SMK Harapan Bhumi akhirnya meluluskan El dan rekan-rekannya sehingga tersisa satu angkatan sebagai angkatan penutup. Pada hari ini juga, El dan rekan-rekan letingnya merayakan kelulusan mereka dengan bersuka cita karena masa-masa SMK sudah berhasil mereka lewati meskipun tidak lulus secara sempurna. Ada beberapa rekannya yang tersandung kasus, tidak memenuhi nilai, hingga tak sampai usia untuk merayakan habisnya masa-masa SMK mereka.
"Kepada Radela Elakshi, dipersilahkan memberikan pidato terakhir sebagai lulusan terbaik."
El maju dengan secarik kertas ditangannya. Sangat banyak kisah yang tertinggal di SMK ini mulai dari Fairel, perceraian, cerita lama berlabuh kembali, hingga pernikahan kembali sang Ummi. El menatap beberapa sudut sekolahnya dengan senyum dan berakhir pada sosok pria yang mengenakan baju batik. Pria itu mengangguk seakan menyadarkan El untuk segera memberikan kata-kata perpisahannya.
"Ekhm. Assalamu'alaikum rekan-rekan, mohon izin untuk memberikan kesan pesan selama saya menjadi siswa. Sebelumnya mari kita doakan rekan kita, almarhum Zarar yang tidak dapat merayakan kelulusan bersama kita disini. Kemudian..."
El memberikan kesan dan pesan terakhirnya dengan lancar dan melupakan secarik kertas yang dia bawa. Setelah selesai menyampaikan pidatonya, El mendapat tepuk tangan meriah dari rekan-rekan dan guru-gurunya. Setelah acara formal selesai, maka tibalah saatnya para alumni bersenang-senang sebelum berpencar mencari jalan hidup masing-masing.
"Selamat ya sudah menuju jenjang dewasa," ucap seorang pria yang sedari tadi El tatap.
"Terimakasih abang Finn yang selalu meluangkan waktunya untukku," balas El sambil menerima bunga dari Finn yang sudah tampak rapi dan wangi. Beberapa rekan El menawarkan untuk mengambilkan gambar El dan Finn dalam momen bahagia ini. El dan Finn mengabadikan momen ini bersama setelah El melakukan foto bersama Rusdi, Maryam, dan Araa.
"Fairel gimana kabarnya El?" tanya rekannya saat Finn sedang mengangkat telepon.
Beberapa rekannya yang lain segera menimpali jika El sudah bersama dengan orang baru dan terdengar kurang baik jika terus menerus membahas Fairel yang sudah tak terdengar kabarnya. El mengelak jika dia berpasangan dengan sosok Finn yang datang bersama keluarganya.
"Dia Finn Cannavaro, dia abangku. Lagian, Fairel juga sudah hilang kontak sama aku."
"Alah, kamu sama Fairel abang adik juga," timpal rekannya yang lain.
"Sudah hei, ada 'abang' barunya El disini. Udahlah kalian ini."
El dan rekan-rekannya kembali bertukar cerita dan tentunya El menerima ucapan selamat juga bunga dari beberapa junior yang mengenanya. Beberapa saat kemudian, El dan beberapa rekan dari jurusan lain dipanggil untuk menghadap kepala yayasan karena suatu hal. El berpamitan pada rekan-rekannya dan meminta rekannya memberi tahu Finn jika pria itu mencarinya.
"Siap ex-buwaketu!" sahut Hakeem selaku mantan ketua kelas.
El dan beberapa rekan yang dipanggil segera memenuhi panggilan itu dan sudah berada di ruangan kepala yayasan. Kepala yayasan nampak sudah sangat menunggu kehadiran mereka dengan beberapa surat berada di mejanya. Ada apa?
"Akhirnya, selamat untuk kalian ya. Tapi kalian tahu alasan saya panggil kesini?"
"Tidak pak," jawab El dan kawan-kawan yang dipanggil.
"Bapak dengar kalian berminat untuk melanjutkan kuliah di politeknik ini? Kalian yakin? Bakal ketemu saya terus loh kalau daftar disini? Secara tidak langsung, kalian jadi sesepuh disini dong?" tanya kepala yayasan sedikit bergurau. El dan rekannya menjawab dengan yakin untuk melanjutkan pendidikan mereka diyayasan ini lagi.
"Kalian mau jalur alumni tidak?" tawar kepal yayasan.
Siapa yang berani menolak tawaran berharga itu? Jelas semua mau!
"Baiklah, ini ada surat rekomendasi dan formulir pendaftaran. Tinggal kalian isi formulir dan lengkapi semua berkas-berkasnya. Kalian dinyatakan diterima di pooliteknik ini tanpa tes tertulis. Ingat ya, jangan mengecewakan!" ucap kepala yayasan.
Semua yang menerima tiket emas tersebut tersenyum sumringah dan merasakan lega karena tidak perlu memikirkan tahapan tes yang mendebarkan itu! El ingin segera memberitahukan kabar ini kepada keluarga tercintanya! Dan tentunya Finn yang ternyata dari tadi menantinya di kantin.
"Papa! Ummi! Araa! Aku lolos!" teriak El kegirangan sambill mengangkat surat dan formulir yang baru diterimanya tinggi-tinggi kearah keluarga kecilnya. Mendengar itu, tentunya Araa sangat senang dan memeluk saudari sambungnya dengan penuh rasa lega. Kini, dialah yang masih harus berjuang untuk mendapatkan seragam Akademi Kepolisian.
"Namaku gak disebut?" tanya Finn dari belakang.
"Ya maaf, lupa."
--
Halo readers setiaku dari nama By8425 sampai menjadi nama panggungku. Terimakasih sudah setia membaca kisah dari Elakshi ini, mohon maaf membuat kalian menunggu terlalu lama. Semoga kisah Elakshi tetap berkenan di hati kalian yaa. Jangan lupa memberikan vote dan share cerita Elakshi ke teman-teman kalian. Kita lanjut ceritanya besok yaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Komandan Penakluk Hati season 2
Novela JuvenilLanjutan kisah dari Fairel dan Radela yang sedang merasakan 'Cinta Monyet' masa SMK. El dan Fairel berpisah untuk meraih impiannya masing-masing. El melanjutkan pendidikannya sebagai insan pertanian, namun entah bagaimana kabar Fairel. Elakshi menda...