P A R T - 46

1.5K 83 6
                                    

Jaehyun ft. D. Ear ~ Try Again

" Aku melihat sekelebat bayangan mu, namun aku belum yakin jika itu adalah kamu. "

Mata Inggrid tanpa sengaja menangkap bayangan punggung yang tidak asing di matanya. Namun Inggrid tak menangkapnya dengan jelas. Sosok itu menjauh dan kian menghilang di telan keramaian. Inggrid tak mungkin salah, dirinya yakin jika itu adalah Mas Garda nya. Atau mungkin Inggrid memang salah, dirinya mungkin hanya terbawa suasana saja. Kini pandangan nya berubah sendu. Hampir saja air mata menetes tanpa sadar. Perasaan nya seketika serasa tidak karuan.

Acara pun terlewati dengan suasana hati yang terasa kacau. Muram di wajahnya kini tergambar dengan begitu jelas. Beberapa orang pun bingung dengan perubahan suasana hati Inggrid yang berganti dengan cepat. Tidak ada senyuman yang menghiasi wajah ayunya. Yang tersisa hanyalah tatapan sendu. Semua orang lebih memilih diam dan tak menegurnya. Karena mereka tahu alasan di balik wajah muram yang Inggrid tampilkan.

Pikiran Inggrid terlalu kacau, tak ada obrolan yang diserapnya. Semua obrolan hanya seperti sebuah suara tak jelas. Rasanya Inggrid benar-benar kalut, nyatanya sampai detik ini pun semua yang berhubungan dengan dia masih bisa mengacau kan Inggrid. Benar saja sekeras apa pun usaha Inggrid untuk melupakan, semuanya tak akan berhasil. Jika Garda saja masih menguasai seluruh pikiran dan hatinya.

Tepukan pelan di bahunya membuat Inggrid kembali pada kesadarannya. Mama nya tersenyum hangat dan membantu nya turun dari mobil. Inggrid menatapnya bingung, bukannya mereka akan pulang. Mengapa sekarang malah ke salah satu restoran ternama. Mama nya bukan nya menjawab kebingungan nya, malah membawa Inggrid masuk ke dalam. Di sana sudah ada meja yang khusus di siapkan untuk dirinya. Inggrid benar-benar tak mengerti apa maksud dari semua ini.

" Mam, ngapain kita ke sini, tumben banget?? " Ucap Inggrid dengan penuh keheranan.

" Ya mau makan lah, Inggrid, sekali-kali gak papa lah ke sini. " Jawab sang Mama dengan santai nya.

" Cuma heran aja sih, tumbenan Mama ngajak kan biasanya mah gak pernah. " Timpal Inggrid yang masih keheranan. Masalahnya sang Mama tuh mana pernah mau di ajak ke tempat seperti ini kalau gak ada acara formal, lah ini tumbenan banget.

" Tanya abang mu sana, orang dia yang reservasi, Mama mah Terima beres. " Akhirnya keheranan Inggrid pun terjawab, bukan sang Mama lah yang berinisiatif datang ke sini. Jadi kalau abangnya mah Inggrid tak heran.

" Kalau abang mah gak heran sih, tapi buat acara apa ke sini, Mam?? " Rupanya rasa penasaran Inggrid belum lah terjawab.

" Lihat aja nanti, pasti juga tahu. " Sang Mama rupanya sengaja membuat anak gadis nya ini penasaran.

" Mama mah gak asik, suka nya bikin penasaran. " Rajuk Inggrid yang kini sedang melancarkan aksi mengambek nya.

" Udah lah, nanti juga bakal tahu kok." Jawab sang Mama pada akhirnya.

Tak berselang lama, sepasang suami-istri dan perempuan yang seumuran abangnya datang menghampiri meja mereka. Inggrid yang tidak tahu apa-apa hanya diam dan menatap kebingungan. Dalam hati Inggrid bertanya-tanya, acara apa ini. Kok ada orang asing yang ikut bergabung. Tapi mereka kok akrab sama orang tua nya dan juga Abang nya. Duh rupanya banyak hal yang sudah terlewatkan oleh Inggrid.

Perempuan berparas ayu itu pun tersenyum hangat kepada Inggrid. Inggrid yang masih bingung hanya membalas dengan sekedarnya. Apa jangan jangan Abang nya mau menikah yaa?? Tapi bukannya si Gilang tuh sejenis bos nya yang anti komitmen. Heran aja sih kalau Gilang benar-benar mau mengakhiri masa lajangnya. Tapi ya gak masalah lah, kalau ceweknya sekelas mbak mbak yang ada di samping nya.

Tidak Bersama ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang