Daniel hilang.
Sekarang ini Hyunjin dan Beomgyu sedang berada di depan Aprilmaret dengan gusar. Keduanya tampak kebingungan tidak ada pertanda akan pertengkaran. Keduanya memilih diam dan sibuk mencari kesekitar.
“Maaf karena gue Daniel hilang“
Satu jam yang lalu Hyunjin menyuruh Daniel menunggu di depan Aprilmaret karena jika balita itu ikut dengannya pasti meminta makanan atau minuman sedangkan uangnya sekarang sisa Rp. 10.000.
Beomgyu memilih kearah lapangan terlebih dahulu guna mengecek keadaan karena semalam hujan deras kemungkinan banyak genangan air di sana.
Sekembalinya dari lapangan Beomgyu panik melihat Hyunjin yang hampir menangis dan berteriak memanggili Daniel. Beomgyu hanya dia mendengar penjelasan kakaknya yang menyatakan Daniel hilang dari pengawasannya.
“Jangan minta maaf ke gue tapi nanti ke Daniel“
Perkataan Beomgyu membuat Hyunjin murung kembali. Melangkahkan kaki kearah taman namun langkahnya di hentikan Beomgyu.
“Lo udah nge-cek CCTV Aprilmaret belum?“
“Lah belum. Gue panik tadi“
Mereka dengan terburu-buru mencari security yang menjaga Aprilmaret. Kebetulan security itu mengantri ayam geprek di kedai depan Aprilmaret. Tanpa ragu Hyunjin menyeret Beomgyu untuk menghampiri pria itu.
“Permisi pak. Saya meminta bantuan untuk melihat CCTV satu jam yang lalu, adik saya hilang“
“Kenapa tidak mencari dari tadi sih? Kalau adikmu kenapa-napa gimana“
“Aduh pak jangan bikin tambah panik deh. Mau nangis beneran saya“
“Yaudah ayo kita cek“
Hasil dari CCTV menyatakan balita gembul itu di ajak pergi oleh orang ber hoodie hitam, wajahnya pun tertutup masker namun anehnya Daniel sepertinya mengenali orang itu.
“Wah ini kayaknya adek kamu diculik. Lebih baik kamu bilang ke orang tua dulu“
Beomgyu bergerak gelisah dan keluar dari ruangan itu terlebih dahulu meninggalkan Hyunjin yang masih kebingungan.
“Makasih pak atas bantuannya. Doakan adik saya ketemu kalau enggak saya bakal di cincang“ Hyunjin berlari keluar guna mencari keberadaan Beomgyu.
“Woi jangan ilang juga dong. Gue takut setan“
“Udahlah bang telpon Mama aja. Gue takut gembul kenapa-napa“ Beomgyu menatap Hyunjin dengan mata yang berkaca-kaca.
“Lo jangan nangis beneran dong Gyu“ Ucapan Hyunjin melirih dengan air mata yang meluruh di pipinya.
“Nanti kalau gembul di jual gimana bang“ Air mata yang dari tadi tertahan akhirnya lolos begitu saja saat membayangkan wajah lucu sang adik.
“Gue kakak yang gak becus“
“Lo udah jadi kakak yang baik walau gak sebaik bang Yeonjun“
Tangis Hyunjin pecah. Keduanya saling berpelukan di depan Aprilmaret. Sibuk meratapi nasib adik bungsu mereka yang menghilang.
“Jijin Bomyuu. Napa angis?“
“Suara dia masih bisa gue denger Gyu. Gue sayang banget sama dia“
“Kalau gembul ketemu gue janji bakal rawat dia sepenuh hati“
“Ih di pandil tok ndak dengel dengel“
Tangisan mereka berdua semakin pecah membuat Daniel yang baru saja tiba itu ingin menangis juga.
“Gggue jjanjji ddeh bbakkal bbaik ssamaaa ggembuul huee“ Beomgyu melepaskan pelukan Hyunjin dan menatap kaget Daniel yang berada di hadapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Family (On Going)
Humor> Revisi (beberapa part di un publish untuk kenyamanan pembaca) Keseharian keluarga Kim Taehyung sebagai kepala keluarga dan Jennie sebagai ibunya. Ditemani tetangga yang sama bobroknya. Belum lagi keluarga mereka dilengkapi 6 anak yang harus memb...