Pt. 2

3.1K 385 14
                                    

Beomgyu pelaku yang mendobrak pintu tadi langsung masuk begitu saja mengabaikan tatapan tajam kedua kakaknya. Ia yakin rambutnya beberapa ada yang rontok karena amukan dari bocil-bocil itu. Dengan muka masam dirinya merebahkan tubuh di samping Yeonjun, kemudian menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuh.

"Gak usah ajak ngomong"

Yeonjun menipiskan bibirnya mendengar ucapan Beomgyu, padahal sedari tadi dia dan Hyunjin tidak mengajaknya untuk berbicara.

"Dih waras lo" Ucap Hyunjin mematikan layar LCD dan ikut berbaring di samping Yeonjun.

"Bilangin jangan ngajak ngomong"

Emang ya keturunan Taehyung semua nya tuh kalau ngambek begitu. Semua persis kaya bapaknya yang kadang ngebuat Jennie speechless tiba-tiba. Tapi yang paling parah Yeonjun dan Beomgyu sukanya main ngambek tanpa denger penjelasan.

"Bodo amat" Sinis Yeonjun melanjutkan bermain game yang tertunda.

Dengkuran mulai bersahutan di dalam kamar itu membuat Yeonjun menghela nafas sabar. Dengan berhati-hati dirinya keluar dari kamar dan mengambil langkah ke taman belakang. Bertepatan di sana dia bertemu dengan kakeknya siapa lagi jika bukan Mino.

"Yoo Grandpa.. "

"Loh Njun disini yang lain kemana?"

"Masih tidur grandpa. Sendirian kayak jombelo mending Njun temenin"

"Grandma mu lagi buat kue tuh"

Yeonjun terkekeh saat mendengar ucapan tersirat Mino yang secara halus mengusirnya. Memang grandpa nya ini lebih menyukai cucu nya yang masih berumur 5 tahun kebawah daripada remaja sepertinya.

"Oke Njun pergi. Btw, hati-hati ya grandpa takut ada yang kecantol"

"Punya cucu kok modelan begitu semua"



🍒🍒


Yeji bersama Ella menaiki sepeda bersama bertujuan untuk membeli bahan-bahan yang disuruh Mina tadi. Dibelakang mereka Minju menaiki sepeda sendiri dan sedikit usil menendang sepeda Yeji sedari tadi.

"Heh kalau gue jatuh. Lo gue jadiin geprek ya nyet"

"Ihh kak Minju gak boleh"

"Gabut gue, lo berdua gak asik dih"

"Ya mikir ogeb. Yang ada gue sama Ella nyusruk nanti"

"Hehe"

"Tawa aja sampai gigilo garing"

Ella tertawa kencang mendengar ucapan Yeji membuat Minju mendengus dan melajukan sepedanya dengan kencang. Tak mau kalah mereka berdua akhirnya melakukan balap sepeda ditemani suara Ella yang melengking.

"Capek gue.." Keluhan mulai terdengar dari mereka berdua mengabaikan Ella yang asik menjilati ice cream di samping sepeda mereka.

"Rasanya kaya mau meninggoy" Mendengar ucapan Minju dengan spontan kepala Yeji dipenuhi oleh Beomgyu, adik nya yang kelewat narsis.

"Lo kaya Beomgyu"

"Dih amit-amit. Tapi gak papa sih, mau gue punya saudara kaya begitu. Ganteng"

"Hehe" Yeji tertawa garing menanggapi ucapan Minju.

"Ella? Mau ice cream lagi atau mau pulang. Tapi nunggu kakak gak capek lagi ya" Minju menatap takjub Yeji yang berbicara lembut pada Ella berbeda 180 derajat saat berbicara dengan saudaranya yang lain.

"Masih sisa satu nanti Ella habisin. Kakak istirahat dulu aja, masih panas ini nanti kulit Ella gosong. No like"

"Iya juga ya, nanti kita gak glowing lagi"

Minju speechless mendengar percakapan mereka berdua. Dia menatap ke arah Ella yang memegang cermin kecil. Benar-benar narsis sejak dini.



🍒🍒


"Huee"

Tangisan Daniel membuat semua orang yang sebelumnya sibuk bekerja menjadi khawatir. Dibandingkan dengan tangisan ke empat balita yang lain, tangisan Daniel lebih nyaring dan terdengar pilu.

Karena tidak ingin orang rumah terganggu suara tangisan sang putra mau tak mau Jennie membawanya ke kamarnya.

"Loh kenapa Ma?" Tanya Yeonjun yang sebelumnya akan menuju dapur.

"Biasa anak-anak. Mama duluan nangisnya makin kejer nih"

Dengan tergesa-gesa Jennie memasuki kamarnya dan mendudukkan Daniel di samping Taehyung yang masih tertidur. Langkah cepat dirinya membuka seluruh tirai dan membuka lebar jendela membuat Taehyung yang semula tertidur sedikit terganggu.

"Mamamaa"

"Sebentar dulu baby.."

"MAMAA"

Taehyung sontak terbangun dan merasa pusing karena bangun secara tiba-tiba. Melihat Daniel yang menangis di sampingnya membuat dirinya membawa balita itu kedalam pelukannya.

"Udah sepi ngapain masih nangis?"

Bibir Daniel mencebik mendengar perkataan mamanya dengan malu wajahnya dibenamkan pada dada Taehyung. Taehyung merespon dengan menaikan alisnya bingung apa yang terjadi.

Jennie sedari tadi tau putranya itu hanya mendrama menangis sudah kerap balita itu mengelabui orang-orang dengan tangis bohongan nya. Yang pasti bakat itu turun dari Taehyung sama halnya Beomgyu dulu, anaknya yang satu itu selalu menampilkan wajah polos yang aslinya menyimpan keusilan.

"Kenapa?" Tanya Taehyung seraya menepuk pantat berbalut diapers itu.

"Berantem sama yang lain, lagian kenapa sekarang suka banget drama"

"Ndak.."

Dengan gemas Jennie mengecupi wajah mungil yang sepertinya akan menangis kembali itu, mau tak mau membuat Taehyung membawa Daniel menjauh dari Jennie.

"Udaaaaa"

"Udah Jen. Mending kamu keluar sana, aku mau tidur lagi. Bawa Daniel sekalian ini"

"Nanggung Tae bangun sekarang aja, udah siang hari ini"

"Bobok siang lah"

"Terserah lah aku mau bantuin Mama dulu. Daniel sama kamu aja yang ada nanti dia rusuhin mulu"

Sebelum mendapatkan persetujuan dari Taehyung dengan segera Jennie keluar dari kamar meninggal kan Daniel bersama sangat papa.

"Yaudah Daniel sini bobo sama Papa"

"Anti duluu, iyat bob" Tunjuk tangan mungil Daniel pada televisi yang masih menayangkan kartun kuning.

"Udah bobo sini"

Dengan gemas Taehyung memeluk tubuh mungil itu dan menaikan selimut hingga menutupi tubuh mereka berdua.

"Ihh bental ulu ihh Papa angan Niel tetepit"










Tunggu besok lagi ya!



Crazy Family (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang