Yayuk Maheswari, seorang remaja perempuan yang hidup di jaman yang mewajibkan semua gadis remaja untuk menikah, menyebabkannya harus menghancurkan masa depan dan semua cita-citanya. Sungguh malang nasib Yayuk, nama yang bersandingan dengannya adalah...
Disclaimer: Hi, Guys! Ini karya lama aku, masih banyak kesalahan dalam penulisan di sini. So, harap maklum, ya. Hope you, enjoy it!
Happy Reading
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
P R O L O G
"Cerita ini bukan mengajarkan dendam kepada sesama, melainkan memetik suatu pelajaran bahwa dendam adalah hal yang tercela dan hanya mendatangkan malapetaka bagi yang melakukannya. Teruslah berbuat baik dengan landasan agama. Jangan salah melangkah, karena hidup hanya satu kali dan tidak dapat diulang maupun terulang."
Seorang pocong wanita terbang mengeliling sebuah desa, yang bernama desa nagasari. Ya, desa nagasari, nama itu tertulis dengan tinta hitam di sebuah papan kayu yang sederhana yang berada di depan pemukiman. Pocong itu terbang, perutnya melendung bagaikan dirinya sedang mengandung. Ia tertawa, namun menangis. Dirinya cekikikan, memanggil-manggil sebuah nama yang bernama Delia Maheswari.
"Hihihi ... hihihihi ... hihihi ..."
"Delia Maheswari, dimana kau? Hihihi ..."
Seorang anak berumur lima tahun mengintip pocong itu dari jendela, suasana begitu menyeramkan baginya, karena hanya sebuah obor saja yang menerangi gelapnya malam yang sunyi di desa nagasari itu.
"Seram sekali, aku ta-takut." Anak tersebut berlari ke kamarnya, ia menutupi seluruh badan dan kepalanya dengan selimut dari kain batik.
"Hihihi ..."
Suara pocong yang tertawa seperti kuntilanak terus berbunyi nyaring di kupingnya, ia tambah mengigil tak karuan di ranjangnya.
"Nak, kamu dimana?" suara sang ibu memanggilnya.
"Ayah dan Ibu sudah pulang, Nak."
Cepat-cepat anak itu keluar, namun ...
Saat ia memeriksa ruang tamu yang gelap gulita, namun tak ada seorang pun di sana. Tetapi ada seseorang dalam gelapnya malam berdiri di depan rumahnya, sosok ini nampak tak asing bagi dirinya.
Anak itu membuka pintu, memeriksa siapakah orang itu. Saat sudah terlihat jelas, ternyata itu adalah sesosok pocong yang ia lihat di jendela tadi, sontak ia langsung pingsan begitu saja.
Itu salah satu teror dari Yayuk Maheswari, Yayuk Maheswari adalah arwah pendendam yang menantikan sebuah pembalasan dendam kepada Delia Maheswari, ia menjadi seperti ini karena suatu hal yang membuat dirinya menyesal di seumur hidupnya.
Setiap pagi selalu saja ada sebuah kabar mengejutkan beredar di desa tersebut, bahwasalnya selalu ada pocong perempuan yang menangis di setiap rumah warga secara bergantian, menurut penuturan salah seorang warga yang melihatnya, wajah pocong itu bersimbah darah, kain kafannya kotor, dan perutnya membesar seperti mengandung. Pocong perempuan itu menangis, dengan penuh penyesalan. Setelah tangisannya selesai, pocong itu pergi ke rumah lain. Dan dia adalah Yayuk, mantan menantu di keluarga maheswari.