Bagian 14: Kecewa

42 3 0
                                    

El kembali mengalami kehidupan kampus yang menyennagkan, memusingkan, bahkan mengharukan. Pasalnya Myesha kini sedang mempersiapkan magang di perusahaan yang akan menjadi tempat bekerjanya setelah lulus nanti. Sedangkan El masih berstatus sebagai mahasiswi semester 5 yang masih sibuk dengan laporan prakteknya.

"El, abang mau kunjungan sama Finn. Kamu dapat jadwal?" tanya Cakra melalui telepon.

"Sore ini bisa kok. Tumben kalian berdua?"

"Ada yang harus kamu tau."

El mengiyakan dan menantikan sore hari untuk mengetahui apa yang dimaksud Cakra. Pikirannya tidak tenang dan terus mempertanyakan banyak hal yang membuat Myesha keheranan dengan tingkah laku El seharian ini.

"El, apel siang nggak?" tanya Myesha.

"Siang aku kosong kak. Gak ada jadwal sampai besok hehe," balas El sedikit bergurau.

Myesha mengiyakan dan pergi untuk melakukan apel siang bersama rekan-rekannya untuk memasuki kelas berikutnya. El terus berada di dalam kamarnya sambil mengerjakan tugas-tugas diiringi pertanyaan besar dalam benaknya. Apa yang harus dia tahu?

Setelah menunggu diiringi ketakutan, akhirnya nama Radela Elakshi dipanggil karena ada kunjungan dari orang terdekat. Benar saja, Cakra datang bersama Finn dengan wajah tidak karuan. Sedangkan Finn datang dengan wajah yang penuh rasa bersalah. El menyambut keduanya dengan hangat dan bahagia, akhirnya dirinya diperbolehkan bertemu dengan Finn sejak kejadian terakhir Finn menghajar Cleo beberapa semester lalu.

"El, A-abang dijodohkan. Maaf," ucap Finn terbata-bata.

"Oh, Papa tau?" tanya El balik seakan tanpa ekspresi. Finn hanya mengangguk.

Finn berulang kali mengucapkan kata maaf pada El yang reaksinya sangat datar bahkan hampir tidak berekspresi. El benar-benar terkejut dengan kabar ini dan berusaha menalarkan kejadian-kejadian dalam hidupnya. Tapi, kenapa Finn masih keras memperjuangkannya?

"Lamarannya, kapan?"

"Tiga bulan lagi, orang tuanya mau abang menikahi dia setelah dia lulus. Maaf ya," jelas Finn terus menerus meminta maaf pada El. El mengangguk dan menghembuskan nafasnya panjang. Benar, El tidak tega melihat wajah Finn yang mulai menumpahkan air matanya perlahan. Cakra terus membuang muka dari sosok Finn karena dia pun baru tahu jika Finn sudah dijodohkan.

"Udah, jangan nangis. Sudah mau lamaran masa nangis?" hibur El tersenyum simpul.

"Maaf, abang gagal meyakinkan orang tua abang untuk hal ini. Maaf."

"Sudahlah, memang begitu pilihannya kan? Aku masih harus fokus pendidikan, sedangkan abang sudah harus memilih jalan hidup kedepan. Harus bahagia kedepannya sama pasangan abang. Jangan sedih lagi," jelas El mencoba menenangkan Finn yang semakin deras air matanya. Finn menghapus air matanya mencoba menuruti permintaan terakhir El. Pastinya, Finn akan semakin dilarang bertemu oleh Cakra dan Rey sebagai bodyguard Radela Elakshi.

"Kamu pulang," ucap Cakra pada Finn yang sudah memberikan salam perpisahan.

"Mohon izin bang, terimakasih pernah menerima saya," ucap Finn sambil memberikan penghormatan terakhir pada Cakra. Cakra membalas dan menyelamati Finn untuk kehidupan barunya beberapa bulan lagi. Finn terus memandangi El yang terlihat lebih dewasa dari usianya. Tidak terasa, air mata Finn terjatuh lagi dan lagi hingga dia meninggalkan gerbang kampus El.

"Jangan sedih, ada abang."

Cakra memeluk sang adik erat karena memahami perasaannya saat ini. Pastinya, sangat rumit untuk menjelaskan perasaan Elakshi detik ini. Dia tidak marah, tidak kecewa, tapi juga sedih dan senang dalam satu waktu. Cakra menenangkan sang adik untuk tidak menganggap semua pria sama seperti Fairel dan Finn yang telah meninggalkannya.

"Besok Pelayaran sama abang dulu ya, om Rusdi gak boleh lihat kamu nangis. Kasihan Finn," bisik Cakra pada El yang masih memeluknya erat. El mengangguk dan menyetujui ajakkan sang abang. Cakra menyadari mata El berkaca-kaca dan tidak melarangnya menangisi kejadian ini. Inilah alasan Cakra masih enggan membiarkan El dekat dengan laki-laki lain. Sulit rasanya mempercayakan El pada pria lain, bahkan adiknya sendiri, Rayi Rawindra, juga tidak mendapatkan kepercayaan penuh darinya.

"Ingat, tidak semua pria seperti Fairel dan Finn. Pasti ada untukmu," ucap Cakra berulang kali. El menggeleng dan sedang tidak mau dekat dengan laki-laki manapun setelah kejadian ini. Dia juga tidak membenci laki-laki, hanya saja sedang ingin mengistirahatkan dirinya dari masalah asmara dan sejenisnya.

"Kalau mau nangis harus gimana?"

"Tutup mata," jawab El dengan tawa kecilnya. Cakra memberikan pukulan kecil pada punggung El untuk menghilangkan rasa sesak dalam dada adiknya. Akhirnya, Cakra berpamitan dan meminta El untuk segera pulih dari rasa tak karuannya karena program magang sudah ada di depan mata. Dia tidak mauu adiknya berlarut-larut seperti dengan Fairel kemarin.

"Laksanakan abangku!"

El kembali ke asramanya dan melaksanakan makan malam bersama sang kakak asuh, Myesha Maheswari. Mata El terlihat sembab sehabis panggilan kunjungan dan Myesha menyadari itu. Dia mencoba memastikan keadaan adik asuhnya baik-baik saja dan tidak sedang dalam masalah atau kesedihan besar. El meyakinkan Myesha jika dia hanya menghadapi masalah kecil dan dirinya hanya terkejut mendengar itu.

"Ululu, adiknya kakak jangan nangis lagi yaa. Kakak traktir deh apapun yang kamu perluin di Kopma. Nanti habis apel kita ke Kopma yaa," bujuk Myesha sambil merangkul sang adik dalam perjalanan menuju asrama sehabis makan malam. El hanya terkekeh mendengar Myesha yang benar-benar memperlakukannya seperti adik kecil yang sedang bersedih.

Apel malam dilakukan dengan khidmat dan Myesha menepati janjinya untuk mentraktir adik asuhnya di koperasi mahasiswa. El menerima hiburan dari kakaknya sambil membantu sang kakak menghitung barang yang keluar dan masuk di koperasi mahasiswa.

"Ini aja?" tanya Myesha memastikan. El mengangguk dan berterimakasih untuk hadiah ini.

"Oh iya, kakak ada kabar loh masalah pasangan."

"Apaan nih? Mencurigakan!" ucap El sambil menyipitkan matanya curiga.

"Insyaa Allah, beberapa bulan lagi kakak mau lamaran!"

El tersenyum lebar dan hampir histeris di dalam koperasi mahasiswa. Dia mempertanyakan kebenaran kabar itu dan turut berbahagia akhirnya tidak ada yang berani mengganggu sang kakak disaat magang hingga wisuda nanti. Kabar lanjutannya adalah, Myesha akan menggelar pernikahan setelah dirinya menyelesaikan kuliah sarjana terapan ini.

"Calonnya yang mana kak?"

"Nah, itu masalahnya. Aku bahkan belum pernah liat muka dia. Kejutan kata orang tuaku."

--

Halo readers setiaku dari nama By8425 sampai menjadi nama panggungku. Terimakasih sudah setia membaca kisah dari Elakshi ini, mohon maaf membuat kalian menunggu terlalu lama. Semoga kisah Elakshi tetap berkenan di hati kalian yaa. Jangan lupa memberikan vote dan share cerita Elakshi ke teman-teman kalian. Kita lanjut ceritanya besok yaa!

Komandan Penakluk Hati season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang