Ramalan

205 34 5
                                    

Aku dan Cedric menghabiskan malam dengan bernyanyi-nyanyi disana. Keesokan harinya saat makan siang di great hall, seekor burung hantu membawa kotak yang cukup besar di mejaku. Aku mengenal persis  burung hantu itu. Namanya Crooky, burung hantu keluarga Tonks.

"Wah lihat, Ash! Kau mendapat paket. Kurasa itu gaun untukmu." Ucap Hermione. Aku langsung membuka kembali kotak besar itu dengan bersemangat.

 Aku langsung membuka kembali kotak besar itu dengan bersemangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lihat saja Remus." Batinku.

Mereka mengirimiku gaun yang sangat cantik, berwarna perak dan kurasa gaun ini akan cocok untuk yule ball nanti.

"Ash,gaunmu indah sekali. Pasti Cedric akan pingsan jika melihatmu." Ledek Ron.

"Cedric? Kenapa Cedric?" Tanyaku.

"Cedric belum menanyakanmu ya? Kemarin, aku menguping pembicaraan Cedric dengan teman laki-lakinya di dekat dapur, kalau dia ingin mengajakmu ke pesta dansa." Ron memberikan penjelasan.

Harry berdehem. "Kukira dia menanyakanmu hal itu saat kalian sedang berduaan di whomping willow, Ash."

"Dari mana kau tahu?!" Aku terkejut saat dia mengatakan hal itu. Karena tidak ada orang lain di black lake selain aku dan Cedric.

"Profesor Lupin tentu saja. Aku kan murid favoritnya." Ucap Harry bangga. (ampun bang jago)

"Aku harus menemui pria itu!" Kataku sambil memukul meja dan meninggalkan mereka sendiri lalu pergi ke kantor Remus.

"Hai Ash. Ada apa?" Tanya Remus sambil merapikan perkamen-perkamen yang berantakan di mejanya.

"Ada apa?! Kau bertanya ada apa?! Remus kenapa kau bilang pada Harry soal yang kemarin?!" Rambutku berubah merah padam.

"Wow, easy. Aku tidak sengaja mengatakannya. Lagipula aku sudah bilang padanya untuk tidak mengatakan pada siapapun." Jawab Remus yang sedang menghindar dari kemarahanku.

"Kau meminta Harry menjaga rahasia?!"

"Memangnya kenapa?" Kata Remus dengan wajah tengilnya.

"Sini kau!" Aku dan Remus berkejaran dikantornya seperti anak umur 5 tahun.

Kejar-kejaran kami dihentikan dengan masuknya Prof. Dumbledore ke kantor Remus.

"P-profesor." Kataku yang terkejut dan malu karena ketahuan berkejaran dengan Remus. "S-saya keluar dulu."

"Tidak apa-apa Ms. Black. Kurasa kau juga harus tahu tentang ini." Kata Prof. Dumbledore yang menahanku keluar.

"Ada apa Headmaster?" Tanya Remus.

"Mad eye Moody yang mengajar arithmancy ternyata bukan Moody yang asli. Prof. Trelawney mengeluarkan ramalan yang berbunyi, seorang penyamar akan membawa anak laki-laki tak berdosa kepada kematian. Pangeran kegelapan akan bangkit dari darah seorang anak yang terpilih dan tulang dari ayahnya. Masa-masa gelap itu akan kembali. Kurasa ramalan itu mengarah pada para pejuang triwizard, Lupin, Ms. Black."

"Seorang penyamar akan membawa anak laki-laki tak berdosa pada kematian. Ramalan itu katanya mengarah pada pejuang triwizard. Cedric! Dia tidak boleh melanjutkan turnamen itu." Batinku.

"Profesor, tidak adakah cara untuk melindungi Ced-, maksud saya para pejuang triwizard?"

"Itu dia masalahnya, Ms. Black. Saya belum tahu apa yang bisa dilakukan untuk melindungi mereka, termasuk Cedricmu." Kata Prof. Dumbledore sambil tertawa kecil. (ga sekarang juga kali prof🙂🔪 #kyaimeresahkan)

"Untuk saat ini, kita ikuti saja permainan penyamar itu. Masih belum ada tanda-tanda siapa yang menyamar sebagai Moody. Tapi sepertinya itu seorang pelahap maut." Lanjutnya.

"Mengikuti permainannya dan membiarkan seseorang terbunuh?!" Kataku menahan emosi (sabar ash, orang tua)

"Ms. Black, tenanglah. Kami akan berusaha untuk mencari jalan sehingga tidak ada yang akan terbunuh nantinya. Kau boleh kembali ke asramamu." Jawab profesor Dumbledore.

Aku langsung keluar dan kembali ke common room menemui Harry, Hermione, Ron dan Ginny.















🪄🪄TBC🪄🪄
hulaa semua~
pengennya ga up dulu krn udah sekolah, tapi krn draft numpuk jadi up wkwk
jangan lupa comment+vote ya semuaa❤️
-🥸

PetrichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang