Taehyung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang--diiringi musik yang mengalun dari radio mobil. Melintasi jalanan licin akibat hujan salju yang masih turun hingga saat ini.
ternyata dunia manusia tidak terlalu buruk untuk di tinggali, pantas saja jungkook sangat betah tinggal di sini.
Ketika mobilnya berbelok ke arah universitas, taehyung mengeluarkan seringainya saat melihat sosok yang memang sangat ingin di temui tengah berjalan di atas trotoar.
"kebetulan yang menyenangkan" gumam taehyung sambil terkekeh.
Taehyung sengaja tidak menurunkan kaca mobilnya, meskipun tanpa menjukan wujud--taehyung yakin sekali jimin mengetahui kehadirannya. Buktinya malaikat itu mengikutinya hingga parkiran.
Taehyung keluar dari dalam mobil, dan mengabaikan jimin yang masih mengintainya. ia ingin tahu--apa yang akan jimin lakukan setelah tahu dirinya satu fakultas dengan gadis yang di lindunginya.
sepertinya akan semakin seru.
•
•
•
jimin mengepalkan tangannya menahan gejolak amarah, rasanya ia ingin sekali menyerang taehyung, dan membuatnya menghilang dari sini--tapi itu tidak mungkin, jimin tidak sebodoh itu, apa lagi ini wilayah kampus.
"Kenapa bisa dia ada di sini? kenapa aku sampai tidak mengetahui? Sialan!" jimin menggertakan giginya marah, sungguh kim taehyung adalah salah satu jajaran makhluk paling berbahaya yang harus segera di musnahkan.
****
"Aku senang sekali kita bisa satu kelompok dengan taehyung!" Sunny berseru girang saat mengetahui dirinya masuk ke dalam daftar kelompok bersama taehyung.
"Memang apa untungnya? kau sampai bahagia sekali" tanyaku, sambil memasukan alat tulis ke dalam tas.
"hei, untungnya banyak sekali tahu! aku jadi bisa memandangi keindahan yang tuhan ciptakan saat kerja kelompok nanti"
Aku merotasi bola mata malas, bisa bisanya sunny sampai berfikir ke situ.
"Ehem!"
Aku dan sunny sontak menoleh ke arah sumber suara, taehyung langsung melempar senyuman ke arah kami berdua.
"nanti kerja kelompok di rumah ku, apa kalian keberatan?"
aku melirik sunny sebentar, gadis itu sepertinya setuju setuju saja--malah amat senang mendapat tawaran tersebut, aku lantas ikut mengangguk juga untuk menyetujui.
"kami tidak keberatan, malah aku senang bisa mengunjungi rumah mu" ujar sunny, jari lentiknya sibuk memilin rambut, dengan kedua mata menatap taehyung kagum.
"Baiklah kalau gitu, aku tunggu kalian sore nanti--boleh aku meminta nomor mu? untuk memberi tahu alamat rumah ku nanti" taehyung menyodorkan ponsel ke arah ku. aku mengerutkan dahi--kenapa harus nomor ku? Kenapa tidak sunny saja? karna tidak ingin berfikir yang macam macam, akhirnya aku mengetik nomor ponselku di sana.
taehyung menyunggingkan senyum tipis setelah menerima kembali ponselnya.
"Kalau gitu aku duluan, sampai bertemu di rumah ku"
taehyung segera pergi dari hadapan ku dan sunny, tapi tatapan taehyung terus mengarah kepada ku. aku jadi merasa risih, dan juga aneh kepadanya.
"Yatuhan, betapa tampannya dia--aku sampai sulit bernafas" kata sunny berlebihan. Aku menggelengkan kepala ku tidak habis fikir, lalu beranjak dari kelas menuju kafetaria kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
First SnowFall [Completed]
Hayran Kurgu[ #The Winner WWC2020 ] Bagi kim Hye Jung bertemu park jimin adalah sebuah takdir. Si malaikat penyuka vanilla, dan pemilik mata biru safir itu sangat menjungkir balikan hidupnya. Bagaimana jimin menyelamatkan nya dari petaka maut di malam salju per...