part 10

384 60 6
                                    

"Lo ke kamar mandi apa ke kuburan lama banget?" tanya Keisya pada Tiara yang baru kembali setelah mata pelajaran usai.

"Ketemu setan gue tadi makanya lama" jawab Tiara asal.

"Ya udah kantin aja yuk gue laper nih" rengek Ziva mengusap perutnya.

"Bentar dompet gue mana yaa" Lyodra mengeluarkan semua barangnya yang berada di dalam tas tapi barang yang ia cari cari tak tertemu.

"Pake punya gue aja dulu, ayooo keburu penuh" ucap Tiara menarik tangan Lyodra.

Lyodra yang tangannya ditarik paksa oleh Tiara hanya bisa mengikutinya dengan pasrah, toh nanti Tiara yang bakal bayarin karena ia tak membawa dompet lagi pula kenapa juga ia sampai bisa lupa membawa dompet. Di depan lift banyak sekali yang mengantri untuk naik dan pastinya akan berdesak desakkan ditambah lift sudah bertuliskan full yang artinya sudah tak bisa menampung manusia lagi.

"Lewat tangga aja deh satu lantai ini" ajak Ziva menatap ketiga sahabatnya.

"Iyaaa males kalau harus sumpek sumpekan" ucap Keisya.

"Ya udah yuk" angguk Tiara.

Lyodra langsung keluar dari gerombolan semut yang sedang menunggu pintu lift terbuka diikuti ketiga sahabatnya. Mereka berempat menuruni tangga yang hanya sedikit dilalui oleh orang lalu lalang. Jalan menuju kantin membuat mereka mengernyit bingung sebab banyak sekali orang yang berlari lari menuju kantin seperti ada orang yang sedang membagikan sembako.

"Eh eh ada apaan si?" tanya Ziva mencegat seorang pria yang sedang berlari menuju kantin.

"QueenSii lagi bully murid beasiswa" jawabnya kemudian berlari lagi.

"Mereka bully siapa?" gumam Keisya.

"Mana gue tau, tapi kayanya seru liat yuk" ucap Lyodra tersenyum miring.

Mereka berempat langsung pergi ke kantin yang sudah sesak dengan sekumpulan manusia yang seperti semut. Sisil yang berada dihadapan seorang siswi berkuncir kuda serta kaca mata yang bulat tengah melakukan aksi bullyingnya. Semua yang berada dikantin hanya membentuk lingkaran serta memperhatikannya saja tanpa ada yang berniat memisahkan.

"Wowww pertunjukan apakah ini?" pekik Lyodra tersenyum membuat semuanya mengalihkan pandangannya menatap Lyodra.

Semuanya memberi akses untuk Lyodra dan kawan kawan jalan masuk kedalam lingkaran melihat aksi bullying yang Sisil tengah lakukan.

"Santai aja dong sis ngeliatnya, sok dilanjut gue cuma mau nonton" ucap Lyodra santai menarik bangku serta duduk menghadap Sisil yang tengah melakukan aksi bullynya.

"Sil sejal kapan lo punya kembaran?" tanya Ziva dengan tatapan jahilnya.

"Mana kembarannya?" tanya Keisya tersenyum mengejek.

"Itu yang dikuncir" tunjuk Ziva kepada korban bully Sisil.

Mereka semua yang berada dikantin tak ada yang berani tertawa sehingga yang bisa mereka lakukan sekarang adalah menahan tawa. Raut wajah antara BlackStar dan QueenSii sangat berbanding terbalik, jika BlackStar tertawa bahagia serta mengejek maka QueenSii menahan amarah yang siap meledak detik itu juga.

"Bisa ga lo ga usah ikut campur" geram Sisil mengepalkan kedua tangannya menahan amarah.

"Iyaa iyaa kita diem kok, sok dilanjut gue mau nonton" ucap Lyodra.

"Bentar bentar kalau cuma satu yang dibully kurang seru dong" Tiara tersenyum smirk membuat beberapa orang menatapnya bingung dan beberapa diantaranya merasa takut.

RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang