Part 8 | Berhati Mulia

306 27 8
                                    

Jangan lupa vote and comment yaa...

╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝



≪━─━─━─━─====== • ✠ • ======─━─━─━─━≫

Paginya, Ervina berangkat pagi-pagi karena ingin rencananya berjalan lancar. Ia tak mau berangkat siang karena benci terkena macet.

Sesampainya di sekolah, Ervina tak langsung masuk ke dalam kelasnya. Namun, ia langsung masuk ke dalam kelas Alvino.

“Masih sepi,” gumam Ervina.

Ia segera bergegas menuju denah tempat duduk yang terletak di belakang kelas. Sesampainya di sana, ia mengamati denah tempat duduk tersebut.

“Di mana, sih, tempat duduk Kak Al?”

Ervina menyipitkan kedua matanya. Tak lama kemudian, kedua matanya melebar seketika tatkala melihat nama Alvino.

What?! Ternyata Kak Al duduk di depan sendiri. Hebat banget, ya. Jarang-jarang ada cowok yang mau duduk di depan. Biasanya, lebih milih duduk di belakang sambil tidur, kalau gak gitu mengobrol. Daripada berlama-lama, mending gua harus cepat naruh surat ini. Nanti keburu banyak yang datang, soalnya hari Senin jadwalnya upacara bendera.”

Ia pun segera bergegas menuju tempat duduk Alvino dan meletakkan surat di kolong meja tersebut. Setelah itu, ia bergegas menuju kelasnya.

Tak lama kemudian, sekolah mulai ramai karena kedatangan para siswa. Mereka pun segera bersiap-siap untuk melaksanakan upacara bendera.

Kak Al mana, ya? Kok aku nggak ngelihat kalau dia udah dateng, tanya Ervina dalam hati ketika ia tak melihat Alvino berada di lapangan.

***

Selesai upacara, semua siswa segera masuk kelas. Tiba-tiba, Ervina merasa ingin pergi keluar kelas karena kelasnya ketika itu sedang jam kosong.

Saat ia di koridor, seketika ia terkejut ketika melihat seseorang yang tengah dihukum hormat pada bendera sendirian.

Kak Alvino kok dihukum? Gua kira tadi dia sakit karena gak dateng, ternyata karena telat. Kok bisa, sih? Gak biasanya kayak gini, 'kan dia tuh berangkatnya pagi banget. Kira-kira, udah berapa lama, ya, dia di sini? Itu keringatnya udah bercucuran. Lebih baik gua pergi ke kantin aja, deh, buat beliin dia minum.

Ervina segera menuju kantin untuk membeli minuman. Setelah selesai, ia langsung kembali lagi ke lokasi Alvino dihukum.

Wahh, semuanya udah masuk ke kelas, hanya ada Kak Al aja di luar. Semoga gak ada yang lihat, gumam Ervina dalam hati.

Kemudian, ia mendekati Alvino dan menyodorkan minuman padahal Alvino.

Merasa ada yang mendekatinya dan memberikannya sesuatu, Alvino pun menoleh.

Ia terkejut ketika mendapati perempuan yang selama ini selalu datang tak diundang berada di dekatnya. Ia hanya mengangkat alis ketika melihat Ervina memberikan sebotol minuman.

“Kak Al pasti haus, 'kan, karena kepanasan? Udah, ambil aja.”

Lagi. Alvino bermaksud menolak, tetapi ia tak mampu menahan keringnya tenggorokan. Sehingga, mau tak mau ia pun menerima.

My Lovely Ketos [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang