Jangan lupa vote and comment yaa...
╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝
•
•
•
≪━─━─━─━─====== • ✠ • ======─━─━─━─━≫Kring kring!
Bel pertanda jam istirahat telah berbunyi, tetapi Ernita tidak selera untuk pergi ke kantin. Entah ada apa dengannya hari ini. Sehingga, Sandra dan teman-temannya pun pergi ke kantin dan membiarkan Ervina sendirian di dalam kelas.
“Males banget, sih, mau kantin. Lagi pengen baca-baca buku, nih. Oh iya, di perpustakaan 'kan, banyak novel. Lumayan bisa buat hiburan. Mending gua ke sana aja, sendirian juga gak masalah, malah bisa tenang baca sendiri,” ucapnya.
Kemudian, ia bergegas menuju perpustakaan. Saat sudah mendekati perpustakaan, tiba-tiba langkahnya terhenti tatkala melihat seorang lelaki tengah menuju ke perpustakaan juga.
Loh, kayaknya itu Kak Alvino. Kenapa dia gak sama gengnya? Terus, kenapa ke perpustakaan? Jarang-jarang dia mau baca juga. Nah, kesempatan, nih, kebetulan banget. Ikutin, ah, batin Ervina. Kemudian, ia pun bergegas masuk ke perpustakaan bersamaan dengan Alvino.
Saat ia telah berada di dalam perpustakaan, ia tak melihat keberadaan Alvino.
Yah, Kak Al tadi ke mana, sih? Kok udah ngilang aja. Apa dia punya kemampuan bisa menghilangkan diri—atau gak gitu, jurus tembus pandang? batin Ervina.
Ah, udahlah. Nanti pasti juga ketemu. Ia pun mengambil novel, dan berencana untuk duduk di samping Alvino. Semoga nanti bisa duduk di deket Kak Al, lanjutnya dalam hati.
Ervina pun tampak mengelilingi rak buku sambil mencari novel. Tiba-tiba, langkahnya terhenti. Matanya terfokuskan pada sebuah novel yang berada di rak barisan paling atas.
“Nah, dapat! Itu novelnya. Yahh tapi kok di atas sendiri, sih. Emangnya gua bisa ngambil setinggi itu? Gua 'kan, nggak setinggi itu.”
Ervina tanpa memikirkan cara untuk mengambil novel tersebut.
“Ya udah, deh, gua coba dulu. Siapa tahu bisa. 'Kan, belum juga belum tahu. Jangan bilang gak bisa kalau belum coba.”
Kemudian, ia pun segera mendekat ke rak tersebut dan berjinjit sebisanya untuk mengambil novel tersebut.
“Tuh, 'kan, gua emang pendek, gak tinggi-tinggi amat! Nih buktinya, kagak bisa. Gimana, nih?”
Ervina terlihat terus mencoba mengambil novel tersebut, dan tiba-tiba, sebuah tangan juga mengambil novel tersebut dan membuat Ervina menghentikan tindakannya mengambil novel tersebut dan berhenti berjinjit. Terlihat tangan tersebut mengambil novel tersebut.
Setelah tangan tersebut berhasil mengambil novel, tangan tersebut menyodorkan novel tersebut pada Ervina. Karena penasaran, Ervina menerima novel tersebut, kemudian membalikkan badan.
Seketika ia terkejut karena di depannya telah berdiri sosok laki-laki yang tinggi. Berhubung tinggi Ervina hanya berbeda beberapa senti dengan lelaki tersebut, sehingga, yang ia lihat adalah mata dari lelaki tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Ketos [Terbit]
Novela Juvenil"Mulai detik ini, kita pacaran, dan gak ada kata penolakan!" ~Alvino Septian Mahendra~ "Ha? Pacaran? Apakah ini pemaksaan? Tapi, dia itu, gantengnya kelewatan!" ~Ervina Kharismanda Ak...