Kisah kini

3K 360 46
                                    

Ella duduk di taman depan sekolah nya sendirian tanpa ada yang menemani. Di sekitar banyak anak-anak seumuran dengannya bermain bersama-sama. Hari ini teman dekatnya, Justin dan William tidak masuk. Membuatnya benar-benar merasa asing bahkan tidak ada satupun teman kelasnya yang menyapa dirinya sejak tadi.

Sejak awal kedatangan nya semua teman sekelasnya menatapnya aneh dan sinis. Padahal dia sudah mencoba berbaik hati dengan membagikan kue setiap harinya namun yang terjadi kue-kue itu di buang begitu saja didepannya.

Setelah berulangkali mendapatkan perlakuan seperti itu membuat gadis kecil itu menjadi cuek dan tidak peduli dengan apa yang dilakukan teman sekelasnya. Sampai Justin dan William datang sebagai murid baru berikut nya, Ella yang saat itu sedang makan sendiri di kantin terkejut saat tahu kedua lelaki itu duduk di kedua sisinya dan memakan bekal bersama. Kejadian itu berlangsung selama satu bulan membuat ketiganya menjadi dekat.

Ella sebenarnya tak masalah sendiri lagi karena bagaimana pun dia bukan gadis yang bisa ditindas. Lagian keempat kakaknya sudah mengajari cara membela diri jadi buat apa dirinya merasa tertindas. Kata kak Yeji seorang ratu harus mengangkat dagunya bukan malah menunduk. Tapi kata Kak Yeonjun ada kalanya seorang ratu harus menunduk dan mengalah. Karena dia adalah adik yang baik jadi yang bisa dilakukan hanya menuruti ucapan mereka.

Nah benar kan, belum selesai dirinya merenungkan kesalahan nya pada Yeontan. Ada gadis berambut curly yang mendekatinya dibelakang nya ada dua gadis yang mengikuti nya. Bukankah ini semacam pembulian?

"Kau!"

Ella memutar bola matanya bosan dan demi apa? Suaranya benar-benar merusak pendengaran nya.

"Beraninya kau" Ucap gadis berambut curly itu dan mendorong tubuh Ella membuat tubuh gadis itu terjatuh dari kursi.

Karena tidak ingin membuat masalah dengan acuh Ella berdiri dan membersihkan debu yang menempel di roknya. Tanpa ragu Ella pergi begitu saja dari tempat itu namun langkahnya terhenti saat merasa seseorang menarik rambutnya.

"Lepaskan" Ucap Ella dingin

"Untuk apa? Kau ini harus diberi pelajaran"

"Kubilang lepaskan"

"Tidak"

Merasa kesal dengan tingkah teman sekelasnya ini membuat Ella dengan berani menjambak balik gadis kecil berambut curly dengan bringas. Sedangkan dua gadis yang mengekor tadi sempat memegang kedua tangan Ella, naasnya keduanya malah terkena pukulan dan cakaran.




🍒🍒



Jennie memandang sinis wanita yang berada didepannya. Tingkahnya sedari tadi membuatnya benar-benar muak apalagi dengan sengaja memamerkan kekayaannya itu.

"Anak saya gak salah. Mungkin anak ibu ini yang gak didik dengan benar" Tunjuk wanita berambut pirang pada Jennie

"Mangkanya saya menyekolahkan disini agar bisa di didik. Anak ibu yang sudah memulai pertengkaran terlebih dahulu" Ucap Jennie dengan geram

Sedang asik-asiknya memilah baju, Jennie dikejutkan dengan panggilan telepon wali kelas Ella mengabari pertengkaran sang putri bungsu. Dengan tergesa dia menitipkan Daniel pada Lisa dan meluncur ke sekolah tempat anaknya berada. Mengabaikan teriakan si kecil yang tidak terima di titip-titip lagi.

Emosinya sempat naik saat melihat putri bungsu nya terlihat kusut dengan rambut berantakan dan dagu yang tergores. Sedangkan yang dikhawatirkan malah asik menatap cermin sesekali bibirnya mendumel kecil.

Sekarang Jennie berhadapan langsung dengan ibu dari gadis berambut curly tadi dan dua ibu lainnya. Anak-anak menunggu di luar takut mendengarkan hal-hal yang tidak sepantasnya di dengar anak sebaya mereka.

Crazy Family (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang