Jangan lupa vote and comment yaa...
╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝
•
•
•
≪━─━─━─━─====== • ✠ • ======─━─━─━─━≫Besoknya adalah hari di mana lomba masak diselenggarakan. Kelompok Ervina telah matang dengan segala persiapannya. Mereka memilih untuk membuat kue brownies coklat dan untuk makanannya mereka membuat daging sapi panggang dengan bumbu balado, kemudian diberi lelehan keju mozzarella, dengan topping yang khas dan beraneka macam yang lezat.
Di area lomba tepatnya di halaman sekolah yang sudah diberi tenda agar teduh, semua peserta tampak sudah bersiap untuk memasak. Ketika peluit ditiup, mereka pun segera memasak makanan tersebut.
Ervina membagi tugas di kelompoknya agar lebih mudah dalam memasak. Sandra dan Ervina memasak makanan, sedangkan geng Bianca memasak kue, tetapi mereka tetap saling membantu. Ervina segera memasak semuanya sesuai dengan tutorial yang ia tahu.
"San! Sini, lu cicipin dulu. Takutnya ada yang kurang. Lu 'kan, juaranya kalau cuma nyucipin makanan."
"Oke deh, sini."
Sandra pun mencicip sedikit makanan tersebut. "Hmm udah, Er, udah pas banget, sih, ini. Coba lu tanya sama Bianca sama temen-temennya, udah pas belum."
"Bi, coba cicipin, dong."
"Oh, oke-oke." Bianca dan ketiga temannya pun turut mencicipi.
"Uhh enak banget, sumpah! Lu benar-benar the best! Gua yakin, kita pasti menang!"
Setelah itu, chatty geng segera menyajikan makanan untuk dipersembahkan kepada dewan juri.
"Ok, time is up. Stop your activity now!"
Semua peserta pun menghentikan aktivitasnya, kemudian menyaksikan makanan yang akan dinilai oleh juri.
Juri tersebut terdiri dari para guru yang ada di bidang memasak, kemudian dari OSIS yang menjadi juri adalah Alvino selaku wakil ketua OSIS dan juga Adriana selaku ketua panitia penyelenggara.
Saat para juri mencicipi hidangan kelompok Ervina, para guru dan juga Adriana tersenyum puas, terutama pada masakan yang dibuat oleh Ervina. "Good! This is very delicious! Good luck, Ervina," ucap para guru.
Senyum mengembang terlihat di pipi Ervina. Namun kemudian, senyumnya kembali surut tatkala melihat Alvino yang mendapat giliran untuk mencicipi makanannya.
Awas aja kalau bikin ulah lagi! batin Sandra, sedangkan Ervina tak memikirkan apa-apa.
"Woww! The brownies is very good. Yes, I like, Bianca!" Alvino tersenyum puas.
Akan tetapi, saat mencicipi hidangan Ervina, Alvino memuntahkannya dengan asal dan kasar. "Huwekk! Makanan apaan ini?! Apa ini yang disebut makanan?! Masaknya gimana, sih, gak enak banget! Lu jadi cewek gak becus masak, sih! Dasar, lu, bisa makan gak bisa masak! Masakan kayak gini enak dari mananya coba?" Alvino kembali mengumpatkan kata-kata kasar, hingga membuat Ervina semakin sakit hati dan membenci Alvino karena masakannya yang menurut banyak orang sangat enak malah dihina oleh Alvino.
Teman-teman Alvino pun mendekat ke arah Alvino. "Woy, Al! Lu gila?! Makanan enak kayak gini lu bilang gak enak? Lidah lu punya kelainan apa gimana, sih?"
"Enak dari mananya? Makanan itu tuh gak layak buat dimakan manusia, tapi lebih layak buat dimakan hewan. Sumpah, ni makanan gak layak makan!"
Tanpa menunggu, Ervina pun langsung menangis dan berlari menuju kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Ketos [Terbit]
Novela Juvenil"Mulai detik ini, kita pacaran, dan gak ada kata penolakan!" ~Alvino Septian Mahendra~ "Ha? Pacaran? Apakah ini pemaksaan? Tapi, dia itu, gantengnya kelewatan!" ~Ervina Kharismanda Ak...