Tugas Kedua

173 28 4
                                    

Aku menghampiri Cedric di meja asramanya. "Good morning!"

"Good morning cantik!" Ucapnya sambil mengacak-acak rambutku.

"Ayo jalan-jalan sebentar." Aku hendak mengajaknya ke black lake, seperti biasanya.

"Kebetulan aku tidak ada kelas pagi ini. Yuk." Saat Cedric menggenggam tanganku, tiba-tiba anak baru itu berdiri menghalangi jalan kami berdua dan menatapku dengan wajah tengilnya.

"Kau pasti teman Cedric, ya? Aku ini pacarnya. Jadi kau tidak bisa sembarang mengajaknya jalan." Katanya dengan suara yang diimut-imutkan. Aku hanya menertawainya.

"Oh benarkah? Kurasa kau berada disini belum sampai satu hari, kau sudah berpacaran dengan pria ini. Dan for your information, Cedric ini adalah pacarku. Permisi, Ms. Swan. Aku dan Cedric ada urusan." Kataku dengan sedikit membentaknya lalu menabraknya. Dia hanya ternganga.

"Ash, kau tidak perlu meladeni wanita bodoh itu. Dia selalu mencari perhatianku." Ucap Cedric dengan wajah kesal.

"Berjanjilah kau tidak akan mendekati bahkan memacari wanita bodoh itu lagi." Kataku.

"Ash! Aku tidak mungkin mendekatinya, melihatnya saja aku seakan ingin muntah. Kenapa kamu mengajakku kesini? Bukannya ada kelas arithmancy?" Tanya Cedric.

"Masih ingat ramalan profesor Trelawney yang kuberitahukan saat itu? Jadi, di sekolah ini ada seorang pelahap maut yang menyamar sebagai guru disini. Aku masih belum tahu siapa pelahap maut itu, tapi dia menyamar sebagai profesor Moody. Remus melarangku untuk masuk ke kelasnya." Aku memberi penjelasan.

"Oh ya?"

"Uh hm. Ngomong-ngomong, kau sudah tahu tugasnya?"

"Kemarin aku membawa telur emasku ke kamar mandi prefek dan ternyata telurnya bernyanyi jika dibawah air. Katanya selama satu jam kita harus mengambil harta karun yang diambil mereka, aku juga masih tidak mengerti apa maksudnya. Sepertinya tugas kedua dilakukan dibawah air. Jadi mungkin aku akan menggunakan mantra kepala gelembung." Ucap Cedric. Tepat saat Cedric selesai berbicara, Remus menghampiri kami berdua.

"Maaf mengganggu waktu pacaran kalian. Ashley, profesor Dumbledore mencarimu." Kata Remus. "Profesor Dumbledore? Untuk apa?"

"Pergi saja."

"Yasudah, Ced aku pergi dulu ya. Sampai jumpa!"

"Tidak ada pelukan atau ciuman perpisahan? Bagaimana kalian ini." Ledek Remus. Cedric hanya tertawa sedangkan aku sangat kesal.
#remusmeresahkan

"Baiklah, saya tidak akan melihatnya." Kata Remus sambil menutup matanya. Kami berdua hanya tertawa dan Cedric mencium pucuk kepalaku. Aku langsung meninggalkan Remus yang masih saja menutup matanya dan pergi ke kantor profesor Dumbledore.

"Sherbet lemon!" Patung burung itu langsung terbuka dan aku masuk ke kantor Dumbledore. Ternyata sudah ada Hermione, Ron, dan Gabrielle, adik Fleur.

"Maaf profesor saya terlambat."

"Tidak apa-apa Ashley. Jadi, kalian akan menjadi harta karun para pejuang. Kalian akan disihir dan diletakkan di dasar danau hitam untuk nantinya diselamatkan oleh mereka. Tidak perlu panik, tidak akan terjadi apa-apa pada kalian. Sekarang kembalilah belajar, kembali kesini besok pagi."

"Baik profesor." Kata kami berempat serempak.

"Aku hampir lupa! Tolong jangan bicara apapun tentang ini pada para pejuang." Kata Profesor.

"Oke profesor." Kami semua keluar dan aku kembali ke black lake, kalau saja Cedric masih ada disana.

"Kau masih disini?"

"Tentu saja. Tadi kau bicara apa dengan Profesor Dumbledore?" Tanya Cedric.

"Um, bukan apa-apa. Ternyata aku bertemu Prof. McGonagall untuk membahas nilai transfigurasiku. Ayo duduk."

Tiba-tiba seseorang berlari dari belakang dan menghampiri kami.

"Ced! Kelas akan segera mulai! Ayo!" Kata sahabat Cedric.

"Ash, sorry I-"

"Its okay, pergilah. Sampai jumpa nanti!"

/*/*/*/*/*/*/*/*/*/*/*/*

Keesokan harinya, aku dan Hermione pergi ke kantor Dumbledore bersama-sama. Kami yang duluan tiba disana. Disusul Ron, dan terakhir Gabrielle yang diantar oleh Madam Maxime. "Sudah siap semuanya?"

"Siap profesor." Profesor Dumbledore menggerakkan elder wand-nya dan seketika semua gelap, hening.

Aku tiba-tiba terbangun saat ada yang menarikku ke atas air. Cedriclah yang menarikku keatas. Aku menarik nafas panjang dan ngos-ngosan ketika sampai di atas danau. Aku dan Cedric naik ke daratan dan dia langsung memelukku lalu melingkari handuknya padaku.

"Ash! Maaf membuatmu sampai harus seperti ini." Kata Cedric sambil melingkari handuknya padaku dan mengeringkan rambut dan wajahku. Aku menahan tangannya dan kami berdua saling berhadapan dan terdiam.

"Ced, aku tidak apa-apa! Sudah, sini handuknya." Aku mengambil handuk yang ada di pundakku dan menutup setengah badannya yang basah kuyup.

"Thank you cantik."

"Sama-sama ganteng." Aku dan Cedric tertawa.

"Cedric? Cedric! Kau tidak apa-apa kan? Tidak ada yang luka?! Selamat ya kau pemenang pertama!" Swan bodoh itu mendatangi Cedric dan bahkan dia mencium kepalanya. Cedric berdiri dan menyebabkan Swan terpental.

"Hei! Kau baru satu hari disini dan kau sudah sangat keterlaluan, kelakuanmu sangat tidak mencerminkan hufflepuff sama sekali!" Bentakku sambil mendorongnya hingga dia hampir terjatuh.

"Sudah kubilang jangan dekati aku!" Bentak Cedric. Swan dengan wajah sok imutnya berlari dan meninggalkan aku dan Cedric. Tak lama setelah itu, Krum dan Harry kembali ke daratan dengan membawa harta karun mereka. Harry juga membawa Gabrielle karena Fleur tidak bisa menyelesaikan tugasnya.

"Attention!" Ucap Profesor Dumbledore. "Pemenangnya, Mr. Diggory!" Aku memeluknya dan mengucapkan selamat. "Congratulations!"

"Thank you Ash." Katanya tersenyum.

"Ayo, kembali. Kau harus mengganti pakaianmu."

Saat kembali ke kastil, aku hanya mengantar Cedric sampai ke depan pintu, karena harus menemui Harry dan sahabatku yang lain.

"Ash, malam ini sibuk tidak?" Aku yang sudah tahu maksud dan tujuannya hanya tersenyum.

"Baiklah, sampai jumpa di black lake."

"Kau seorang legillimens?!"















🪄🪄TBC🪄🪄
haloooo~
mulai tercium bau pelakor nich☺️
tumben bgt gue nulis cerita sampe 800+ kata wkwkw
janlup vote+comment ya!
-🥸

PetrichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang