Tiga bulan kemudian
Sudah tiga bulan semenjak kepergian Alana waktu itu. Selama Alana pergi, kehidupan orang-orang disekitar nya berubah drastis,Tak ada canda tawa dan kebahagian diantara mereka.
Kondisi keluarga Alana saat ini baik-baik saja, tapi mereka merasa sangat kesepian karena kepergian Alana. Begitu juga sahabat Alana, mereka semakin gencar membully orang yang berani mengusik mereka walaupun itu masalah sepele sekalipun.
Dan seorang pria tampan bernama Arthur. Dia sekarang sudah berubah drastis semenjak kepergian Alana. Sifat semakin dingin dan tak tersentuh, jiwa membunuhnya semakin gencar, banyak orang yang mencoba mencari masalah dengannya, tapi orang itu bukan hanya terbaring di rumah sakit, tapi terbaring ditanah selamanya.
Tapi sikap Arthur saat ini sudah banyak berubah, meskipun semua itu tidak terlihat dengan jelas karena Arthur lebih banyak diam.
sosok Alana sangat berdampak besar bagi orang-orang sekitarnya. Karena dia adalah gadis yang sangat istimewa yang akan selalu meninggalkan bekas saat bertemu dengan siapapun
Sekarang Sahabat Alana dan juga Arthur sudah menduduki kelas XII. Tak lama lagi, mereka akan menjadi seorang mahasiswa dan meninggalkan masa-masa SMA untuk melanjutkan pendidikan demi masa depan mereka.
❄️❄️❄️
Di kantin
"Kenapa Alana nggak ngabarin kita ya?" Tanya Gabriella dengan wajah sedihnya
"Nggak tau gue, apa jangan-jangan Alana udah ganti nomor ya, trus dia udah punya sahabat baru disana" ucap Jasmine dengan wajah paniknya
"Dasar Goblok nggak mungkin lah Alana kayak gitu" ucap Sherina
"Tapi bisa jadi" ucap Jasmine
"Gue ngerasa sepi banget kalau nggak ada Alana disamping kita, gue ngerasa kurang aja gitu" ucal Gabriella
"Iya, gue juga ngerasa nggak lengkap aja kita kalau nggak ada Alana" ucap Jasmine.
Tak lama kemudian, datanglah Arthur dkk dengan tatapan dingin mereka. Sekarang mereka sudah banyak berubah, Gavin yang merupakan type orang humoris, sekarang berubah menjadi sosok yang jauh lebih tenang. Begitu juga dengan sahabat Arthur yang lainnya.
Mereka merasa sangat bersalah pada Arthur. Ditambah lagi sifat Arthur sekarang menjadi semakin dingin yang membuat sahabatnya menjadi sangat kewalahan karena Arthur tidak pernah mengeluarkan suara sedikitpun.
"Kita duduk sama Gabriella aja. Semenjak kejadian di rumah sakit itu, hubungan kita sama mereka jadi nggak baik. Gimana kalau kita minta maaf sama mereka?" Ucap Gavin dengan wajah tenangnya
"Gue ikut aja" ucap Zelvin
"Yaudah, kita kesana sekarang" ucap Gavin. Dan mereka pun berjalan menuju meja yang ditempati Gabriella dkk.
Setelah sampai dimeja Gabriella mereka ditatap oleh ketiga gadis itu dengan tatapan garangnya
"Ngapain lo semua kesini?" Tanya Jasmine
"Boleh kami gabung nggak?" Tanya Afrel
"Nggak!!" Ucap Sherina dan Jasmine
"Udah biarin aja" ucap Gabriella
"Ngapain kalian mau gabung sama kita?" Tanya Gabriella
"Ada yang mau kami omongin" ucap Brandon
"Yaudah, duduk dulu" ucap Gabriella. Dan mereka duduk di kursi yang tersedia.
"Mau ngomong apa kalian sama kita?" Tanya Gabriella
"Kami mau minta maaf, karena kita yang udah bikin Alana pergi dari kalian. Ditambah lagi hubungan kita nggak baik setelah kejadian tiga bulan yang lalu" ucap Gavin yang menatap mereka satu-persatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEADER (END)
Teen Fiction⚠️DON'T COPY MY STORY!!⚠️ #mafiaseries Gadis yang terlahir memiliki paras yang sangat sangat cantik bagaikan sesosok malaikat.serta memiliki netra biru yang sangat indah.dia terlahir dari keluarga yang sangat kaya raya...gadis itu memiliki sifat yan...