Pulang? Hesa adalah satu-satunya orang yang membuatku tau apa arti "pulang. Memberikan rumah atas namanya sebagai kepulanganku yang hangat. Dan rumah itu adalah dirinya. Dimanapun dia berada maka disana aku akan pulang bersama sejuta ketulusan yang dia benamkan padaku. Aku bahagia. Sungguh aku bahagia dia menerima manusia penuh cacat sepertiku. Bahkan tidak ada kata sempura sedikitpun tercantum di hidupku. Justru, aku ini penuh dengan kata manusia yang cacat dan rusak. Terima kasih. Akan tetapi, apa tidak apa-apa aku menerima semua ini? Bukankah aku tidak pantas. Seiring waktu berjalan keadaan keluarga tidak membaik. Depresiku semakin memburuk dan aku semakin memaksa untuk tidak apa-apa dalam kebohongan. P.s : cerita ini terinspirasi dari kisah nyata pribadi penulis.