Pagi hari, Yeonjun terduduk tenang di ruang keluarga dengan memangku laptop. Dia sedang fokus mengerjakan deadline yang harus dikumpulkan dalam kurun waktu 1 jam kedepan. Padahal tugas itu sebenarnya sudah berhari-hari yang lalu.
Yeonjun sama sekali tidak peduli dengan keadaan sekitar, sedari tadi saudara nya yang lain berlalu lalang sesekali berteriak-teriak dengan teramat santai. Tanpa menyadari raut wajah Yeonjun yang ingin memukul mereka satu persatu.
Setelah setengah jam dia berkutat dengan tugasnya, akhirnya Yeonjun dapat menghela napas lega. Dengan kelewatan semangat dia menutup laptop dan menuju kedapur bersenandung riang.
"Dyananana dyannaaanaaaaa"
Di dalam pikirannya dipenuhi brownis buatan Jennie, namun ekspetasi nya ternyata tidak sesuai dengan realita. Di atas meja dapur brownis yang tadinya terdapat 10 potong sekarang tinggal sepotong.
Belum sempat dia melangkah berniat mengambil brownis itu, secepat kilat brownis sisa itu sudah beralih ke tangan Hyunjin yang entah dari mana datangnya.
"Calm down.. "
Mencoba tersenyum Yeonjun mengambil langkah mendekati kulkas dan membukanya berharap ada cemilan lainnya. Lagi-lagi yang diharapkan tidak sesuai dengan ekspetasi nya. Di dalam kulkas hanya ada sayur mayur dan beberapa minuman dingin.
Yeonjun mengambil air putih dan duduk termenung di meja makan. Menghiraukan perut nya yang sedari tadi minta diisi.
Tak berselang lama Jennie datang dengan membawa nampan berisi roti isi. Yeonjun melirik sekilas sang Mama dan melanjutkan acara termenung nya. Jennie mengernyit bingung menatap Yeonjun yang bersikap acuh tak acuh padanya.
"Kenapa?" Tanya Jennie yang mendapat gelengan kepala pelan Yeonjun.
"Seriusan sayang, kamu kenapa?" Tanya Jennie sekali lagi.
"Laper Mah"
"Belum makan? Brownis di atas meja siapa yang makan?" Pertanyaan beruntun Jennie mendapat gelengan Yeonjun.
Menghela napas Jennie menyodorkan beberapa roti isi yang dengan senang hati Yeonjun menerimanya.
Melihat sang putra yang lahap memakan roti isi membuat Jennie mengelus pelan puncak kepala Yeonjun.
"Mamaaa"
Tampak Beomgyu datang dengan muka masam, tangannya menggandeng Daniel yang berjalan tertatih-tatih.
Mendengar sang anak memanggilnya, Jennie menatap dengan pandangan bertanya.
"Nih Daniel di depan rumah sendiri, mana kaya anak ilang lagi." Beomgyu melepas genggaman Daniel begitu saja dan berjalan pergi sesekali berteriak memanggil nama Yeji.
Daniel terduduk dengan tangan yang terarah pada Jennie berharap digendong "maaaa ndong"
Jennie tersenyum dengan semangat dia menyuruh Daniel mendekatinya dengan tangan menggenggam susu strawberry "Ayo sayang sini, lihat Mama ada susu strawberry"
" Noooooo.. Ndong"
"Daniel sini dulu dong.. "
Daniel menatap Jennie dengan pandangan yang sulit diartikan. Yeonjun yang melihat tatapan nya pun terkekeh pelan. Mencoba mendekati sang adik untuk menggendongnya namun yang terjadi malah Daniel merangkak menjauhi dapur.
"Ngambek dia Mah." Ucapan Yeonjun mendapat anggukan Jennie.
Ya benar, Daniel itu tergolong bayi yang malas dalam segala hal. Dia tidak mau dipaksa, dan akhir-akhir ini putra dari Taehyung itu sedikit emosional entah apa penyebab nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Family (On Going)
Humor> Revisi (beberapa part di un publish untuk kenyamanan pembaca) Keseharian keluarga Kim Taehyung sebagai kepala keluarga dan Jennie sebagai ibunya. Ditemani tetangga yang sama bobroknya. Belum lagi keluarga mereka dilengkapi 6 anak yang harus memb...