4

192 15 0
                                    

SINGKRIST❤
"Phi"panggil Singto "Hm.." "Aku akan pergi keluar dulu" "Hm.." "Phi mau menitipkan sesuatu?"tanya Singto "Hm..makanan ringan saja,oh belikan untuk yang lain juga kalau begitu"jawab Krist "Ok"setelah mengatakan itu Singtopun pergi tapi sebelum menghampiri pintu ia mencium dahi Krist lalu pergi,Singto terkekeh saat ia mulai menjauh dari kamarnya.

"Singto!!"teriak Krist dalam hati,sudah ditebak kenapa Singto terkekeh karna saat tadi saat ia mencium dahi Krist istrinya blushing sampai telingannya cukup memerah.

Walau Krist terlihat tidak terlalu peduli dengan perilaku Singto padahal dia selalu blushing apapun yang Singto lakukan dari sesuatu yang sepele seperti mencium dahinya seperti tadi bahkan sampai yang lebih dari itu(pasti tahu maksudnya).

*Setelah beberapa menit*
"Ini Phi"kata Singto memberikan paperbag kepada Krist(apa dia membelikan makanan ringan untuk yang lain?tentu saja,dia menaruh paperbag yang satunya di dapur agar New agar bisa disiapkan nanti).

"Hm..terima kasih"jawab Krist sambil membuka paperbag mencari cemilan kesukaannya dan tentu saja Singto membelinya.

Krist memangkan cemilannya sambil menonton drama kesukaannya diIPAD,Singto mendekati Krist lalu memeluknya.

Kadang Krist memperhatikan Singto secara diam-diam saat Singto memejamkan matanya,ingin sekali dia mencium dahi tapi...dia malu jadi dia urungkan.

Tiba-tiba Singto mencium pipi Krist lalu mencium leher Krist."S-singto!"Krist begitu terkejut,"Hm?aku hanya mencium kamu,Phi"jawab Singto enteng sambil tersenyum "Singto selalu begini,aku...ck!bikin aku semakin...sudahlah!"batin Krist.

"Phi"panggil Singto "Hm?"jawab Krist tampa memperhatikan wajah Singto "Phi,kamu mencintaiku bukan?"pertanyaan singto membuat Krist kaget "Apa maksudmu,tentu saja!"mendengar itu Singto tersenyum lalu mencium bibir Krist,tidak ada lumatan hanya kecupan.

"Phi"panggil Singto lagi "Apa?"jawab Krist awalan ia tidak ingin meladeni Singto tapi mendengar pertanyaan tadi akhirnya dia menjawab Singto "Phi,kenapa selalu gini?kalo sama orang kantor ga?" "Hah?" "Phi selalu bersikap seperti ini kalau bersamaku" "I-itu"Krist bingung menjawab apa tapi dia tidak bermaksud seperti itu pada Singto tapi perilaku Singto padanya yang membuatnya mencoba bersikap seperti tidak mau bersama Singto,dalam maksud tidak mau bersama Singto adalah menjaga image-nya(ingat sifat Arthit ke kongpod diSOTUS).

"Aku punya alasan tersendiri"jawab Krist "Hm?ya sudah kalau Phi tidak ingin menjawab,aku maklumi kok"

"Phi masih ingat tidak saat Phi cemburu aku digelayuti karyawan wanita dikantor?aku suka melihat Phi seperti itu"ucap Singto tiba² "Jangan ingakan aku tentang itu!"Krist malu jika mengingat dimana ia tidak suka seorang wanita yang menurut Krist wanita itu j*lang dan memeluk Singto.
Bagaimana kejadiannya?

*Flashback*
Dikantor yang selalu ramai akan  orang-orang sibuk termasuk seorang pria yang begitu ramah kepada karyawannya,begitu digemari dan diidamin tapi sayangnya mereka tidak beruntung untuk mendapatkannya karna dia sudah memiliki istri yang notabennya dia jauh lebih baik untung pria yang diidamkan itu singktnya adalah MEREKA SADAR DIRI tapi...masih saja ada yang tidak sadar diri dan mencoba mendekatinya contohnya saat ini.

Singto,pria idaman yang ramah sedang mengobrol dengan beberap wanita hanya untuk masalah pekerjaan tapi mereka selalu mencegat Singto untuk pergi "Tuan,bisakah anda tetap disini dan mengobrol bersama kami?"tanya salah satu karyawan wanita dikeliling Singto "Bukankah tidak ada lagi yang perlu dibicarakan,saya ingin melanjutkan tugas saya.Jadi kalian juga harus mengurus perkerjaan kalian juga"ucap Singto dengan tersenyum dan membuat para wanita ja- maksudnya para wanita ini senyam-senyum tidak jelas.

Jujur saja Singto sedikit resah dengan tingkah laku mereka tapi ia coba untuk mewajarkannya itu juga ada yang lebih buruk dari ini,saat Singto memperhatikan sebuah dokumen yang ada ditanganya da seorang wanita yang memegang lengannya tunggu..bukan memegang saja melainkan memelukannya "Nona?bisakah kau tidak memeluk lengan saya?"tanya Singto yang mencoba melepas pelukan wanita itu "Kenapa tuan?saya hanya memegang lengan anda"jawabnya.

Apa?memegang?sudah sangat jelas ia memeluk lengannya seperti seekor kera,ups!mungkin itu sebutan yang cocok untuknya.

"SINGTO!!"teriak seseorang dari belakang,mendengar siapa yang memanggil nama dia,Singto tersenyum "Khrab Phi?"tanya Singto "Kesini!"Krist yang datang dari belakang menarik Singto pergi dan ia sempat mendorong wanita untuk menjauhi Singto.

"Kenapa Phi?"tanya Singto saat  mereka sudah menjauh dari gerombolan wanita tadi,Singto sengaja bertanya pada Krist hanya untuk mengodanya "Kau..!"Krist ingin marah pada Singto tapi ia urungkan karna bukan salah Singto pasti gerombolan wanita itu yang mengganggunya.

"Sudahlah"ucap Krist kemudian duduk disofa dekat meja kerja Singto,melihat sikap Krist yang selalu begini membuat Singto berinisiatif mendekati Krist lalu memeluknya disebelah "Apa Phi cemburu?"tanya Singto "A-apa?!ga!!"tolak Krist padahal sudah kelihatan sekali dia cemburu.

"Kalo Phi cemburu...aku ga akan begitu lagi.."bujuk Singto,mendengar itu Krist perlahan menghadap Singto "Bener?" "iya.."

Diam beberapa saat tiba-tiba "Aku suka liat Phi begini,lucu" "Si-singto!"
*Flastback End*

"Phi ingat kan?"ucap Singto pada Krist "Singto jangan diingatan lagi!"
karna kesal Krist pun melemparkan bantal yang ada disampingnya.

Silahkan divote dan difollow.
Maaf jika ada typo.

[Discontinued]PARA BUCINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang