Bagian 8: Pendidikan

55 5 0
                                    

Sebagai mahasiswi tingkat satu, El memilih menyibukkan diri dengan beberapa kegiatan mahasiswa seperti Taekwondo, Polisi Mahasiswa, dan Marching Band. Tentunya prestasi akademik berusaha dia maksimalkan, tetapi bukan mahasiswa jika hanya berdiam diri di kamar asrama bukan? Lagi pula, semakin banyak mengikuti UKM semakin banyak prestasi dan kesempatan memperluas relasi bukan?

Memasuki semester kedua, El diminta untuk melatih adik-adik leting angkatan terakhirnya untuk lomba baris-berbaris terakhir pula. Tentu saja atas permintaan pelatih yang sedang berhalangan untuk hadir dan melatih secara langsung. El memilih mengajak rekan-rekan dan senior-senior Polisi Mahasiswanya untuk melatih malam ini.

"Fokus! Kalian menghadapi perlombaan terakhir! Tidak ada kesempatan kedua! Paham?"

"Siap paham!"

Siswa-siswi angkatan terakhir dilatih dengan tegas oleh para senior mereka, terutama angkatan sebelum El. Hampir satu jam siswa-siswi PKS dilatih dan akhirnya mendapatkan istirahat sebelum melakukan latihan senam lalu lintas dan kemudian beristirahat. Tentunya sosok El bukanlah sosok asing bagi para junior yang masih duduk dibangku SMK.

"Kak El, capek gak sih ikut tiga UKM gitu?" tanya seorang siswa PKS.

"Semua kegiatan pasti capek, lelah, suntuk, bosan. Namanya juga manusia, robot aja bisa panas kalau dipakai kerja terus menerus. Tapi setidnya ada satu motivasi yang bikin kita bertahan dalam satu bidang itu. Misalnya memang senang, atau mau ngebanggain orang tua pas dapat juara, atau mungkin ada seseorang yang kamu suka?" jelas El pada junior-juniornya.

"Kak El ada yang disukain dalam UKM?" tanya seorang siswi memancing keadaan.

"Kebetulan alasanku bukan yang ketiga hehe."

"Tau nih, kak El kan punya abang-abang Akmil."

Seluruh senior yang sedang ikut melatih melayangkan pandangannya pada El, mahasiswi yang ternyata bukan orang sembarangan. El mengelak dan menjelaskan jika taruna Akmil itu hanyalah sang abang yang baru bisa mendatanginya setelah pengukuhan. El juga menjelaskan jika dia belum memiliki tambatan hati sama sekali.

"Bukannya kau tunggal El?" tanya seorang senior.

"Lettu Cakra sama Sermatutar Rey itu secara pohon keluarga bisa dibilang paman. Tapi secara usia dan tingkah laku mereka lebih cocok jadi abang. Jadi mereka berusaha memposisikan diri sebagai abang, mereka gak mau dipanggil om. Terlalu tua katanya."

"Terus? Polisi yang datang ke kelulusan SMK kemarin siapa kak?"

"Briptu Finn? Itu kenalanku aja, bukan pacar."

"Ngeri kali anak-anak zaman sekarang. Mainnya HTS an," celetuk seorang senior.

El hanya terkekeh dan mengalihkan topik pembicaraan. Beberapa saat kemudian, istirahat diusaikan dan mereka melanjutkan latihan senam lalu lintas hingga selesai. Setelah itu, para siswa-siswi SMK ini mendapatkan petuah-petuah dari para senior dan diizinkan untuk kembali ke rumah masing-masing. Saat berpamitan pun, para junior tetap bertanya-tanya mengenai persiapan perlombaan karena ini adalah lomba penutup nama SMK Harapan Bhumi.

"Sudah, gak usah gugup apalagi kebanyakan mikir! Fokus aja sama latihan, tampilkan yang terbaik, bawa pulang piala, perpisahan, selesai. Masih muda kalau kebanyakan pikiran gimana kedepannya?" tegur El pada beberapa siswa-siswi yang mengaku terlalu gugup dan penuh kekhawatiran. Siswa-siswi merasa senang dan bisa pulang tanpa beban pikiran sedangkan para mahasiswa-mahasiswi kembali ke asrama dengan rasa lega. Selesai sudah satu tanggung jawab mereka hari ini.

"El, ingat masa-masa SMK ya? Kita latihan tiap malam, skip apel malam demi latihan, eh ada yang nungguin kamu setiap selesai latihan," celetuk kawan El yang mengetahui kisah romansanya di bangku SMK. El hanya terkekeh dan memikirkan sesuatu.

"Sorry, lain kali sosok Fairel jangan dibahas lagi ya. Aku kurang enak sama orang-orang yang gak tau ceritanya. Mana tau salah satu dari mereka yang mendengar masih ada hubungan sama senior itu, malah sampai ke telinga dia. Kasian, mana tau dia sudah berpunya kan?"

Rekannya mengiyakan permohonan El dan meminta maaf karena beberapa kali sempat mengungkit sosok Fairel. El memahami gurauan rekan satu letingnya dan memaklumi candaan tersebut. Tetapi tetap saja El tidak mau nama yang telah hilang dari kisahnya terus diungkit seakan-akan tanpa sosok itu, El tidak akan bisa melanjutkan hidup.

Tiba di kamar tercintanya, El mendapatkan kabar jika Araa mendapatkan jadwal pesiar perdana sehingga dapat diajak berkumpul bersama dan melepas rindu. Tapi, apakah El bisa mendapatkan pesiar atau izin bermalam untuk esok hari?

"Kalau kamu memang gak dapat salah satunya, berarti Papa bawakan Araa ke kampus kamu aja gimana?" tawar Rusdi melalui telepon mendengar putrinya sangat ingin bertemu dengan saudari sambungnya. El masih menimbang-nimbang apakah akan diperbolehkan ada kunjungan diluar jadwal dan menanyakan hal ini kepada Myesha, tangan kanan ibu asrama.

"Oh iya, kamu tadi gak apel ya? Asrama kita dapat izin pesiar sampai jam 5 sore El! Makanya satu asrama sibuk sama PDU mereka tuh," jelas Myesha baru ingat jika El melewatkan informasi penting di apel malam kali ini.

"Hah? Serius kak? Dari jamm berapa dibuka portal?"

"Jam 07.15 sudah dibuka, tapi kan apel dulu seperti biasa."

"Oke Pa, aku ikut jenguk Araa!" pekik El hampir histeris karena mendapatkan jadwal yang sama. Rusdi segera mengaturkan jadwal agar kedua putrinya dapat bertemu meskipun hanya satu jam. Segera setelah menutup telepon, El mengemasi barang-barang yang akan dia bawa saat pesiar nanti dan tidak sabar menantikan hari esok untuk pesiar.

"Oh iya kak, kita izin berlayar dapatnya bulan apa?" tanya El penasaran.

"Kayanya dua bulan lagi, kan kitasibuk persiapan penerimaan mahasiswa-mahasiswi baru. Agak ditunda izin berlayarkita jadinya. Setidaknya cuman satu asrama yang diperbolehkan izin berlayarkalau memang cepat. Namanya juga ada event penting," jawab Myesha seadanyamengenai izin berlayar yang biasa mereka dapatkan untuk 'berlayar' menujudestinasi masing-masing selama dua hari satu malam.

--

Halo readers setiaku dari nama By8425 sampai menjadi nama panggungku. Terimakasih sudah setia membaca kisah dari Elakshi ini, mohon maaf membuat kalian menunggu terlalu lama. Semoga kisah Elakshi tetap berkenan di hati kalian yaa. Jangan lupa memberikan vote dan share cerita Elakshi ke teman-teman kalian. Kita lanjut ceritanya besok yaa!

Komandan Penakluk Hati season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang