalau begitu mari kita lanjutkan ceritanya.

Ayah mu berhasil meyakinkan rokudaime dan perusahaan Kaminarimon namun itu bukan akhirnya, para tetua dan daimyo masih bersikeras untuk tidak membuat Raisa." Ucap Temari.

"Lalu ayah berhasil meyakinkan mereka semua iyakan Bu." Ucap Shikadai dengan mata berbinar-binar.

"Sebenarnya ayah mu belum berhasil meyakinkan para daimyo dan tetua." Ucap Temari.

"Lalu apa yang ayah lakukan?" Ucap Shikadai penuh tanya.

"Ayah mu itu sangat ahli dalam meyakinkan orang walaupun daimyo  negara api tidak bisa di yakinkan akhirnya dia dan rokudaime pergi menemui para kage negara lain.

Daimyo negara lain  yang merasa bahwa kata-kata ayah mu luar biasa, mereka menghubungi Konoha untuk menanyakan kapan teknologi itu akan di kembangkan.

Akhirnya para daimyo negara api menyetujui nya." Ucap Temari sambil tersenyum malu.

"Wow ayah luar biasa sekali ya Bu." Ucap Shikadai.

Shikadai memperhatikan gerak-gerik ibunya. Di tersenyum malu saat menceritakan cerita tersebut.
Shikadai tau pasti ada hal lain yang ibunya pikirkan.

flashback.....

"Oi Shikamaru menurut mu ke negara mana yang akan pertama kali kita hubungkan dengan teknologi ini." Ucap pria berambut perak tersebut.

"Menurut ku Suna adalah tempat yang paling tepat untuk itu, karena....

Ah karena itu....." Ucap Shikamaru gagap.

"Aaaah kau benar Shikamaru kita memang harus segera menghubungkan teknologi itu ke Suna. Supaya kau bisa  dengan sering kencan dengan Temari ." Ucap Kakashi datar.

"Heee....
Bukan begitu maksudku Kakashi-san." Ucap Shikamaru dengan wajah yang memerah seperti kepiting rebus.

End ......
___-_____-____

Terima kasih sudah membaca dan menunggu update ff ini.

Nara family storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang