P A R T - 19

1.3K 93 2
                                    

" Yang perlu di salahin disini itu bukan takdir, tapi keraguan lo atas semua hal yang udah lo pilih itu. "

Kelakuan unik Inggrid itu selalu membuat Garda terhibur. Sekecil apa pun pergerakan Inggrid tak pernah lepas dari sudut pandang Garda. Dalam waktu singkat Garda bahkan mampu mengenal sosok Inggrid yang lain. Jika sebelumnya mungkin dia menganggap Inggrid adalah gadis yang rapuh dan sering membuat ulah. Namun pandangan Garda tentang itu berubah ketika lebih jauh mengenal Inggrid. Bahkan semangat yang ada pada diri Inggrid saja mampu membuat Garda merasa iri.

Bagaimana tidak iri, semangat gadis itu mampu membuat orang sekitar nya juga mendapat aura positif. Termasuk Garda yang bisa dianggap orang baru dalam hidup Inggrid. Tidak hanya itu saja, bahkan tanpa gadis itu minta setiap orang yang mengenal nya lebih jauh akan melindungi nya dengan sukarela. Hal itu juga ikut dirasakan oleh orang sekeras Garda.

Memang Inggrid adalah orang yang layak untuk mendapatkan banyak cinta dan kasih sayang. Siapa yang tega merusak senyum indah di bibir nya itu. Mungkin hanya orang bodoh saja yang melakukan hal itu. Termasuk mantannya yang tak tahu diri itu. Iya Garda sedikit banyak tau kisah mereka. Di satu sisi Garda tak serta merta menilai dari sudut pandang Inggrid, tapi yang perlu di garis bawahi pria itu terlalu plin-plan dalam memilih masa depan nya.

Sama halnya dengan Inggrid, bersama Garda itu menciptakan warna baru di hidupnya. Apalagi beberapa waktu belakangan ini banyak kejutan yang memporak-porandakan hidupnya. Tapi ada satu hal yang Inggrid syukuri dari semua hal itu. Ya benar kehadiran Garda di hidupnya. Pria itu datang dengan tiba-tiba membawa angin segar di tengah gersangnya kisah hidup Inggrid. Bukan cuma itu, Garda juga menawarkan Inggrid bantuan untuk menyembuhkan lukanya. Ya Garda sudah seperti painkiller bagi Inggrid.

Inggrid maupun Garda saling membantu, seperti simbiosis mutualisme. Benar-benar hubungan yang saling menguntungkan. Kalau Inggrid terbantu menyembuhkan luka hatinya, maka berbeda dengan Garda. Kalau Garda lebih bisa menikmati hidup nya. Bagaimana tidak menikmati hidup, kalau di setiap harinya disuguhi tawa Inggrid yang menyejukkan. Tidak hanya itu, Garda seperti memiliki keluarga baru setelah memasuki kehidupan Inggrid.

" Mas, kamu minggu sibuk gak?? " Garda yang masih menyantap makanannya pun langsung mendongak melihat ke arah Inggrid.

" Tidak, Ing, kegiatan saya mah cuma seputar kedai sama ngurus cabang. " Jawaban Garda itu langsung membuat Inggrid tersenyum.

" Jalan yuk, Mas, bosen aku di rumah mulu. " Tanpa tendeng aling-aling Inggrid melontarkan ajakan jalan.

Garda sedikit terkejut dengan ucapan Inggrid itu, " Mau jalan kemana kamu?? " Tanyanya sedikit bingung.

" Ke taman Safari yuk, Mas, pasti bakal seru deh. " Bahkan tempat yang di pilih Inggrid benar-benar dapat mengejutkan Garda.

" Boleh deh, tapi emang gapapa naik motor. Soalnya saya hanya punya motor, tapi kalau gak mau nanti saya pinjamkan ke temen saya saja. " Inggrid merasa tersanjung ketika Garda mengusahakan kenyamanannya. Sebenarnya saja Inggrid tak pernah protes saat mereka selalu naik motor, tapi entah mengapa Garda selalu memprioritaskan kenyamanannya.

" Haduh kamu tuh kayak apa aja sih Mas, ya gak masalah lah naik motor. Malah lebih enak, bisa kehindar macetnya jalanan. " Inggrid pun menolak usulan Garda itu, dia tak mau Garda sampai merepotkan diri hanya untuk pergi bersamanya.

" Yakin gak mau pakai mobil aja, temen saya pasti ngasih ijin kok saya pinjem mobilnya sehari. " Bujuk Garda pada Inggrid yang menolak usulannya itu.

" Haduh Mas, ya gak masalah kali naik motor. Toh juga tempat nya gak terlalu jauh. " Sekali lagi Inggrid masih menolak usulan Garda itu.

" Ya sudah kalau itu kamu mau, saya mah nurut saja. " Akhirnya Garda pun berpisah dengan keputusan Inggrid.

" Nah gitu kan enak, aku nya senang dan kamu nya juga gak kerepotan. " Jawaban Inggrid itu benar-benar membuat Garda tersenyum kecil. Tak lupa juga Garda mengacak pelan rambut Inggrid.

Obrolan mereka pun masih berlanjut di sela-sela makan siang ini. Namun ya sudah dapat di tebak, kalau yang lebih banyak mengoceh sudah pasti Inggrid. Garda hanya kadang bercerita singkat, kadang juga hanya menimpali cerita yang keluar dari mulut Inggrid. Inggrid bahkan seperti tidak pernah kehabisan topik obrolan di setiap mereka bertemu. Ada saja hal-hal yang Inggrid cerita kan. Semua itu selalu Garda dengar kan dengan senang hati. Bahkan tanpa Garda sadari celoteh Inggrid itu seperti melodi indah yang mengisi hari-harinya.

~~~

Bukan sambutan hangat yang Reiner dapat kan ketika dirinya tiba di rumah, melainkan kalimat-kalimat pedas yang keluar dari mulut Mami nya. Sudah Reiner duga, kedatangan sangat Mami ke kediaman nya itu memiliki maksud dan tujuan. Di tambah dengan renggang nya hubungan antara dirinya dan Deana. Mungkin saja sang istri telah mengadu pada Mami nya. Tapi itu semua masa bodoh, Reiner tak akan peduli. Dirinya lelah terus diatur oleh Mami nya.

" Kamu itu, Mami kan sudah bilang jaga istrimu baik-baik, bukannya malah sering lembur. Apa sih yang kamu cari itu?? " Omelan Mami nya begitu menggema di indra pendengaran nya.

" Ya kan itu kewajiban Reiner, Mam, gak bisa dong Reiner lepas tanggungjawab. Toh Reiner juga gak sepenuhnya melepas tanggung jawab kan. " Kali ini Reiner mencoba lebih berani menentang sang Mami.

" Kamu mau jadi pembangkang, berani-beraninya menentang omongan Mami. Pasti ini pengaruh buruk gadis bar-bar itu. " Tuduhan Mami nya itu benar-benar membuat Reiner menggeram kesal.

" Mami tuh apa-apaan sih, ngapain bawa-bawa nama Inggrid. Di sini yang punya masalah itu Reiner, tapi kenapa Inggrid selalu yang kena. " Reiner benar-benar tak terima nama Inggrid selalu di bawa-bawa di setiap keributan ini.

" Benar kan gadis tidak tau etika itu yang menjadi sumber masalah. Mami kan sudah pernah bilang, jangan pernah membawa gadis itu dalam hidupmu, tapi apa yang kamu lakukan. Kamu menentang perintah Mami. Mau jadi apa kamu ini, Rei?? " Perkataan Mami nya itu benar-benar melukai perasaan Reiner. Toh yang dia lakukan sekarang pun adalah kehendak Mami nya, lalu kenapa masih mengungkit tentang Inggrid.

" Selama ini Reiner udah nurutin apa yang Mami suruh, mulai dari Reiner kecil, Mam. Apa pernah Reiner protes, enggak kan. Tapi kenapa kayak yang Reiner lakuin ini salah semua, Mami gak puas apa membuat Reiner di benci sama orang yang Reiner cinta. Mami secara gak sadar udah hancurin hidup Reiner, Mam. " Kali ini Reiner mengeluarkan semua isi hatinya. Biar saja Mami nya itu tahu semua yang Reiner rasakan selama ini.

" Mami itu hanya ingin yang terbaik buat kamu. " Mami nya masih saja menyangkal kesalahannya itu.

" Yang terbaik menurut Mami itu belum tentu baik di hidup Reiner. " Setelah mengucapkan kalimat itu Reiner pun langsung pergi meninggalkan sang Mami yang masih berdiri kaki di ruang tamu.

Reiner sadar kalimat nya itu pasti membuat sang Mami sakit hati. Tapi  biarkan kali ini Mami nya tau semua yang Reiner rasakan. Reiner lelah dengan semua hal yang Mami nya paksakan. Sedari kecil saja semua hal itu harus sesuai pilihan sang Mami. Apa pernah Reiner protes dengan semua itu, jawaban nya adalah tidak. Namun mengapa sang Mami seakan tak pernah puas akan hal itu. Terakhir kali Mami nya menyuruh memutuskan Inggrid, namun Reiner menolak. Tapi entah mengapa dirinya terjebak dengan Deana dan berakhir seperti sekarang. Lalu yang Reiner lakukan apa, ya pastinya menerima semua keadaan ini.

Tidak Bersama ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang