P A R T - 48

2.6K 69 4
                                    


Ost Rothy ~ Cloud

" Inilah akhir dari kisah kita, pernah di pertemukan oleh kebetulan dan disatukan kembali oleh keajaiban. "

Inggrid masih menangis tersedu-sedu dalam pelukan Garda. Rasanya tidak percaya kalau Garda kini sudah ada di hadapan nya. Inggrid memeluknya dengan begitu erat. Seakan dirinya takut kehilangan nya lagi. Dirinya masih tak percaya jika ini benar-benar nyata. Masih terasa seperti mimpi bagi Inggrid.

" Berhentilah menangis, Ing, saya tidak suka melihat nya. " Pinta Garda pada Inggrid yang masih menangis di dalam pelukan nya.

" Aa... Aku masih gak percaya ini... "

" Kenapa ?? saya sudah ada di sini, di hadapan mu. "

" Ini terasa seperti mimpi bagiku Mas... "

" Kamu tidak perlu merasa ini seperti mimpi, karena saya sudah kembali untuk kamu. " Ucap Garda dengan penuh kelembutan.

" Terima kasih sudah kembali, aku tidak mau kehilangan Mas untuk kedua kalinya. "

" Tidak perlu berucap terima kasih, karena tempat saya pulang itu kamu. Maaf sudah membuat mu menunggu terlalu lama. Saya tau ini sangat lah terlambat untuk saya ucapkan, saya mencintai kamu, Ing. "

Inggrid tak pernah menduga akan mendapatkan ucapan cinta dari Garda. Tak pernah ada dalam bayangan Inggrid mengenai hal itu. Apalagi setelah banyak hal yang dilalui nya, harapan yang Inggrid punya tak pernah begitu muluk. Dirinya hanya ingin Garda kembali, itu saja. Namun rupanya semuanya berbuah manis. Perasaan yang Inggrid miliki untuk Garda ternyata berbalas.

Semuanya diluar dugaan Inggrid. Rasanya dirinya bisa serangan jantung karena di beri banyak kejutan. Tanpa sadar tangan Inggrid menggenggam cincin yang dirinya jadikan bandul kalung. Sebelum Inggrid melepas kan kalung itu, Garda lebih dulu menyadari. Dia tersenyum tipis. Tanpa di minta pun Garda membantu Inggrid melepas kalung nya.

" Harusnya saya memasangkan cincin ini di jari manis mu sedari dulu. " Ujar Garda dengan penuh sesal.

" Bagiku dulu maupun sekarang itu gak masalah, yang terpenting kan cincin ini sudah terpasang kan?? " Hibur Inggrid.

" Ya kamu benar, tapi tetap saja saya merasa bersalah... "

" Merasa bersalah tentang apa sih Mas?? " Tanya Inggrid keheranan.

Garda menghela nafas kecil, " Saya merasa bersalah karena sudah membuat mu banyak meneteskan air mata, padahal saya sudah berjanji akan membuat mu terus tersenyum. Saya sudah menjadi orang yang tidak menepati janji saya. "

" Tidak perlu merasa bersalah seperti itu, hal itu pun juga bukan kemauan kamu. Semua itu sudah berlalu, tidak perlu diingat. Kita jalani yang ada di depan mata aja. "

" Terima kasih sudah mau menunggu saya kembali dan terima kasih sudah membalas perasaan saya. " Ucapnya sambil membawa Inggrid kembali dalam pelukan nya. Tak hanya itu, untuk pertama kalinya Garda memberikan Inggrid kecupan di kepala.

Wajah Inggrid seketika memanas, memang ini bukan pertama kalinya untuk Inggrid. Namun tetap saja membuat Inggrid bersemu. Perlahan Inggrid melepaskan diri dari dekapan Garda. Inggrid terlalu malu untuk bertatap muka dengan Garda. Rupanya Garda tak menyadari hal itu, malah pria itu menggenggam tangan Inggrid dengan begitu eratnya.

" Mas maluu... " Sambil berusaha mengurai genggaman nya Garda.

" Kamu malu tangan kamu saya gandeng seperti ini, Ing?? "

" Bukan gitu Mas, tapi aku malu sama Mas. "

" Malu kenapa hmmm?? Apa karena yang barusan?? "

" Nah itu tau. " Jawabannya sambil cemberut.

Tidak Bersama ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang