Akhirnya, Yayasan Harapan Bhumi mengadakan kirab marching band yang diseleksi oleh tim yayasan langsung sebagai perwakilan kampus yang akan melakukan kirab di balai kota. Sudah satu minggu proses seleksi dilaksanakan dan terpilihlah nama-nama untuk melaksanakan kirab sebagai media pengenalan kampus menjelang penerimaan mahasiswa-mahasiswi baru beberapa waktu lagi.
"El, lu stay jadi mayoret wanita. Mayoret prianya Rajandra, junior tingkat dua. Tampil kesekian kali ya lu," puji rekannya melihat nama-nama yang disetujui untuk menjadi perwakilan kirab tahun ini.
El merasa lega akhirnya dia bisa keluar kampus dan menikmati hiruk pikuk masyarakat yang menonton. Nama Myesha juga terdaftar sebagai penatarama dan ini akan menjadi penampilan terakhirnya sebelum melakukan magang dan fokus pada skripsinya. El memberikan kabar bahagia itu kepada keluarganya, tapi sayangnya Cakra, Rey, Rusdi, dan Araa berhalangan hadir karena memiliki tugas masing-masing.
Nama-nama yang terpilih semakin melakukan latihan intens dan semakin ketat dipantau oleh tim yayasan. Latihan terus dilaksanakan hingga menjelang hari pawai, Radela Elakshi masih merasakan tidak bisa tidur selayaknya besok adalah tampil perdananya. Myesha mencoba meyakinkan El bisa tampil maksimal untuk esok hari.
Fajar mulai menampakkan diri memberikan isyarat para mahasiswa-mahasiswi sudah harus siap untuk apel pagi. Mahasiswa-mahasiswi terpilih melakukan kirab sudah siap mengenakan pakaian khusus dan apel pun dipercepat untuk keberangkatan pasukan marching band pagi ini. El melakukan pemantapan bersama pasangan mayoretnya dan memimpin doa bersama sebelum keberangkatan.
"Bismillah."
Pasukan marching band mendapatkan semangat dari rekan-rekan dan adik-adik leting mereka dan sudah berbaris di depan kampus untuk melaksanakan kirab pagi ini. Benar, mereka akan melaksanakan kirab dimulai dari kampus dan berakhir di balai kota. El dan Rajendra memberikan aba-aba untuk dimulainya kirab dengan tongkat mayoret mereka. Masyarakat antusias menyambut marching band dari yayasan ini karena pastinya akan sangat menghibur.
Setelah beberapa menit memberikan isyarat, kirab dimulai dengan membawakan beberapa lagu. El dan Rajendra memulai atraksi mereka hingga tiba di balai kota. Beberapa lagu dipersembahkan dan mereka mulai membuat formasi-formasi. Mereka juga berkeliling balai kota untuk menarik atensi masyarakat sebelum berhenti pada titik yang telah ditentukan.
Sesampainya di titik diam, Rajendra menaiki bass yang sudah disusun menyerupai menara diiringi El dan Myesha membuka spanduk penerimaan mahasiswa-mahasiswi juga siswa-siswi yayasan Harapan Bhumi. Tepuk tangan meriah diberikan untuk para pasukan marching band yang sudah menampilkan pertunjukkan terbaik. Anggota marching band diberikan waktu tunggu untuk menyebarkan brosur yayasan Harapan Bhumi dan beristirahat sejenak setelah melakukan pertunjukkan.
"Jangan lupa join di yayasan Harapan Bhumi ya," ucap El sambil membagikan brosur pada masyarakat yang mengajaknya berfoto. Disela-sela itu, El menyempatkan membeli minuman dan berpisah dari rombongan bersama seorang rekannya. Mereka berdua bersantai sejenak sambil menikmati es jeruk yang segar.
"El!"
Seseorang meneriakkan nama El dan berlari mendekat. Pria berseragam abu-abu itu menghampirinya dan memberikan hadiah kecil berupa cokelat dan memuji penampilan El hari ini. El hanya berterimakasih dan meminta pria itu lebih menjaga jarak karena sudah memiliki calon pasangan.
"El, abang janji ini hadiah terakhir. Maafkan abang ya," ucap pria itu seakan tersadar.
"Terimakasih sudah paham kondisi kita sekarang, Briptu Finn Cannavaro. Tolong, jangan kecewakan pasanganmu nanti. Apapun yang pernah abang perjuangkan, itu masa lalu. Anggap aja kita sebatas rekan binjas," jelas El pada Finn yang mungkin baru sadar dengan cincin di jari manisnya. Finn mengangguk dan berpamitan pada El untuk kembali pada rekan-rekannya yang berjaga untuk pawai ini.
"Dia-"
"Dia abangku. Setidaknya hari ini aku tidak melihat dia pergi dengan air mata," potong El segera setelah rekannya mendengar percakapan singkat antara El dan Finn. Rekannya mengangguk dan memutuskan untuk kembali bergabung dengan rombongan setelah bus yang menjemput mereka datang. Diperjalanan pulang, Iswara mengundang El untuk melakukan video call bersama Araa yang sedang masa pesiar. El memasang earphone agar tidak mengganggu kawan-kawannya yang beristirahat di bus.
"Keren sekali saudariku ini, kerjaannya kalau gak kirab ya kejuaraan," puji Araa melihat El mengenakan pakaian mayoret khas kampusnya. El terkekeh dan memuji Araa yang kelihatannya sedang bersantai bersama rekan-rekan taruninya.
"Eh, El tau berita Finn gak Ra?" tanya Iswara.
"Ah, baru tadi ketemu kak. Dia lagi pengamanan kirab," jelas El mengenai Finn.
"Tapi kamu tau siapa calonnya?"
Pertanyaan Iswara membuat El mengerutkan dahi dan menggelengkan kepala. El benar-benar tidak mengikuti perkembangan kisah dari Finn sama sekali. Araa cukup terpancing dengan pertanyaan Iswara dan menanyakan siapa sosoknya.
"Kabarnya, dia satu kampus sama kamu El. Beberapa leting kami ngiranya memang kamu calonnya. Tapi pas dengar cerita Finn perpisahan sama kamu, banyak yang menebak kalau calonnya Finn itu seniormu," jelas Iswara tentang kabar yang terdengar. El terdiam dan memikirkan mengapa tidak ada senior yang menegurnya saat Finn beberapa kali ke kampus.
"Kamu ada bermasalah sama senior gak El? Susah nanti kalau ternyata kamu malah musuhan sama calaonnya bang Finn tapi bang Finn masih mau baikan sama kamu," goda Araa sambil terkekeh ringan. El mengingat-ingat senior yang pernah berlawanan dengannya, tapi hanya ada nama Chloe sewaktu dirinya tingkat satu. Tidak ada nama lain.
"Gak mungkin dong bang Finn ngehajar kakak iparnya kalau beneran Chloe calonnya?"
"Tapi bisa jadi El. Finn aja bahkan gak tau siapa calonnya, Finn bilang ke Bhaskara cuman kenal sama orang tuanya. Bakal dibuka pas lamaran katanya," jelas Iswara yang membuat El terdiam. Terlalu banyak kejutan untuk satu masalah. Lagi dan lagi, El tersandung masalah asmara dengan seniornya. Selanjutnya, masalah apa lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Komandan Penakluk Hati season 2
Teen FictionLanjutan kisah dari Fairel dan Radela yang sedang merasakan 'Cinta Monyet' masa SMK. El dan Fairel berpisah untuk meraih impiannya masing-masing. El melanjutkan pendidikannya sebagai insan pertanian, namun entah bagaimana kabar Fairel. Elakshi menda...