Third person pov
Tepat keesokan harinya chaeyoung siuman masih dalam penjagaan tyuzu yang baru saja keluar dari toilet.
Tyuzu yang melihat ada pergerakan dari chaeyoung langsung segera mendekat dan memastikannya.
Benar saja memang chaeyoung terlihat mulai membuka matanya dan mencoba untuk membuka mulutnya namun masih sangat lemah.
Hey kau diam saja jangan berbicara dulu apakah kau ingin minum unnie ? Tanya tzuyu dan melihat jawaban iya chaeyoung meski hanya lewat kedipan matanya.
Segera tzuyu membantu chayeong minum dan meminta chaeyoung menunggu sembari dia manggil dokter untuk memeriksa keadaan chaeyoung.
***
Tzuyu povSetelah memeriksa unnie chaeyoung dokter langsung keluar dan berpapasan dengan ku dia berkata bahwa unnie chaeyoung sudah stabil tak banyak cidera yang lebih serius terjadi hanya saja tetap harus istirahat dan setelah itu aku langsung masuk untuk melihatnya.
Kau sunggu gila unnie kau membuat kami semua khawatir.
Gumamku saat baru saja duduk di depannya.Mianhe tzuwiee ya aku pun tak menyangka akan terbangun di tempat ini saat itu aku sudah tak bisa lagi mengendalikan diri ku saat mulai tersandung dan terguling kebawah bukit.
Ucapnya yang lemas namun masih bisa tersenyum.
Arraso unnie jangan terlalu memaksakan untuk bergerak ne kalau butuh sesuatu panggil saja aku.
Tzuyu pov end
***
Chaeyoung povAh sungguh semua badan ku terasa sakit sekali dasar chaeyoung bodoh akhirnya aku harus berada di rumah sakit ini ku pikir semua baik baik saja ternyata 2 tahun tak membuat ku bisa melupakannya bahkan dia seperti hantu selalu ada entah saat ku buka mata atau menutupnya apa sehebat ini efek dirinya di hidup ku bahkan aku sendiri sudah tak tau mana yang benar dan tidak.
Aku membenci diri ku..
Dalam keheningan ku dengar suara hujan mulai turun di luar oh aku benci hujan selalu saja ada yang salah di diriku saat hujan mulai turun seperti sebuah cuka yang siap menyiram luka di hati ku saat melihat atau merasakan hujan seperti saat ini.
tyuwie apakah kau memiliki pulpen dan buku bolehkah aku memintanya aku bosan sekali.
Ucap ku yang di fahami olehnya seakan sudah menjadi kebiasaan aku selalu ingin menulis puisi atau membuat sebuah lagu sesuai dengan perasaan hati ku dan suasana hari yang terjadi.
Kadang ntah datang dari mana kalimat kalimat ini tiba tiba saja aku akan langsung menulisnya atau merekamnya.
Ah hujan ini semakin deras ntah lah pikiran ku jadi risau.
"Rain in my eyes"
Apa daya ku yang kini hanya diam menatap hujan.
Berharap masih memilikimu di pekukan namun yang ada hanya angan.Apa daya ku yang kini hanya diam mematung menutup telinga.
Berharap hujan ini cepat pergi berlalu karena datang membawa kenangan masa lalu.Apa daya ku yang kini hanya diam duduk sendiri di ruangan gelap dan kosong ini.
Menyesal telah egois saat masih bersama mu.Apa daya ku yang kini hanya diam saat sadar keberadan ku seperti pengganggu di hidupmu.
Apa daya ku yang kini hanya diam dan mencoba menutup mata.
pasrah mendengar hujan yang paling ku benci membawa segala kenangan yang menusuk dan membuat nyeri batin ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
IN MY MINE
Teen Fictionmasa lalu akan selalu mengganggu masa kini dan menakuti masa depan Kenali chae lebih dalam dengan dengarkan ceritanya bantu dia mencari tau siapa dirinya yang sebenarnya. Fana dan nyata bisa sama hanya bagaimana kita lihat lagi ulang dunia #chaeyoun...