Di tengah rasa gundahnya menginjak usia 35 tahun masih berstatus jomblo, Kinanti lagi-lagi harus menelan kenyataan pahit. Bagaimana tidak, pria yang akan dijodohkan dengannya meninggal akibat serangan jantung. Meski sedang berselimut duka, sang ibu, pengusaha batik yang begitu cemas dengan status sang anak terus-terusan mendesaknya agar segera mencari pengganti. Sungguh tidak berperasaan! Hidup Kinanti semakin pelik saat mendapati dirinya hamil. Sialnya, ia tahu tak mungkin meminta pertanggungjawaban dari laki-laki yang menghamilinya. Apalagi laki-laki itu adalah siswanya sendiri.