Hanya Mimpi

2.9K 373 68
                                    


Yeonjun terbangun dengan peluh yang begitu banyak. Matanya membola dan bibirnya bergetar kelu saat ingin bersua. Tubuhnya terasa dingin dengan selimut yang teronggok di lantai begitu saja.

Sosok itu tersenyum lebar dan perlahan mendekati Yeonjun yang masih terpaku. Sebelum sosok itu menyentuh lengan tanpa penutup itu, si empu lebih dulu berteriak. Namun wajah mengerikan penuh luka dan darah berada tepat didepannya dengan seringai mengerikan.

Jendela kaca pecah begitu saja menimbulkan percikan yang mengenai bola mata Yeonjun. Lagi-lagi sosok itu tertawa begitu lebar menampilkan bibir yang tertarik sampai telinga. Mengabaikan teriakan frustasi dan kesakitan Yeonjun.









"Cuma mimpi?" Yeonjun terbangun dengan peluh dan keadaan yang begitu suram. Dengan cepat dirinya keluar kamar dan menuju kamar orang tuanya. Mengabaikan keadaan nya yang sekarang hanya memakai boxer dan bertelanjang dada.

"Bangsat" Umpat Yeonjun kala menabrak Beomgyu yang memakai piama bewarna gelap.

"Kaget anj--

Umpatan Beomgyu terhenti saat Hyunjin berlari kearah mereka dengan tangan membawa senter yang entah untuk apa. Belum hilang rasa terkejut Yeonjun, di samping nya berdiri Yeji yang menahan tangis.

"Kalian juga?"Tanya Yeonjun hati-hati dan menyuruh adik-adiknya untuk saling berpegangan tangan. Namun seperti nya mereka lupa dengan satu orang lagi.

"Gue kira cuma becandaan waktu lo bilang gitu. Nyatanya sekarang gue percaya" Jelas Beomgyu meremat celana boxer Yeonjun sedangkan di sampingnya Yeji memegang lengannya erat. Hyunjin melingkari lengan Yeonjun dan memejamkan mata guna mencegah makhluk itu datang lagi.

"Ayo keluar" Ajak Yeji dengan setengah terisak.

"Sumpah kalau kaya gini gue bisa mati. Udah dua minggu kita gak jelas hidup di mansion ini bang" Keluhan Hyunjin membuat Yeonjun merasa bersalah.

Lima tahun lalu hidup mereka masih bahagia dengan perdebatan aneh disepanjang hari. Namun sejak Papa dan Mamanya beserta Daniel kecelakaan mobil dengan mengenaskan semuanya berubah. Empat tahun Yeonjun berusaha menjadi pengganti orang tua bagi mereka yang tentu saja itu sulit. Sejak beberapa bulan yang lalu sosok wanita menghantui dirinya di setiap mimpi tenangnya. Entah sejak kapan wanita itu juga menghantui adik-adiknya. Dan untuk Ella dia, Ella? Sial dia melupakan adik kecilnya.

"Ella masih dikamar?" Tanya Yeonjun pada adik-adiknya yang menundukkan kepala takut untuk melihat ke sekitar.

"Astaga kita harus cepet" Ucap Beomgyu dengan segera menaiki tangga dan berlari mencari keberadaan gadis kecilnya.

Sejak kecelakaan dimana merenggut nyawa kedua orang tuanya dan adik bungsunya. Beomgyu tumbuh menjadi remaja yang benar-benar tertutup bahkan pada Yeonjun sekalipun. Beomgyu merasa dirinya harus bisa menjaga Yeji dan Ella ataupun membantu kedua kakak lelakinya saat kesusahan. Tapi nyatanya langkah yang diambil selama ini adalah kesalahan sebesar nya. Menjadi anggota geng Black Tiger sejak berusia 17 tahun hingga saat ini membuatnya menjadi manusia berdarah dingin.

Telapak kakinya yang semula memang tidak memakai alas kaki terasa dingin dan lengket secara bersamaan. Mendadak dirinya ragu harus memasuki kamar adiknya sendiri, dibelakang nya terdengar langkah kaki berlarian dan teriakan memanggilnya. Tanpa ragu dibukanya pintu berwarna putih itu dan menampilkan pemandangan yang membuat tubuhnya kaku.

Di sana adiknya tergantung dengan darah yang terus merembes keluar dan ternyata mengenai kakinya yang telanjang. Disusul Hyunjin yang terduduk lesu melihat mayat adiknya belum lagi Yeji menangis histeris menyembunyikan wajahnya di dada sang kakak, Yeonjun.

"Ella" Panggil Beomgyu dengan langkah mencoba mendekat dan mencoba menurunkan tubuh tidak bernyawa itu.

"Ayo kita keluar" Ucap Yeonjun membuat semua pandangan mengarah padanya.

"T-tapi Ella?" Tanya Hyunjin terbata-bata.

"Gue bakal gendong dia" Ucap Beomgyu membuat tangisan Yeji semakin keras.

Dengan sisa tenaga yang mulai menipis mereka mulai berlari menuju pintu keluar mansion. Mereka mulai bernafas lega saat melihat orang-orang ronda disekitar mansion.

"Pak tolong kami" Yeonjun berteriak meminta pertolongan yang di sambut baik bapak-bapak itu.

"Loh nak Yeonjun ada apa ini?"

"Nak Ella sudah meninggal?"

"Ada apa?" Pertanyaan beruntun yang terus dilontarkan membuat kepalanya pusing dan seketika dirinya terjatuh pingsan mengabaikan teriakan khawatir adik-adiknya.





🍒🍒



Taehyung gemas ingin menendang putra sulungnya yang tidur dengan mengigau ketakutan bahkan sekarang matanya mengeluarkan air mata. Sekarang pukul lima dini hari dan mereka berdua tertidur saat menonton film horror bersama. Dengan sabar Taehyung membangun kan putranya itu hingga kesabaran yang dimiliki nya habis dan memercikkan air mengenai wajah Yeonjun.

Yeonjun terbangun dan langsung memeluk Taehyung mengucapkan untuk tidak meninggalkan nya sendiri.

"Bangun, cuci muka sana" Ucap Taehyung mendorong tubuh Yeonjun menjauh.

Taehyung beranjak pergi dan berjalan menaiki tangga meninggal kan Yeonjun yang masih setengah sadar.

Yeonjun mulai beranjak menyusul Taehyung tapi mendadak dirinya terkejut saat menabrak Beomgyu persis seperti kejadian di mimpinya. Yang membedakan hanya saat ini Beomgyu memakai piama beruang bewarna merah muda.

"Lo kenapa?"

"Jangan berubah. Tetep jadi Beomgyu yang ngeselin aja, jangan jadi dewasa dulu" Ucap Yeonjun berlalu pergi meninggalkan Beomgyu yang ternganga terkejut dan bingung.

"Kenapa sih tuh orang"

Hari ini semua orang di mansion dikagetkan dengan perubahan mendadak Yeonjun. Belum lagi Jennie yang merasa aneh dengan putra sulungnya itu.

"Njun, tolong anterin makanan ke rumah tante Lisa" Suruh Jennie pada Yeonjun yang sedari tadi mengekorinya.

"Oke Ma"

Jennie yang masih belum terbiasa dengan perubahan Yeonjun hanya bisa tersenyum canggung dan melanjutkan membuat roti kukusnya.

"Bang Yeonjun kenapa sih Ma?" Tanya Hyunjin yang sudah berdiri di belakang Jennie membuat ibu muda itu terkejut.

"Lagi berada di jalan yang benar dia" Jawab Yeji yang berada tak jauh dari mereka.

"Jen, Daniel bangun tuh" Panggil Taehyung dengan rambut yang masih basah.

Jennie segera menghampiri Daniel. Taehyung memilih tinggal di dapur menatap kedua anaknya yang terlihat kalem.

"Tumben akur?"

Hyunjin dan Yeji kompak menggeleng dan menatap Taehyung yang sedang membuat teh hijau.

"Pah ngerasa aneh sama bang Yeonjun gak sih?" Tanya Yeji setengah berbisik takut Yeonjun mendengar.

"Dia dari sebelum bangun emang agak aneh. Tadi aja ngigau yang enggak-enggak, pakai bilang Papa jangan ninggalin dia sendiri segala" Jelas Taehyung

"Nah kan bener. Kesambet dia pasti"

"Hush orangnya dateng"

Taehyung menggeleng melihat kelakuan kedua anaknya saat mendengar suara Yeonjun yang mulai mendekat.











Kalau aku bikin horror lagi gimana?

Crazy Family (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang