Aini dan Bayu didera rasa bersalah pada Bu Ayu, mereka belum bisa mewujudkan apa yang diharapkan wanita itu.
Bayu berfikir keras bagaimana bisa dia mewujudkan keinginan Mama tercintanya.
Akhirnya Bayu bertekad akan jujur pada Aini tentang perasaannya. Dan dia pun memang lelaki normal tidak bisa terus menahan hasratnya, tapi karena dia menghargai suatu hubungan maka dari itu dia tidak memaksakan kehendaknya walaupun bisa saja karena mereka adalah pasangan yang sah."Ya, sebaiknya aku jujur saja tentang perasaanku, aku rasa Ainipun pasti memiliki rasa yang sama seperti ku." Bayu bicara dalam hatinya.
Aini Pov
"Aku sungguh tidak menyangka Ibu mertuaku akan bicara seperti itu, rasanya hati ini tak tega melihatnya bersedih. Bukan tak ingin mewujudkan apa yang beliau harapkan, hanya saja itu semua terasa mustahil. Siapa sih yang setelah menikah tak ingin memiliki anak? Akupun sama, ingin merasakan itu, tapi pernikahan ini tak seperti pada umumnya. Sebenarnya Kak Bayu bisa saja meminta haknya padaku karena kami pasangan yang halal, dan akupun memang berdosa karena tidak bisa memenuhi kewajibanku sebagai istri, tapi harus bagaimana lagi,? Akupun tak tau sampai kapan keadaan pernikahan ku ji akan seperti ini,?"
Walaupun ia sangat bahagia dan menikmati setiap hari Kebersamaannya dengan Bayu namun masih saja ada yang kurang.
"Masa aku yang harus memulai? Kan ga mungkin." ucap Aini dalam hati.
"Hufhtt..." Aini membuang napas lelah.
Diapun termenung dalam diamnya.Sore itu,
"Aini, kok melamun?" sapa Bayu"Eh engga kok Ka."
"Kita ke taman dekat komplek mau?" ajak Bayu.
Aini mengangguk dan tersenyum.
"Yasudah bersiaplah, aku tunggu dibawah ya," kata Bayu sambil berlalu keluar kamar.
Aini bersiap siap, dia memakai gamis polos Berwarna hijau tosca dengan aksen renda menyilang dibagian dada dipadukan dengan hijab warna senada.
Setelah siap Aini turun kebawah, dilihatnya Bayu sudah menunggu sambil berbincang dengan Ibu mertuanya.
Bayu menoleh ke arah Aini.
"Udah siap?" tanya nya.
Aini hanya mengangguk.
"Kami pergi dulu ya Ma, mau jalan-jalan sore sebentar." pamit Bayu pada mamanya.
Bayu dan Aini mencium tangan mamanya sebelum mereka pergi.
"Assalamualaikum,"
"Wa'alaikum salam."Mereka hanya berjalan kaki tidak memakai mobil ataupun motor, karena taman yang mereka tuju berada diujung komplek perumahan mereka.
"Gak apa-apakan kita jalan kaki Aini?" tanya Bayu
Aini mengangguk dan tersenyum.
"Gak apa-apa Kak, kan dekat. Hitung-hitung kita olahraga." jawabnya.
"Iya yah, udah lama juga loh aku ga pernah olah raga lagi." kata Bayu.
"Yaudah inikan kita lagi olah raga" kata Aini Sambil tertawa kecil.
Bayu menanggapinya dengan tersenyum.
Mereka terus berjalan sampai ke taman.
"Aini kamu tunggu dibangku dekat kolam sana ya,, aku mau membeli minuman dulu, nanti aku menyusul," terang Bayu.
"Baik Kak."
Aini berjalan menuju tempat yang Bayu tunjukkan.
Tiba-tiba ada seorang gadis sedang berlari dan tak sengaja menabraknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Pengganti
Roman d'amourAini seorang gadis desa yang diajak oleh Bibinya untuk tinggal dan bekerja bersama pada majikannya tiba-tiba saja disuruh menikah dengan anak majikannya yang selama ini bersikap dingin dan acuh tak acuh. Aini terpaksa harus menjadi pengantin penggan...