Raut wajah yang tak bersahabat terpancar diwajah Tiara dan Lyodra kedua saudara itu membuat Ziva dan Keisya menatap keduanya secara bingung. Seingat keduanya kemarin mereka baik baik saja tapi sekarang sudah seperti kucing dan anjing. Mereka hanya berdiri dikoridor dan tak ada yang membuka suara untuk memulai obrolan. Banyak siswa siswi yang segan hanya untuk lewat bagi mereka jika saja ada jalan lain untuk ke kelas mereka mungkin mereka sudah melakukannya dari pada harus berhadapan dengan ke empat perempuan itu.
"Eh lo berdua yang pake kaca mata sama yang dikuncir, sini cepatan" perintah Keisya menunjuk dua siswi yang bername tag dinda dan lika.
"Kenapa Kei?" ucap Keduanya berdiri dihadapan Keisya.
"Beliin cheesecake empat sama milkshake coklat empat terus bawain ke kelas kita" perintah Keisya memberikan black cardnya.
Kedua orang itu langsung berlalu setelah menerima black card milik Keisya tanpa membantah sedikit pun. Jika mereka membantah ucapan Keisya sama saja dengan mereka menggali kuburan sendiri apa lagi mereka berdua hanyalah murid beasiswa yang hanya dipandang sebelah mata oleh seluruh siswa disini yang justru sebenarnya karena merekalah sekolah ini memiliki banyak prestasi.
"Kelas aja yuk, hari ini ga ada pelajaran kan?" ucap Ziva.
"Kalian aja yang ke kelas, gue ke perpus dulu" ucap Tiara menegakkan tubuhnya yang sebelumnya menyender ditembok.
"Pliss deh ga usah childish, ada masalah kabur gitu aja" sindir Keisya yang langsung mendapatkan lirikan tajam dari Ziva.
"Apa yang gue omongin bener ko" ucap Keisya membalas tatapan Ziva dengan malas.
"Gue cuma mau sahabat kalian ini move on dari orang yang ga jelas keberadaannya selama 3 tahun ini" sindir Tiara memandang arah lain.
"Percuma yaaa ngomong sama orang yang ga pernah jatuh cinta" balas Lyodra ikut menegakkan tubuhnya yang menyender pada tembok.
"Ga usah saling nyindir, kalau ga suka langsung bilang to the point aja ga usah pake bertele tele" ucap Ziva.
"Gue bingung tau ga sama kalian berdua, sebentar baikan sebentar berantem, kalau marah udah ga usah baik baikan sekalian dari pada kaya gini, labil tau ga" ketus Keisya langsung meninggalkan keduanya.
"Kelarin masalah kalian berdua, dan buat lo Ly gue emang ga kenal sama Nuca, tapi mau sampai kapan lo jadi cewe bego kaya gini" ucap Ziva langsung berlalu mengikuti Keisya.
"See? Bukan cuma gue yang muak sama ke begoan lo Lyodra" ucap Tiara berlalu meninggalkan Lyodra yang perasaannya tengah bercampur aduk.
"Sampai seminggu" gumam Lyodra yang masih bisa di dengar Tiara.
"Kalau sampai seminggu ini gue ga nemuin Nuca, gue bakal lupain dia" ucap Lyodra membuat Tiara berbalik dan tersenyum memandang Lyodra.
"Gue pegang omongan lo" ucap Tiara berlalu dari hadapan Lyodra.
~ o ~
Pertengkaran tadi pagi sudah terselesaikan kini mereka bertiga memegang omongan Lyodra jika dalam waktu satu minggu Nuca tidak datang itu artinya Lyodra harus melupakan Nuca. Jam istirahat kali ini mereka berempat tengah menyantap makanan yang mereka pesan masing masing dikantin.Brakkkk
Suara gebrakan meja membuat ke empat gadis itu melepaskan sendok mereka dengan kasar sehingga membuat suara dentingan yang nyaring antara piring dan sendok yang saling beradu. Suasana kantin seketika langsung hening tanpa suara, semuanya memusatkan perhatian mereka ke tempat meja BlackStar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu
Novela JuvenilKisah ini berawal ketika seorang Nuca alexander meninggal Lyodra mahestra tiga tahun yang lalu, kepergian Nuca membawa dampak yang sangat besar bagi Lyodra. Tiara, Ziva dan Keisya merupakan sahabat yang selalu setia menemani Lyodra dalam keadaan ap...