sekuat apapun Raeya berusaha yang didapatinya hanyalah lelah di penghujung jalan. tidak ada yang datang, tidak ada yang pergi, tidak ada satupun yang peduli pada sosok yang kejam sepertinya. harusnya dia sadar diri, harusnya Raeya tidak sok berani dan bersaing dengan Tesa. bagaimana mungkin dia bisa menang melawan cahaya Tesa dengan tubuhnya yang berlumpur? bagaimana bisa dia begitu tidak tahu malu untuk menyerang si pemeran utama? Raeya memang orang yang kotor dan menjijikan maka tidak ada lagi gunanya berusaha dengan imbalan memar di dada.