Jam pulang sekolah sudah berdering beberapa waktu lalu kini Lyodra masih berada di dalam kelasnya seorang diri karena Tiara, Ziva dan Keisya ada urusan mendadak sehingga ketiganya pulang lebih dulu. Bukannya Lyodra ingin berlama lama disekolah tetapi ia ingin segera menyelesaikan semua keperluar tim dance nanti waktu ikut lomba diBali. Jika sudah dirumah dapat dipastikan ia akan terus menunda nunda hingga semua tak terselesaikan diwaktunya.
Suasana hening membuat suara ketikan Lyodra dilaptop terdengar nyaring diruangan itu. Lampu serta AC masih menyala semua diruangan ini karena Lyodra masih berada di dalam. Suara krasak krusuk diluar ruangan membuat jari Lyodra berhenti dengan otomatis karena mengganggu konsentrasi Lyodra. Pendengaran Lyodra yang tajam berusaha mendengar lebih jelas apa yang terjadi diluar.
Rasa penasaran akibat suara yang ia dengar tak terlalu jelas membuatnya bangkit dari kursi secara perlahan agar tak menimbulkan suara. Lyodra berjalan keluar dan menemukan sebuah kotak persegi berwarna merah serta seseorang berpakaian hoodie hitam yang akan segera memasuki lift.
"SIAPA LO" pekik Lyodra bertepatan dengan itu pintu lift terbuka dan membawa seseorang itu pergi.
"Sial dia kabur" gerutu Lyodra.
Lyodra menatap kotak yang berada digenggamannya dengan bingung, ia penasaran dengan isi kotak itu tapi suasananya tak pas. Entah kenapa sekarang ia menjadi sedikit merinding, suasana sekolah sudah benar benar sepi bahkan pembersih sekolah pun sudah tak terlihat lagi.
"Gue buka dirumah aja kali yaa" gumam Lyodra membolak balik kotak itu.
"Ah bodo amat deh gue bawa aja dari pada gue mati penasaran entar" putus Lyodra kembali masuk ke dalam kelas untuk membereskan barangnya.
~ o ~
Tiara sedang menunggu Lyodra diparkiran tetapi yang ditunggu tunggu belum juga keluar membuat Tiara terus menggerutu menatap layar ponselnya yang hanya ceklis satu. Sudah beberapa kali Tiara menelfon dan menchat adiknya itu tapi tak diangkat angkat membuat Tiara jengkel sendiri. 15 menit sudah Tiara habiskan untuk menunggu Lyodra keluar tapi gadis itu tak kunjung muncul.
Mematikan mesin mobil serta mencabut kuncinya Tiara beranjak masuk kedalam sekolah yang sudah mulai sepi. Ia menunggu pintu lift yang belum juga terbuka membuat ia semakin kesal dan terus merutuki lift yang berjalan sangat lambat ini. Pintu lift terbuka bersamaan dengan keluarnya seseorang berpakaian serba hitam, gelang yang berada dilengannya sangat Tiara kenali siapa pemiliknya.
Raut wajah Tiara langsung berubah saat orang itu dengan buru buru pergi dari sana, raut kaget dan tak percaya terpampang jelas diwajah Tiara. Ia menarik tudung hoodie orang itu membuat sang empu langsung menoleh dan memakainya dengan cepat. Ia berlari keluar membuat Tiara dengan refleks membuka sepatunya dan melemparnya tepat sasaran mengenai kepala orang itu.
"Lepas" tekan orang itu berusaha melepaskan tangan Tiara yang mencengkram kuat lehernya.
Tak heran jika cengkraman Tiara kuat karena sejak kelas satu SMP Tiara dan Lyodra sudah disuruh untuk belajar beladiri oleh kedua orang tuanya. Mereka memanggil seorang pelatih karate untuk mengajari Tiara dan juga Lyodra beladiri, untuk berjaga jaga saja karena Lyodra dan Tiara perempuan, itu adalah pemikiran ayah mereka waktu itu.
"Lo ngapain disini?" tanya Tiara sinis.
"Bukan urusan lo" bantah orang itu masih berusaha melepaskan cengkraman Tiara.
Suara derap langkah membuat Tiara menolehkan pandangannya dan matanya membola seketika saat orang itu adalah Lyodra. Tiara dengan refleks langsung menarik orang itu menuju lorong belakang, lorong yang jarang digunakan untuk jalan karena tujuan lorong itu hanya satu yaitu gudang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu
Teen FictionKisah ini berawal ketika seorang Nuca alexander meninggal Lyodra mahestra tiga tahun yang lalu, kepergian Nuca membawa dampak yang sangat besar bagi Lyodra. Tiara, Ziva dan Keisya merupakan sahabat yang selalu setia menemani Lyodra dalam keadaan ap...