*SEMUA KARAKTER, DUNIA SIHIR DAN SEISINYA MILIK JK ROWLING, HANYA DITAMBAHKAN SEDIKIT KARAKTER LAIN*
Petrichor, bau tanah yang dihasilkan oleh turunnya hujan. Kedamaian yang ditemukan dalam keributan, atau mungkin pendamaian dalam persitegang?-
haii...
Keesokan harinya saat sarapan di Great Hall, burung-burung hantu mulai berdatangan membawa kotak yang besar-besar. Entah apa isinya.
"Ibu mengirimiku gaun, tapi untuk apa?" Tanya Ron penasaran.
"Kau tidak tahu ya? Pesta dansa Yule Ball akan diadakan minggu depan." Kata Hermione.
"Ti-tidak mungkin. Ginny ini pasti untukmu." Kata Ron tidak percaya.
"Aku tidak akan memakainya, menjijikan!" Kami semua tertawa terbahak bahak.
"Itu bukan untuk Ginny, Ron. Itu untukmu!" Kataku sambil tertawa.
Satu burung hantu yang datang terakhir ke meja Gryffindor dan turun ke depan Harry.
"Wah, ada yang memberiku pakaian juga!" Kata Harry bergairah. "Oh ada suratnya ternyata." Harry lalu membacakan suratnya dengan suara yang cukup keras dan bersemangat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayah memberi Harry jubah untuk dipakai di pesta dansa, sedangkan aku bahkan tidak pernah menerima surat darinya." Batinku. Tanpa kusadari, warna rambutku berubah biru karena surat itu membuatku sedih.
"Harry!" Bisik Hermione membentak Harry. Mereka mungkin mengerti apa yang kurasakan sekarang. Tapi aku tidak menyalahkan Harry. Tapi aku tidak boleh menyalahkan ayah juga. Mungkin aku memang yang bersalah karena membuat ayah dan ibu terpisah sehingga semuanya menjadi seperti ini.
"Teman-teman, aku duluan ya." Kataku sambil tersenyum tipis.
*Hermione's POV*
Ashley berlari keluar dari great hall meninggalkan kami bertiga.
"Harry! Sudah kubilang jangan membahas Sirius didepan Ashley!"
"Tapi aku tidak tahu kalau Sirius yang memberiku ini. Aku jadi merasa bersalah." Kata Harry.
"Bagaimana kalau kita menemuinya?" Saran Ron.
"Tidak perlu, Ron. Dia mungkin butuh waktu pribadinya."
Tiba-tiba, Cedric datang ke meja Gryffindor. "Apa kalian melihat Ashley? Dimana?" (Dikira Dora kali)
"Dia tadi keluar. Kurasa dia ke black lake. Dia sering kesana jika merasa sedih."
"Ok, terima kasih Hermione." Kata Cedric.
*POV off*
"Kukira ayah mengingatku. Kenapa selalu Harry yang diingatnya. Aku kan anak kandungnya." Kataku sambil menangis sejadi-jadinya.
Tiba-tiba terdengar suara dari belakang. "Ash! Ashley!" Kurasa Cedric mencariku.
"There you are. Ada apa Ash? Ayo cerita." Kata Cedric sambil tangannya menghapus air mataku.
"Ayah memberi Harry jubah untuk pesta dansa, sedangkan aku tidak. Aku hanya bertanya-tanya apakah aku ini benar-benar anaknya atau bukan." Air mataku mengucur deras.
"Shh, Ash kau sudah janji padaku untuk tidak menangis. Wajahmu jadi jelek kalau kau menangis lebih lama lagi. Sudah ya?" Kata Cedric sambil tersenyum. Setelah itu dia mendekapku lalu menggelitikku.
"Cedric!" Aku tertawa lepas dan berusaha menjauhkan tangan Cedric dari pinggangku.
"Nah, tertawa kan." Cedric menghentikan gelitikannya. Kami berdua tersenyum dan Cedric perlahan mendekatkan wajahnya padaku. Aku hanya membatu dan tidak mengatakan apapun. Dia menciumi bibirku dan perlahan melumatnya.
Dia menyelesaikan ciumannya dan mengajakku jalan-jalan. "Let's take a walk." Kami berjalan-jalan memutari black lake sambil Cedric tak henti-hentinya membuatku tertawa dengan cerita lucunya.