pasangan seutuhnya

707 23 0
                                    


Bayu sudah selesai dari ritual mandinya, dilihatnya Aini sedang memegang paper bag yang berisi paket Promil itu.

"Kamu ga mandi?" tanya Bayu.

"Eh iya Kak," jawabnya gugup. Segera disimpannya paper bag itu ketempat semula.

"Udah ga usah difikirin, tapi di lakuin aja. Hehehe" kata Bayu menggoda Aini.

"Kakak iiih," kata Aini gemas sekaligus malu.

"Udah mandi gih, sudah ashar. Yuk kita sholat berjamaah. Aku tunggu".

Aini mengangguk dan bergegas pergi mandi.

Selesai mandi Aini bersiap memakai mukena dan berdiri di belakang Bayu untuk jadi makmum. Mereka sholat dalam kekhusyuan.
Banyak doa yang mereka panjatkan untuk kebaikan hubungan mereka.
Selesai sholat seperti biasa Aini mencium tangan suaminya dengan takjim dan bagitupun Bayu mencium kening istrinya.

Selesai sholat seperti biasa mereka turun kebawah. Duduk ditaman belakang rumah sambil memberi makan ikan dikolam.

"Aini, sayang.." panggil Bayu lembut.

"Ya Kak." jawab Aini.

"Kamu mau kan wujudkan keinginan mama untuk segera punya cucu?" kata Bayu menatap Aini lekat.

Aini diam, dia bingung harus menjawab seperti apa, perasaannya ga karuan setiap kali membayangkan itu.

"Sayang,." panggil Bayu lagi.

"ii,,,iiya kak Aini mau." katanya sambil menunduk malu.

Bayu tersenyum.

"Alhamdulillah, makasih ya sayang." ucapnya tulus sambil menggenggam tangan Aini.

Aini tersenyum, hatinya menghangat melihat suami yang dicintainya begitu bahagia.

"Aku tau ini akan terjadi dan memang sudah seharusnya terjadi sejak lama, memang kewajibanku melayani suamiku, sungguh berdosa sebenarnya aku selama 6 bulan ini, tapi mau bagaimana lagi, aku memang ingin melakukannya disaat kami benar-benar siap untuknya dan lagipula kak Bayu tidak pernah meminta haknya selama ini. Tapi aku berjanji mulai malam ini akan aku lakukan kewajibanku sebagai seorang istri, dan aku juga ingin membahagiakan ibu mertuaku dengan segera memberikan beliau seorang cucu. Mudah-mudahan Allah memudahkan segala harapan kami. Aamiin." batin Aini berbicara.

"Yuk masuk udah mau magrib." ajak Bayu pada istrinya.

Aini mengangguk dan mengikuti suaminya masuk.

Seperti biasa mereka sholat magrib bersama, selepas sholat Aini segera turun kebawah untuk membantu Bik Yanti menyiapkan makan malam.

Bu Ayu dan Pak Wijaya makan dalam diam. Sedangkan Bayu terlihat bersemangat sekali makan dan senyum tak pernah lepas dari wajahnya.

Selesai makan Bayu masih menunggu Aini dan Bik Yanti membereskan meja makan.

"Loh kenapa masih disini?" tanya Aini.

"Aku nungguin kamu selesai." kata Bayu sambil tersenyum.

Aini hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah suaminya.
Begitupun dengan Bu Ayu dan Pak Wijaya yang sedari tadi memperhatikan mereka.

"Mereka itu lucu ya Pa? Mama seneng banget liat Bayu sebahagia itu Pa. Semenjak menikah dengan Aini dia jadi lebih periang dan bahagia. Sepertinya dia begitu mencintai istrinya ya Pa?" Kata Bu Ayu pada suaminya

"Hmm.." hanya itu jawaban yang keluar dari Pak Wijaya.

"Ih Papa nih nyebelin banget sih Pa. Mama tuh bener-bener bahagia tau Pa. Semoga mereka segera diberikan anak ya Pa, biar rumah kita ramai?" Kata Bu Ayu.

Pengantin PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang