Upacara Khusus

492 77 6
                                    

Setelah kurang lebih 30 menit aku menunggu diluar, profesor McGonagall kembali dan mengajakku ke patung burung besar. Tak kusangka ternyata itu adalah pintu masuk menuju suatu ruangan. Kurasa itu adalah ruangan kepala sekolah.

"Black, karena kau seharusnya siswa tahun ke empat, maka kamu mengikuti upacara pemilihan asrama sendirian. Sebentar lagi Profesor Dumbledore dan Profesor Snape akan datang kesini untuk menemanimu." Ucap profesor McGonagall.

Tiba-tiba, pintu terbuka dan 3 orang pria masuk ke dalam kantor. Yang satu menggunakan baju serba hitam, berambut pendek dan bermuka datar. Yang satunya lagi seorang pria yang kurasa umurnya sudah melebihi 100 tahun karena jenggot putihnya yang sangat panjang dan menggunakan jubah yang panjang pula sehingga ia harus mengangkat jubahnya ketika berjalan. Pria yang terakhir adalah satu-satunya yang kukenal, Remus yang sekarang harus kupanggil Profesor Lupin. Sungguh sangat aneh untuk membiasakan mulutku untuk tidak memanggil Remus melainkan Profesor.

"Baiklah, Nona Black apa kau siap?" Kata profesor berjenggot putih itu padaku. Kurasa dialah Profesor Dumbledore itu. "Ya, profesor" Tukasku. Topi tua coklat itu lalu diletakkan di atas kepalaku lalu dia mulai mengoceh. "Hah, Black!" Teriaknya yang membuatku terkejut. "Hmm, yaa, berani, bijak, berambisi, dan berhati murni. Tapi dimana harus kuletakkan? Gryffindor sangat cocok untukmu, tapi Slytherin juga bagus. Hmm, aku tau, Gryffindor!" Ucap topi tua itu.

Senyum lega terlukis di bibirku. Topi itu pun dipindahkan ke rak atas. "Baik, Nona Black silahkan pergi ke asramamu. Profesor Lupin akan mengantarmu kesana. Dan maf karena kau belum bisa makan bersama teman-temanmu malam ini." Ucap profesor Dumbledore sambil memindahkan topi itu ke rak.

"Baik profesor, tidak apa-apa. Terima kasih." Kataku sambil tersenyum. Aku dan Remus, atau yang harus kupanggil Profesor Lupin keluar dari ruang kepala sekolah dan pergi ke tangga yang sangat banyak dan juga berjalan. Kami menaiki beberapa lantai hingga tiba ke lukisan soarang wanita gemuk yang berbicara.

"Kata sandi?" Ucap halus lukisan itu. "Fortuna Major" Lantang Remus. Lukisan itu pun terbuka dan ternyata ada ruangan yang cukup besar didalamnya.

"Kurasa aku hanya bisa mengantarmu sampai disini. Ini adalah ruang rekreasi asramamu. Kamarmu ada diatas, sebelah kanan. Kau akan bertemu Ginny disana. Sampai jumpa besok Moony kecil." Bisik Remus sambil tersenyum dan membongkar rambutku. "Sampai jumpa besok Remus" Bisikku sambil memeluknya.

🪄🪄TBC🪄🪄

haloo bundds🤧
seru gasi iniii? maapin ya kalo terlalu bertele-tele😔
-🥸

PetrichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang