Setelah turun dari kereta, aku melihat seorang pria berbadan besar dan berjanggut panjang, dia berteriak deng suara yang cukup lantang, "anak kelas satu, ikut aku!". Karena aku kebingungan, aku bertanya pada Remus, "Remus, apakah aku harus mengikuti pria besar itu?".
"Tidak perlu Ash, kau ikut denganku. Kita akan naik kereta. Oh ya, namanya adalah Hagrid, dia mengurus binatang-binatang yang ada disini", kata Remus padaku.
Aku mengikutinya dan menaiki sebuah kereta yang berjalan sendiri. "Wow, apakah kereta ini benar-benar berjalan sendiri?" Kataku terkagum. "Tentu saja tidak. Kereta-kereta ini dibawa oleh thestral. Mereka hanya bisa dilihat oleh orang yang sudah pernah melihat kematian" kata seorang wanita berambut merah gelap yang duduk berhadapan denganku, dia duduk disamping Remus.
"Ngomong-ngomong, namaku Ginny. Ginny Weasley. Namamu siapa? Aku belum pernah melihatmu di sekolah." Tanya Ginny penasaran.
Aku memandang Remus deng wajah sedikit takut, lalu Remus menganggukkan kepalanya yang berarti aku bisa berkenalan dengannya.
"Namaku Ashley, senang bertemu denganmu Ginny" Kataku sambil tersenyum padanya. "Aku sebenarnya siswa tahun keempat, namun..." Aku menghentikan kata-kataku karena aku tidak yakin untuk mengatakannya.
"Dia bersekolah di rumah selama 3 tahun, dia adalah Ashley yang sering kuceritakan, Ginny." Sambung Remus.
"Jadi kau adalah Ashley Black! Profesor Lupin sering bercerita tentangmu padaku. Katanya, kamu sangat mirip denganku! Mungkin kita bisa jadi teman" Kata Ginny bersemangat.
Kami bertiga seru bercerita hingga tak terasa, keretanya sudah berhenti menandakan kita sudah tiba di Hogwarts. Sebelum turun, Remus memelukku dan berkata "Semangat Moony, dan di dalam panggil aku profesor". "Baik, profesor" kataku sambil tertawa. Remus pun tertawa dan meninggalkanku bersama Ginny.
"Aku sangat gugup dengan upacaranya. Sekaligus malu karena aku satu-satunya murid tahun ke empat yang mengikuti upacara ini." Jengkelku.
"Tak perlu malu Black. Lagian kau tidak perlu gugup, pemilihan asramanya tidak terlalu lama kok. Aku tinggal dulu ya, kau bisa bersama-sama dengan Profesor McGonagall disini. Sampai jumpa nanti!" Tukas Ginny menyemangatiku.
"Siswa kelas satu, ikut aku!" Lantang seorang wanita tua berbaju serba hitam dan berkacamata bulat. Dia adalah Profesor McGonagall.
"Selamat datang, para penyihir muda di hogwarts. Tugas kalian disini adalah belajar untuk mengendalikan kemampuan sihir yang kalian punya dan juga meraih nilai dan piala asrama. Ayo anak-anak, ikut aku ke dalam!" Sambungnya.
Dia melihatku dan berkata "Nona Black, kau tunggu disini. Aku akan segera kembali" Kata profesor itu sambil membawa anak-anak kelas satu ke aula besar. Tiba-tiba aku mendengar suara yang sudah kuduga akan kudengar disini.
"Black? Dia kan anak si pembunuh ganas Sirius Black? Jika orang tuaku tahu aku satu sekolah dengan anak dari pembunuh, sudah pasti aku tidak disini." Bisik seorang anak perempuan kepada temannya. Aku tidak merasa marah ataupun sebal, bisa dibilang aku sudah terbiasa dengan ocehan bodoh seperti itu. Ayahku memang pembunuh, tapi belum tentu aku juga pembunuh bukan?
🪄🪄TBC🪄🪄
haii bunds!
semoga suka yaa heheh, see u next part🤧
-🥸
KAMU SEDANG MEMBACA
Petrichor
Beletrie*SEMUA KARAKTER, DUNIA SIHIR DAN SEISINYA MILIK JK ROWLING, HANYA DITAMBAHKAN SEDIKIT KARAKTER LAIN* Petrichor, bau tanah yang dihasilkan oleh turunnya hujan. Kedamaian yang ditemukan dalam keributan, atau mungkin pendamaian dalam persitegang?- haii...